Angin menerpa wajah.
Menyejukkan raga yang sedang gerah.
Tiba-tiba pandanganku terarah..
Kepada pria manis yang terlihat lelah..Disimpannya gitar yang telah dimainkan..
Dipejamkan matanya dan mulai bersandar..
Rambutnya tertiup angin namun, masih ada keringatnya tetap mengalir.
Aku tau, dia sangat lelah.Seolah lisanku kaku tuk menawari sebotol mineral..
Seolah badanku membeku, saat hendak menghampirinya.
Mungkin semesta meminta, agar aku tetap diam disini..
Menunggu pria itu, hingga dia terbangun lagi..Angin, teruslah berhembus hilangkanlah gerahnya.
Mentari, istirahatlah, biarkan rembulan yang menggantikan mu,
Agar pria tampan ini, bisa tertidur lelap..
Bintang terangi wajahnya, agar dia tetap menawan tuk ku pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saksi Bisu
PoesiaSekedar susunan huruf yang di pisahkan oleh tanda baca. [Cukup sampai di 118 guys, kita lanjut susunan-susunan huruf ini di QUOTES ya. Jangan lupa di baca guys! Ily]