106

13 2 0
                                    

Angin menerpa wajah.
Menyejukkan raga yang sedang gerah.
Tiba-tiba pandanganku terarah..
Kepada pria manis yang terlihat lelah..

Disimpannya gitar yang telah dimainkan..
Dipejamkan matanya dan mulai bersandar..
Rambutnya tertiup angin namun, masih ada keringatnya tetap mengalir.
Aku tau, dia sangat lelah.

Seolah lisanku kaku tuk menawari sebotol mineral..
Seolah badanku membeku, saat hendak menghampirinya.
Mungkin semesta meminta, agar aku tetap diam disini..
Menunggu pria itu, hingga dia terbangun lagi..

Angin, teruslah berhembus hilangkanlah  gerahnya.
Mentari, istirahatlah, biarkan rembulan yang menggantikan mu,
Agar pria tampan ini, bisa tertidur lelap..
Bintang terangi wajahnya, agar dia tetap menawan tuk ku pandang.

Saksi BisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang