[ 5 ]: Red - Towards the Ending

928 93 8
                                    

Derap langkah itu semakin di percepat, ketika menyadari sosok yang ia hindari sedari tadi mencoba untuk mencarinya. Kalau biasanya Kongpob yang jarang mengikuti pelajaran, hal itu berbanding terbalik dengan keadaan yang ada, sekarang Arthit yang lebih memilih untuk bersembunyi di perpustakaan daripada bertemu dengan Kongpob.

Ia mengambil buku dan mendudukkan dirinya pada meja di ujung sudut perpustakaan, menutupi wajahnya dengan buku itu. Bersikap seolah-olah tengah membaca padahal tidak. Tak lupa ia mematikan ponselnya. Tidak mau Kongpob mengganggunya hari ini, sungguh Arthit tak mau melihat temannya itu lagi.

Padahal dirinya paham, kalau ada masalah di antara keduanya harusnya ia membicarakan bersama, tetapi menurut Arthit ia butuh waktu untuk mencerna segalanya.

"Phi Arthit."

Suara lembut itu tertangkap oleh pendengarannya, hingga ia mencoba menatap ke arah sampingnya, melihat sosok siswi berparas cantik kini duduk tepat di sampingnya dan Arthit bahkan tidak melihat terlebih dahulu sebelum duduk tadi, karena terlalu panik sebab Kongpob mengikutinya.

"Maaf, jika aku mengganggumu."

"Tidak apa-apa."

Remaja wanita itu hanya tersenyum canggung padanya, membuat Arthit bahkan bingung harus berbuat apa, ini pertama kalinya ia berdekatan dengan sosok yang biasanya ia kagumi dari kejauhan.

Sebenarnya mereka beberapa kali pernah bertemu, sebab keduanya les di tempat yang sama. Sudah lama Arthit mengamatinya dari kejauhan, ia sangat ramah pada semua orang dan itu menjadi daya tarik tersendiri untuk sosok Claire.

"Phi maaf."

"Ya."

"Kau membaca buku terbalik."

Alis Arthit langsung bertautan mendengarnya dan saat itu pula ia baru sadar jika sedari tadi ia memegang buku dengan cara yang salah.

Arthit menggaruk tengkuknya sendiri karena malu, "Ah, terimakasih sudah memberitahu jika ada yang melihatnya mereka pasti akan mengejekku."

Ia tersenyum semakin canggung pada Claire. Semua ini karena Kongpob, ia heran hidupnya menjadi terkesan aneh semenjak Kongpob datang. Sungguh Arthit tak tahu mengapa, segalanya menjadi sangat berantakan, begitu juga hati dan pikirannya sekarang.

Arthit menatap ke arah Claire yang tengah sibuk dengan dunianya sendiri itu, dengan penuh keingin tahuan, "apa yang sedang kau baca?"

Claire menunjukkan apa yang ia tengah baca pada Arthit yang kebetulan sudah pernah kakak kelasnya itu baca, hingga keduanya saling bertukar pendapat tentang buku itu. Claire sangat senang dan akhirnya tak terasa keduanya saling dekat begitu saja.

Tak menyadari ada sosok lain yang tengah mengamati mereka dari kejauhan. Siapa lagi jika bukan Kongpob, tadinya ia ingin menyusul Arthit, karena tingkah temannya itu semakin hari makin aneh saja, terkesan menghindari Kongpob, bahkan sampai telepon Kongpob yang biasanya di angkat kini mulai di abaikan begitu saja, pesan Kongpob pun hanya di baca tetapi tak di balas olehnya yang lebih parahnya lagi. Ketika Kongpob memangil, Arthit justru memilih untuk melarikan diri darinya.

Sungguh ini terkedan tidak wajar, karena itu ia ingin tahu masalah apa yang terjadi di antara mereka, mencoba meminta penjelasan dari Arthit. Namun, yang Kongpob dapatkan setelahnya adalah Arthit serta Claire yang tengah bercengkrama bersama dengan canda tawa.

Tak ingin menggangu mereka yang tengah asyik berdua itu, akhirnya Kongpob lebih memilih untuk pergi, membiarkan Arthit bersama dengan seseorang yang ia sukai, yang Kongpob tahu pasti itu bukan dirinya.

🍂🍂🍂🍂

Ketika jam pelajaran tengah berlangsung, kedua manik Arthit sibuk menatap ke arah belakangnya yang kosong saat Kongpob tak terlihat di manapun hari ini, setelah ia mengabaikannya dengan memilih untuk lari kemarin, ia ingat kemarin malam Kongpob mengetuk pintu rumahnya berkali-kali, tetapi Arthit justru mengabaikannya. Bahkan tak muncul sedikit pun, berpura-pura tak mendengarnya sama sekali padahal itu sungguh sangat mengganggunya.

A Flower On A High Peak [ Kongpob x Arthit ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang