chapter 2

5 1 0
                                    

Pagi ini, seperti perkataanya kemarin Anya berangkat menaiki angkutan umum. Sebenarnya ia jarang menaiki angkutan umum, mungkin karena ia terpaksa jadi mau tak mau ia harus mau
.
.
.
"Anya tunggu!!"
Ya itu suara Meisya teman sebangku Anya yang suka heboh saat ada kabar menarik
"Apasih sya pagi-pagi udah bikin orang jantungan aja deh" kesal Anya pada Meisya
Yang buat ulah hanya cengar cengir saja seperti tidak ada dosa "ya maaf nya hehe",
Anya merotasikan bola matanya "kamu itu kalo lagi seneng gini pasti abis dapat gosip baru, iya kan?"
"Wah sudah hafal ternyata. Tadi itu ya aku lihat Dwi berangkat bareng cewek, aku kira tadi kamu eh ternyata bukan. Kira-kira perempuan itu siapa ya?" Heboh Meisya
Anya terdiam dan berfikir siapa perempuan itu?
.
.
.
Matematika, pelajaran yang paling tidak disukai oleh murid terutama Anya, ia sibuk melamun dan memikirkan perempuan yang bersama Dwi tadi pagi, hingga--
"Anya dari tadi ibu liat kamu melamun dan tidak memperhatikan saya mengajar. Kamu bisa keluar sekarang sampai waktu istirahat nanti!"
"B-baik Bu"
.
.
.
Waktu istirahat tiba, Anya dan teman-teman nya sekarang ada di kantin dan sedang memperbincangkan artist KPop kesukaan mereka.
"Nya, kamu udah tau kalo Dwi sekarang pacaran dengan Risma anak kls sebelah itu?" Ucap Friska
Semuanya menatap Friska dengan tatapan horor
"HAH?! yang bner??!" 
"Tau dari mana kamu fris?" Sangkal Anya yang masih tidak percaya
"Heh beneran denger-denger kemarin Dwi menyatakan cintanya langsung di depan banyak orang" jawab Friska
Nafas Anya tercekat, hatinya serasa diremat kuat-kuat.

BRAK!!

Anya sudah tidak kuat ia pun berlari sekuat-kuatnya, tujuannya hanya satu--

Danau belakang sekolah
.
.
.
Danau belakang sekolah sudah menjadi tujuan Anya dikala ia bersedih atau banyak pikiran 
"Hiks mencintai memang sesakit ini ya? Kenapa Dwi ngga nyadar kalo selama ini aku suka sama dia. Hiks sekarang aku sadar, ternyata dia menyayangiku hanya sebatas saudara" Anya memeluk lututnya dan menumpukan kepala nya.

Selang beberapa menit kemudian, ada pemuda yang mendekati Anya lalu menyodorkan sapu tangan.
"Sudahlah untuk apa mencintai lelaki seperti nya, buang-buang waktu saja" ucapnya datar

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang