chapter 5

4 2 0
                                    

Cuaca sedang mendung, pas sekali seperti suasana hati Anya yang sekarang menunggu angkutan umum, tak berselang waktu lama sebuah motor menghampiri Anya
Dahi Anya mengerut siapa kah orang tersebut? Penculik kah? Semoga saja bukan
Pemuda itu pun melepas helm yang dipakainya.
"Kau?" Ucap Anya yang keheranan
"Hm. Jam segini bus sudah tidak ada, ayo kuantar pulang saja! Lagi pula sebentar lagi akan turun hujan" ajak Yudha
Anya bimbang. Mau menjawab iya takutnya Yudha ternyata orang yang tak baik-baik, mau menjawab tidak ia tak mau terjebak hujan dihalte ini sendirian. Oke dengan berat hati Anya menjawab iya.
.
.
.
Disepanjang perjalanan hanya keheningan yang terjadi, saat ditengah perjalanan huja deras mengguyur kota tersebut membuat Yudha dan Anya kalang kabut. "pegangan yang erat!" Setelah mengucapkan perintah tersebut Yudha melajukan motornya dengan kecepatan penuh.
.
.
.
Mereka sekarang sampai di halte untuk meneduh
"Sementara kita disini dulu sampai hujannya reda" ucap Yudha.
Anya hanya bisa mengangguk, hawa dingin menusuk tulang mereka, kebetulan Anya hari ini tidak membawa jaket seperti biasa, Anya berusaha menghangatkan tubuh dengan memeluk lengannya. Yudha yang mengerti langsung memakaikan jaketnya ke pundak Anya
"Kenapa kau seperti peduli denganku? Padahal kita kenal baru beberapa hari yang lalu" Anya sangat penasaran dengan pemuda ini, sok-sokan peduli tapi cueknya minta ampun
"Hanya ingin berteman, tidak boleh?" Ucapnya datar
"Emm.. ya terserah lah" jawab Anya dengan menundukkan kepala
"Sepertinya sudah tidak deras, mau pulang sekarang" tawar Yudha. Dan Anya hanya bisa mengiyakan
.
.
.
Mereka sudah sampai didepan rumah Anya, "mau masuk dulu?" Tawar Anya.
"Tak usah terimakasih, 15 menit lagi aku ada latihan untuk tampil malam ini di cafe". Ya satu hal yang perlu kalian tahu, selama ini Yudha bekerja sebagai penyanyi cafe
Anya mengangguk paham dan tersenyum lebar "baiklah, terimakasih atas tumpangannya"
"Hm. Aku pamit"
Anya memandang punggung lebar Yudha yang perlahan menghilang, lalu memasuki rumahnya
.
.
.
"Aku pulang" ucap Anya dengan suara lesu
"Eh sudah pulang, yasudah ganti bajumu dan lekas pergi ke meja makan" itu suara papa Anya

Suasana dimeja makan sunyi, hanya terdengar dentingan sendok dan piring.
"Tadi saat mama belanja didepan rumah sempet ngobrol sama mamanya Dwi, katanya sudah seminggu ini Dwi sering pulang terlambat dan sering pergi tanpa alasan. Ada apa ya? Tidak biasanya anak itu bertingkah seperti itu. Kau tau alasannya nya?" Ya, seminggu ini Anya jarang bertemu Dwi, tau sendiri kan hubungan mereka sekarang merenggang. Sebenarnya Anya sudah tau alasan Dwi seperti itu kenapa, tetapi Anya enggan untuk menjawabnya jadi Anya hanya mengendikkan bahunya acuh "tak tahu mah, Anya juga Sekarang jarang bertemu dengannya" benarkan yang Anya bicarakan?
Setelah menyelesaikan makannya Anya melenggang memasuki kamarnya dengan pandangan datar, hal itu membuat mama dan papanya curiga
"Eh? Ada apa dengan anak itu?"








TBC.
Jangan lupa voment nya💜

Love Is Not OverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang