Angel Xaviano

41 4 9
                                    

New York,
Amerika serikat.

'She is beautiful, but unfortunately she never smiles'

'While working, I've never seen her smile.

'Instead of smiling, I never even saw him expressing herself.'

'Haah, how good is she life. She is beautiful and famous, even without a smile people have fallen in love with her. What else if he smiles? '

'I want to know, has he been since he was little like that? How about parents? Is she  still like that? '

'I don't even know how her family is. We all don't know her parents'

Gadis cantik bernama Angel itu berjalan santai melewati para staff dan model lain yang membicarakannya diam-diam. Membicarakan tentang Angel seolah tak kan pernah ada habisnya.

Ck! Mereka pikir aku tak dengar?! -batin Angel.

Saat ini Angel sedang berada di perusahaan permodelan tempat para model terkenal bernaung. Seminggu setelah dirinya berumur 10 tahun, ia langsung pindah bersama Daddynya ke New York. Menjalani hari harinya dengan misi yang diberikan Daddynya. Kemudian ketika umurnya 13 tahun ia mulai menjadi model atas perintah sang Daddy, dengan tujuan menutupi identitas aslinya yang merupakan senjata rahasia sang Daddy.

"Hay! Morning Angel. Siap untuk pemotretan kali ini? " Sapa seorang pria yang sedang memegang kamera.

"Berapa sesi? " tanya Angel tanpa basa basi.

"Hanya 2. Dan kali ini pemotretanmu adalah barang couple. Itu artinya kau akan berpasangan dan partner kau adalah Jason" kata pria itu.

Angel hanya memutar bola matanya malas. Lalu pandangannya tiba-tiba bertemu dengan seorang pria yang kini sedang tersenyum dan berjalan ke arahnya.

"Hai Angel! Hai Ryan." Sapa pria itu.

"Ohh hai Jason. Kau terlihat senang hari ini. " jawab Ryan. Seorang fotografer yang tadi berbicara pada Angel.

"Tentu saja! Ini pemotretan pertamaku dengan Angel. " ucap Jason antusias.

Mengapa Ryan dan Jason bisa berbicara bahasa Indonesia? Karna mereka adalah orang Indonesia. Di perusahaan ini memang terdapat model dan staff dari berbagai negara.

Angel mendengus jengah. Berbeda dengan Ryan yang terkekeh karna ucapan Jason. 

"Ternyata kau belum menyerah juga Jason. Padahal sudah berulang kali Angel menolakmu. "Ucap Ryan.

"Tentu saja! Tak ada kata menyerah dalam kamusku kau tau? "

"Kau lihat itu Angel? Dia serius padamu. Tunggu apa lagi? Huh"

Angel yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas. Perlahan berjalan menuju sofa dan meninggal 2 pria itu.

Angel mulai mengambil majalah yang tersedia di sana, lebih memilih duduk sambil membaca majalah meskipun dia tak suka membaca daripada meladeni 2 pria yang selalu saja membicarakan tentang perasaan.

Tak lama datang beberapa gadis cantik dengan dress pendek.

"Wah-wah coba lihat, adik kecil kita ini. Bagaimana Angel? Jason menyukaimu, apa kau senang? Tentu saja kau pasti senang. Tak usah sok jual mahal Angel, kau terus menolaknya." kata seorang gadis dengan gaun merah.

Angel mendengus jengah. Mengapa orang-orang ini selalu saja mengganggu hidupnya?

"Apa urusanmu Jessica? Kau cemburu huh? " kata Angel. Wajahnya masih tetap datar tapi tatapan matanya mulai tajam.

Secret AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang