Chapter 2

16 6 0
                                    

Tetap jaga dirimu disaat aku sudah tak lagi menunggu

***

NINO
Bel pulang sekolah berbunyi. Aku masih di kelas menyelesaikan remedial ulangan harianku.

Setelah setengah jam berlalu, aku pun selesai dan bergegas pulang.

"TRIIINGG!!"

Ponselku berbunyi. Ada seseorang yang mengirimkan pesan dan namanya adalah Elyn.

Elyn : "Crystal dimana? Lo ajak bolos bareng?"

ASTAGA!!
Aku langsung menepuk jidatku lalu berlari ke gudang peralatan olahraga itu.

Aku benar benar lupa bahwa aku mengunci Crystal disana. Ketika aku membuka pintunya, aku melihat Crystal terbaring pingsan disana.

Aku menghampirinya, wajahnya pucat, matanya sembab. Sepertinya dia habis menangis.

"Crys!! Bangun!!"

Aku menepuk pipinya berkali kali, tetapi dia tidak bangun. Terpaksa aku menggendongnya dan membawanya ke mobil.

Aku benar benar panik setengah mati. Jadi kuputuskan membawa Crystal ke apartemenku untuk sementara.

Dijalan Crystal masih belum sadar, tetapi wajahnya tak sepucat tadi dan matanya pun sudah tak sembab.

Aku menidurkannya di kasur.

"Duh bego banget gua" rutuk ku kepada diriku.

Sepertinya aku salah besar. Aku mengambil ponselku dan mengirim pesan pada mama Crystal.

Nino : "Tante, Crystal lagi sama aku dan temen temen yang lain. Kita mau berkemah disekolah dan mungkin besok pulang. Ponsel Crys lowbet. Dia nyuruh nino buat kabarin Tante"

Aku memang kenal betul dengan orang tua Crystal. Orang tuaku menyekolahkan aku di luar negeri dan memfasilitasi ku apartemen untuk tinggal.

Mereka menyuruh Orang tua Crystal untuk menjagaku karena mama Crys dan mamaku memang sangat dekat.

"TRIIINGG!!"

Tante Ellen pun membalas pesanku.

Ellen : "Oke..Jagain Crystal ya! Tante percaya kamu. Jangan berantem ya sama Crys"

Nino : "Iya Tante"

Aku melihat wajah Crys yang masih tertidur lelap. Ada rasa kasian di dalam diriku padanya.

Aku menyelimuti Crys dan keluar dari kamar untuk membuat makan malam.

***

CRYSTAL
Aku terbangun dengan kepala yang sedikit sakit. Terakhir kali hal yang kuingat adalah ketika aku ketakutan di dalam gudang peralatan olahraga yang gelap dan sendirian.

Aku baru menyadari bahwa aku sekarang berada di dalam sebuah kamar.

Aku beranjak dari kasur lalu keluar kamar.

CRYSTALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang