Inilah kehidupan,jika diibaratkan ibarat pelangi,tercipta dari macam macam warna berbeda,tapi ketika perbedaan itu menyatu menjadi satu maka terciptalah keindahan yang dikagumi oleh semua mahluk bumi
Dalam kehidupanpun bukannya begitu kan ? Tersusun dari bahagia dan sedih,tertawa dan menangis,senang serta duka,Mencintai dan disakiti,ah bahkan lebih banyak lagi partikel yang menyusunnya melebihi banyaknya partikel yang menyusun pelangi.Maka bukankah akan lebih indah dan berwarna jika semua itu menyatu menjadi satu dan terciptalah warna warni kehidupan yang lebih menakjubkan dibanding warna pelangi dilangit.
Terkadang banyak dari kita kurang menyadari hal tersebut,sebabnya apa ? Sebabnya kurangnya rasa syukur sehingga tak bisa melihat nikmat yang luar biasa dibalik suatu kesusahan.Ketika dalam suatu kesusahan,banyak orang yang terlalu meratapi kesusahan itu sendiri tanpa memikirkan kemungkinan lain yang bisa terjadi,terlalu sibuk dengan raaa putus asa bahkan Marah kepada Sang Pencipta dengan melontarkan pertanyaan "Kenapa harus aku yang begini ?" "Sampai kapan kesusahan ini,tak pantaskan aku untuk bahagia?" " Kenapa bukan orang lain saja,kenapa harus aku?" "Ya Tuhan apakah kamu tidak sayang aku,sehingga hidupku selalu susah begini?" Dan banyak lagi pertanyaan pertanyaan lainnya yang bernada pesimis dan seolah menyalahkan Sang Pencipta atas semua kesusahan ataupun kesedihan dalam hidupnya.
Padahal apa salahnya kita memikirkan satu kemungkinan diantara banyaknya ketidakmungkinan ? Apa salahnya jika mencoba optimis akan hal baik yang akan terjadi ? Kenapa tidak berhusnuzdzon kepada Sang Pencipta serta yakini Dia tidak akan memberikan Ujian diluar kemampuan hambaNYA.Ketika kita diuji berarti Tuhan yakin Kita mampu menyelasaikan ujianNya dengan baik,lantas kenapa kita harus tidak yakin pada diri sendiri ?
Bukan tidak mungkin satu kemungkinan baik itu menjadi Mungkin,dan keoptimisan akan berbuah hasil yang baik juga,bahkan ketika menajalani suatu Ujian dengan ikhlas dan terus berhusnuzhon kepada Tuhan maka kita akan sampai dititik dimana bahkan jika dipikir ulang rasanya tak mungkin bisa melewati semua ujian dengan baik ,tapi pada nyatanya sekarang kita ada dititik ini ,titik dimana kita telah lulus dari UjianNYA.
Daripada sibuk memikikan semua kemungkinan buruk lebih baik memikirkan akam banyak kemungkinan baik yang bisa terjadi ketika kita berhenti Mengeluh.
Coba sesekali bawa diri sendiri untuk merenung,merenungi setiap kilasan kisah kehidupan yang sudah terjadi,cermati dan pahami,lalu hayati.Akan banyak sekali nikmatNya yang kurang kita sadari dan syukuri ,akan banyak hadiah kehidupan yang Tuhan berikan tapi tak kita anggap sebagai pemberian dariNya,Banyak sekali kasih sayangNYA yang dicurahkan kepda kita tapi kita tak peka akan hal itu,bahkan ketika ditelaah,ternyata pada akhirnya semua ujian terlewati ,lalu muncullah pertanyaan pada diri sendiri "kenapa dulu banyak sekali keputusasaan dalam menghadapinya ?" "Kenapa dulu malah sering mengeluh daripada mencari solusi ?" Ah tapi wajar kan manusia mengeluh dan putus asa ketika dititik terendah? Yang tidak wajar itu tenggelam terlalu dalam dalam keputusasaan,dan mengulangnya lagi dan lagi.Padahal kan kita sudah tau bahwa semua ujian akan terlewati,yang terpenting Hadapi denga optimis,dan rasa syukur,serta selalu berkhusnuzon kepada Tuhan.
Ketika ditelaah lagi ternyata setiap apa yang terjadi pasti akan berhubungan dengan kejadian berikutnya yang ada dalam kehidupan ,seperti kejadian kelam dimasa lalu yang ternyata bisa jadi cambuk untuk masa depan yang lebih baik,atau pengalaman pengalaman hidup yang dijadikan pembelajaran untuk kehidupan selanjutnya,kesusahan kesusahn yang membuat kita menjadi dewasa ,dan masih banyak lainnya,yang jelasnya semuanya berhubungan dan terhubung.jadi bersyukur saja akan hal apapun yang terjadi dalam kehidupan kita.bersyukur dan bersyukur serta selalu berfikir positif untuk hasil yang positif juga.yang perlu kamu ingat Tuhan menyayangi setiap hambanya termasuk Kamu,tinggal bagaimana Kamu Peka akan Kasih sayangnya.:)))Kry,14 oct 2019