2

44 9 6
                                    

Saat ini Eeza tengah duduk di balkon kamarnya sambil merenungkan keputusan yang harus di ambilnya.

"apa gue menyerah aja yahh?? "

"tapi gue mau berjuang"

"tapi Gama itu susah di raih!! "

"Dia itu bagaikan langit. Dan gue bagaikan bumi yang di pisahkan oleh jarak beribu-ribu kilo meternya"

Itulah perdebatan batin yang di alami oleh Eeza sekarang ini. Dia bingung ingin berjuang atau menyerah saja.

"Ngak...!! Gue harus tetap berjuang, untuk mendapatkan hati seorang GAMALIEL ORLANDO, apapun itu konsekuensinya!!! ". Itulah tekat yang sudah di ambil oleh Eeza dengam bulat dan percaya diri.

Setelah berdebat dengan pikiran dan perasaannya sendiri,akhirnya Eeza memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya. Baru beberapa detik ia membaringkan tubuhnya di atas kasur, terdengar suara seseorang dari balik pintu kamar memanggil namanya sambil mengetuk-ngetuk pintu.

Tokk...

Tokk...

"Eeza?? gue masuk ya?? ". Suara dari kakak laki-laki Eeza .


Eeza memang memiliki kakak kandung seorang laki-laki yang bernama SAVIAN ALTEZZA. Saat ini dia tengah menempu pendidikan sebagai seorang mahasiswa di sebuah universitas. Namun, karena tempat kuliahnya dan rumah lumayan jauh makanya dia memilih untuk menyewa sebuah rumah kost saja, dari pada harus bolak balik rumah dan universitasnya. Dia hanya pulang setiap weekend saja, dan harus segera kembali pada hari minggu sore untuk mempersiapkan semua keperluannya besok hari.


"Masuk aja!!!".Seru Eeza dari dalam kamar.

Ceklek...


Suara dari pintu yang terbuka, menandakan bahwa Ezza (ALTEZZA) telah masuk kedalam kamarnya Eeza (ALEEZA).


"kenapa??". Tanya Eeza.

"ngak ada apa-apasih.... Cuman, kangen aja sama adek gue ini". Ucap Ezza ,yang berdiri di samping kasur dimana adiknya itu duduk, sambil mencubit pipi dari Eeza dengan gemasnya.


"Sakiit tahu..... Lepasin!!! ". Perintah Eeza agar kakaknya itu mau melepaskan cubitannya.

"ngak....gue ngak akan lepasin. Karena gue masih kangen banget sama lo..!! ". Kekeh dari Ezza.


"tapi sakiiiiit". Keluh Eeza yang merasa pipinya sudah panas dan merah.


Akhirnya Ezza pun melepaskan cubitannya, karena merasa kasian juga melihat adik kesayangannya itu kesakitan.


"maaf ya...". Kata Ezza yang melihat adikya itu sepertinya marah akan perlakuannya barusan. "abisnya gue tu kangen banget". Lanjut Ezza sambil membujuk adiknya itu.


Tidak ada reaksi apapun dari Eeza, membuat Ezza merasa bersalah akan perbuatannya.

"Eeza jangan marah dong..??!!
Nanti kakak beliin es krim. Mau ya, maafin kakak??? ". Bujuk Ezza sambil mawarkan sesuatu kesukaan adiknya itu.


Setelah mendengar tawaran dari sang kakak, akhirnya Eeza yang dari tadi berdiam diri saja karena marah kapada sang kakak, akhirnya langsung menyetujui tawaran yang di berikan kepadanya.


"ok dehhh.... ". Setuju Eeza dengan senang bukan main. "janji ya..?? "tanyanya.

"Iya, janji". Ucap Ezza sambil mengangkat jarinya keatas dan membentuk angka dua.


"Mau rasa apa?? ". Tanya Ezza.

"Mau rasa coklat.Yang banyak ya....!!! ". Jawab Eeza dengan semangat bukan main.


"Iya.. ". Jawab Ezza sambil mengacak rambut adiknya itu dengan gemas.


"Yaudah,tidur udah malam juga.". Suruh Ezza sambil membaringkan adiknya itu di atas tempat tidur, kemudian menarik selimut sampai di dagunya Eeza.


"Tapi es krimnya jangan lupa ya!!! Kalau lupa awas aja!!! ". Ancam Eeza yang belum juga tidur.


"Iyahhhhh.... Udah tidur gihh. Good night my sister" . Ucap Ezza sambil melangkah keluar dari kamar adiknya.


"Good night too... my brother". Balas Ezza sebelum kakaknya itu menutup pintu kamarnya.

Akhirnya Eeza pun tertidur dengan lelap.


                           🌞🌞🌞


Setiap hari weekend, Eeza terbiasa bangun siang, karena masih ingin bermalas-malasan. Dan masih ingin merasakan empuknya dan nyamannya tempat tidur miliknya itu

Namun,hari ini Eeza harus merelakan kebiasaannya itu.

Karena,tadi saat waktu masih menunjukan pukul 06:00 pagi,Ezza sudah mengetuk-ngetuk pintu kamarnya agar Eeza untuk lari pagi bersama dengannya.



Dan alasan yang diberikan oleh kakaknya yang satu itu sangatlah tidak masuk akal, masa hanya karena tidak ingin dianggap jomblo saja jika lari sendirian.


Dan jadilah sekarang ini Eeza bersama sang kakak sedang mengitari komplek perumahan mereka untuk sekedar lari pagi saja.


"Yang semangat dong larinya. Jangan cemberut gitu". Bujuk Ezza kepada adiknya yang saat ini tengah lari di sebelahnya.


"Hmmm..... ". Yang hanya di jawab deheman saja oleh Eeza.


"Masa cuman karena di bangunin pagi aja marah sihh?? Lagi pula inikan juga untuk kesehatan kamu juga Eeza". Jelas Ezza kepada adiknya itu yang barmuka datar-datar saja.

"Iya.. ". Jawab Eeza dengan singkat.

Ezza hanya mampu menarik napas panjang-panjang dan menghembuskannya dengan perlahan . Karena menghadapi sikap adiknya yang sudah berubah mood  itu sangatlah susah, harus membujuknya dengan sesuatu agar mau memaafkannya.


"Gimana habis ini, kita jalan-jalan ke mana aja. Sekaligus kita beli es krim yang kakak janji kemarin malam. Nanti kakak yang traktir". Tawar Ezza sekaligus membujuk adiknya itu.


"Beneran...?? ". Tanya Eeza yang menunggu kepastian kakaknya itu.


"Iya beneran. Asalkan jangan ngambek lagi. Ok? ". Janji Ezza kepada Eeza yang terlihat bahagia itu. Akhirnya adiknya itu sudah tidak merajuk lagi kepadanya.

"Ok dehh". Jawab Eeza.

"Yaudah, kita pulang aja buat siap-siap sebentar". Ajak Ezza.


Akhirnya Eeza dan Ezza pun kembali kerumah untuk menyiapkan diri agar bisa jalan-jalan dengan badan yang segar dan bersih.

Hari ini,adalah hari dimana Eeza menghabiskan waktunya seharian bersama dengan kakaknya. Sehingga melupakan semua yang ada di pikirannya tentang Gama.

Namun,bagaimana yang akan terjadi pada esok hari??.
Tidak ada yang mengetahuinya, Eeza harus menjalaninya menurut kehendak yang diatas saja.














Note:

*jangan lupa tinggalkan jejak ya..😊😇
*mohon komen di bagian bagian yang typo agar cepat di perbaiki. 🙏

Ini karya aku yang pertama....
Jadi harap maklum ya 😊😁😇🙏

ALEEZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang