CEKIDOTT
🐣
Bel sudah berdering pertanda jam pelajaran akan segera dimulai.
"Woy,Nadin woyy!!"teriak Ardhan yang baru saja masuk ke dalam kelas. Ya,mereka sekelas. Sama duduk lagi.
"Apasi bagong,berisik banget,masih pagi juga!"balas Nadin ketus sambil melepas headsetnya.
"Tega lo ya,ninggalin guee"
"Spa lo,spa gue?!"balas Nadin sarkas. Oke,mereka berdekatan rumah,hanya dipisahkan 3 tetangga saja.
Tadi pagi saat Nadin selesai sarapan,dia keluar rumah melihat tidak ada motor Ardhan yang terparkir di teras rumah cowo itu,alhasil Nadin mengira Ardhan sudah berangkat duluan. Makanya Nadin menerima tawaran papanya yg ingin mengantar ke sekolah.
"Kutil emang,untung gue g ditutupin pagar!"
"Gue kira lo udah pergi,jadinya gue berangkat sama papa." tidak heran,mereka memang selalu berangkat dan pulang bersama sejak duduk di sekolah dasar.
Papa dan mama Nadin juga Ardhan pun tidak keberatan,soalnya udah dari orok mereka selalu bersama.Kalo menurut pepatah sih,"dimana ada Nadin,disitu ada Ardhan".
"Tau ah,gue ngambek!"
"Apaan cowo pke ngambek segala"
"......"
"Dan,janji deh gue g gitu lagi besok-besok."
"....."
"Ardhan mahh," Nadin mulai memasang wajah menyedihkan.
"......"
oke-oke g berhasil.
"Hahhhh,okey okey,ambil nih pulpen cair gue yang baru!" sambil menghela nafas,dengan perasaan yg tidak rela,Nadin memberikan pulpen cair yang kemarin papanya beli sepulang dari kantor.
"OKEYYY,KITA TEMEN" huhh,maniak pulpen cair!!
"Temen ap demennnn?!" sahut Dito yang duduk di belakang bangku Ardhan dan Nadin.
Meinandito Arsyadillah. Dia ini bisa dibilang sahabat Ardhan dari Smp, Dito juga mengambil ekskul yang sama dengan Ardhan,tapi tingkat kegilaan Dito lebih diatas dari Ardhan.
"Deket aja, g sampe jadian" Teriak Selsy yang duduk paling belakang.
Selsy Angelica. Temen cewek Nadin
dan Ardhan. Selsy ini Ratu centil,suka dandan,suka tebar pesona padahal jomblo. Selsy anak dance.Dia duduk paling belakang karena,yeah you know lah,buat bobo cantik klo pelajaran sudah dimulai."Password Luwak white coffee," Cika juga ikut-ikutan mengomentari.
Mauren Aziqah. Dia ini bisa dikatakan temen ter-alim yg Ardhan dan Nadin punya. Yah meskipun duduknya sama dengan Selsy, Cika tidak terhasut tipu muslihat setan yg duduk di sampingnya.Namun jika sudah mencium aroma pembullyan Nadin dan Ardhan, Cika juga tidak mau ketinggalan.Cika dan Nadin sama-sama memasuki organisasi Osis.
"Kopi nikmat,nyaman aja g smpe jadian" Rey yg baru saja datang dri kantin ikut menyoraki saat mendengar Cika memberi aba aba pembullyan.
Reyhan Xavaro. Kalau Dito diatas gilanya Ardhan,maka Rey ini bosnya orang gila. Namun, walaupun gila,otak Rey tidak boleh disepelekan. Tidak jarang,buku Pr Rey akan berpindah pindah meja. Rey mengambil ekskul futsal,supaya jdi most wanted katanya,hm.
"DIEM BNGSATTT!!" balas Ardhan dan Nadin dengan nada yang tidak santai.
"EKHEMMM...." deheman seseorang mampu menyita perhatian seluruh murid di dalam kelas.
Oow,ada Bu Aida,guru pelajaran matematika yang akan mengajar jam pelajaran pertama di kelas ini.
1 2 3, Hening cipta dimulai...
"Ardhan,Nadin,dan yg merasa bersalah,silahkan angkat kaki!"kata bu Aida selanjutnya.
Duarrr, selamat menikmati kencan dengan sang surya.🐣
Disinilah mereka. Mereka? yaaa Dito,Rey,Selsy dan Cika pun ikut meramaikan acara penghormatan dengan sang saka merah putih. Solid katanya.
"Huhh,panasss" keluh Nadin yg sudah merasa dirinya akan terbakar.
Dengan sigap, Ardhan mengambil sapu tangan yg berada di kantong celana belakangnya. Dengan cekatan,dihapus bulir-bulir keringat yang sudah banyak di sekitar dahi dan leher Nadin.
Temannya yang menyaksikan sudah tidak heran. Sudah sejak pertama masuk sekolah,kedekatan mereka berdua sudah sangat nampak dan tidak ditutup-tutupi.
Apalagi Dito,dia hanya meratapi nasib karena hanya bisa menyaksikan adegan plus-plus yang sudah disajikan oleh temannya itu sejak Smp.
"Cik,berapa menit lagi,?" tanya Ardhan yg sudah selesai acara usap mengusapnya.
"15 menitan lagi,Dan." balas Cika.
"Mamiiiiiii,luntur deh dandan gueee." Teriak Selsy yg sudah tidak tahan.
Dengan tidak berdosanya,Dito dan Rey mengacak rambut dan mengusap wajah Selsy secara brutal.
Sontak saja,wajah Selsy yg sudah merah terkena panas matahari,kini tambah merah lagi akibat perbuatan Dito dan Rey."AAAAAAAA,BAJINGAN LO YA BERDUA,AJG!MATI LO SANA!! Teriakan Selsy yg menggebu.
Nadin dan Cika sudah tertawa terbahak-bahak sambil memegang perut,sedangkan Ardhan hanya tersenyum tipis. Tatapannya jatuh pada tawa lepas yang dikeluarkan Nadin. Hah,manis sekali.
"Udah guys,waktunya udah selese." kata Nadin disela tawanya.
"Berhubung pelajaran bu Aida masih berlangsung,alangkah baiknya kita menjenguk mbak Lita." kata Ardhan
Mbak Lita adalah seorang janda yang menjaga salah satu kedai di kantin. Mbak Lita ini biar dikata janda,tapi masih sering ada yang menggodanya. Kalau kata si Rey,sih. Bunga kembangnya Sma Merah Putih.
"Yok lah, Ardhan yg traktir tapi," sahut Dito.
"Eh,sorry,g punya tunai gue," balas Ardhan dengan mengangkat dagu tinggi-tinggi.
"Udah,biar gue yg traktir,di kasih duit lebih sama bokap tadi pagi." kata Nadin,sambil mengibaskan uang di wajahnya.
"ASSSYAPPPPP" teriak Dito dan Rey dengan semangat.
"Gratis trossss" Balas Selsy dengan teriak juga.
"Astagfirullahh" cika mengusap dadanya.
"Eh,eh,biar gue yg traktir" Ardhan panik.
"Kenapa?" jawab mereka bersamaan.
"Emm,yahh,gpp. Gue aja yg traktir" Ardhan keliatan gugup.
Hmmmm,sepertinya,hanya Dito yang tau kenapa Ardhan begini.
******
OMAMAMAY,PART 1 UDAH SLESAI,AKU SANGGUPNYA PER-PART CUMA GINI DOANGG :(
KLO ADA SARAN TULIS DI COMENT AJA YAHH :)
JANGAN LUPA VOMENT HEHE.Tbc...😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends or what?
عاطفيةTeman? teman jadi pasangan, atau teman jadi pelampiasan?