"Sebenarnya jika aku bisa,aku hanya ingin bertanya perihal siapa kita.?
Bukan untuk menuntut,bukan untuk meminta,hanya sekedar ingin tahu. Siapa aku dimatamu.?"🐣
Hari ini hari senin. Hari yang di benci para siswa dan siswi.
"Tolong, para ketua kelas mengatur kelas masing-masing. Upacara akan segera dimulai!." Kata Pak Anto menggunakan mic protokol.
Lapangan upacara yang tadinya bising,mendadak sunyi. Jika sudah Pak Anto yang berbicara,pentolan kelas manapun akan tutup mulut.
Pak Anto ini,walaupun nada bicaranya tenang dan bibirnya terus menyunggingkan senyum,kita tidak bisa menyepelekan matanya yang seperti mengintimidasi lawan. Bisa saja matanya akan membola ingin keluar jika melihat siswa atau siswi yang melanggar aturan.
"Upacara bendera hari senin tanggal,bla bla bla ...."
"Din, kita periksa anak 11 Ips 2 aja gimana? bisik cika sambil menggandeng tangan kiri Nadin.
"Oke," balas Nadin mengikuti langkah Cika.
Kalian tahukan tugas anggota Osis saat Upacara bendera dimulai?
Ya,memberantas siswa atau siswi yang tidak mengikuti tata aturan yang sudah ditetapkan di sekolah.
"Shanon,Kevin!. Lo berdua keluar barisan, tali sepatu putih dan lo berdua g pake dasi!." bisik Cika tajam dari samping.
"Ketauan bangsat,padahal udah sengaja didepan!. kata Shanon sambil mengode Kevin yang didepannya.
"Cepetann!" Cika sudah tidak sabar.
Sementara Nadin,
"Kalian berlima,dari Lizsa sampai Nides, apa perlu gue sebutin pelanggaran kalian? kata Nadin sambil matanya menelusuri kelima cewe dihadapannya.
Mereka yang di sebut hanya diam, seolah tidak peduli perkataan Nadin.
"G pake dasi,memakai rim yang bukan rim sekolah,baju crop,kaos kaki warna warni. C'mon, g ada lagi yang lebih parah dari ini.?" lanjut Nadin.
Lizsa,Natasya,Mutiara,Salsa,dan Nides. Mereka berlima bisa dikatakan sebagai genk yang cukup terkenal di Sma Merah Putih. Mereka berlima merupakan anggota dance yang berarti se-tim dengan Selsy. Selain karena dance yang membuat mereka terkenal. Mereka juga terkenal karena kecentilan dan suka gonta ganti pacar,playgirl. Mereka selalu keluar masuk bk, walaupun berprestasi di bidangnya, tak ada ampun untuk mereka yang melanggar.
"Udahlah,g usah sok suci. Gatel!" Kata Lizsa tiba".
"Maksud lo ngomong itu,apa?" tanya Nadin yang sedikit tersinggung.
"Lo ngerasa, Din?" Mutiara ikut menambahi.
"Duh, Nides! Jagain deh dicky. Nanti ke garep cabe, hahahah!." Salsa menimpali sambil mengode Nides yang mengumbar aura sinis.
"G usah nyinyir, Lo berlima mendingan keluar dari barisan deh!" Nadin malas menanggapi omongan pedas yang keluar dari mulut genk genit itu.
"Lo dibayar berapa? Atau badan lo gratis ya di gilir, Hahahaha." komentar Lizsa semakin pedas.
PLAAAK!!
Dengan nafas yang memburu, Nadin menampar Lizsa yang mulutnya tidak bisa ditolerir lagi. Makin dibiarkan, makin asal bunyi saja.
"Selain nyisir, nyinyir dan nyindir juga butuh kaca!." balas Nadin dengan wajah yang datar dan dingin.
Barisan yang tadinya memang sempit, sekarang makin sesak karena makin banyak yang mengerumuni. Biasa, didorong penasaran dan tidak mau ketinggalan informasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends or what?
RomantizmTeman? teman jadi pasangan, atau teman jadi pelampiasan?