"2"

116 22 4
                                    

CEKIDOTT

                                 🐣

"Okee,rapat ini kita tutup sampai sini,sekian dari gue,makasih atas waktu luang kalian." Kata Haykal sambil menata tas yang ada didepannya.

Haykal Andrenata, sosok ketua osis yang di segani semua angkatan. Namun, entah mengapa saat berhadapan dengan Nadin, Haykal tak pernah menghapus senyum di bibirnya. Mungkin ada rasa yang belum tuntas. Haykal juga mengikuti ekskul yang sama dengan Ardhan,Basket.

"Din,pulang bareng siapa?" tanya cika.

"mmm,gatau. Mungkin sama Ard..."

"Sama gue aja gimana?"balas Haykal dengan cepat.

"Eh??!" Nadin terlalu shock untuk mencerna apa yg barusan terjadi.

tiba-tiba...

CUP!

"Beb,pulang yuk?" kata Ardhan dengan suara lantang.

Mencium pelipis,memeluk pinggang. Entah,roh Nadin masih berproses mencerna semua ini.
Haykal yang melihat semua adegan itu,langsung merubah sorot mata menjadi dingin. Tanpa sepatah kata,Haykal langsung meninggalkan koridor Osis.

Oke, sekarang Cika mau menutup telinga. Sebentar lagi,drama akan dimul....

BUGHH,BUGHH,PLAAKK!!!

"SHIT,NADINN!" ungkap Ardhan sambil memegang perut dan pipinya.

"Brengsek. Lo. Ardhannnn! dengan menekan setiap kata sambil  berbisik, Nadin menatap Ardhan dengan tajam,wajahnya merah padam, antara marah dan malu.

Tentu saja, Nadin masih mempunyai malu! Ini masih di koridor osis,tidak mungkin dia berteriak dan mencak-mencak tidak jelas disini.

"Udah,belum?" tanya Cika dengan wajah yang bosan.

"Gue balik yah. Mang Ujang udah di depan. Byeeee!" lanjutnya.

                                🐣

"Pegangan gak?!"

"G mau ihhh"

"Lo jatuh nanti!"

"Gue laporin bokap!"

Sekarang,parkiran sekolah sudah sangat sepi.
Namun, dua sosok manusia ini belum menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan sekolah.
Mereka masih berdebat,sampai Ardhan mematikan mesin dan turun dari motor.

"Oke, lo aja yang naik motor. Gue mau jalan sampe di halte." ucap Ardhan dengan tampang datar.

"Ehh,apasih, kok lo yang ngambek?" balas Nadin dengan wajah panik.

Pasalnya,hari sudah semakin gelap. Nadin juga mau apakan motor Ardhan? Nadin hanya tau naik motor,tapi tidak tau menjalankannya.

"Lo maunya apa sekarang? Ardhan sudah bersiap jalan.

"Yaudahh,gue pegangan. Ayo pulang sekarang!" Pasrah Nadin.

Sambil memakai kembali helm full face nya, Ardhan diam-diam menyunggingkan senyum tipis. Dalam hati, "uhuyy,dapat ena lagi"

"Udah?" kata Ardhan.

"Hmm" sahut Nadin dari belakang.

Mereka akhirnya meninggalkan sekolah dengan hati Ardhan yg berbunga bunga.

                               🐣

ANADINTA RAYHANA : Ardhannn :(

ARDHAN ATHALA : Apelo?

Friends or what?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang