Delapan - Gina?

1.6K 67 3
                                    

Pelajaran Bu Dita. Guru Prakarya. Sangat menguras uang. Bagi yang kere' gausah masuk kelas deh. Eh?

"Anak anak. Ini ada murid baru pindahan dari Manado. Silahkan perkenalkan dirimu"titah Bu Dita kepada orang itu dengan nada halus

Memang. Bu Dita orang yang sangat ramah. Tapi kalau udah marah? Hancur woi.

"Hai! Perkenalkan nama aku Gina Cantika. Pindahan dari Manado. Salken ya semua!"pekik Gina mengenalkan namanya. Delapan sahabat itu bergidik ngeri. Ulah centil Gina yang menjijikan. Tapi bagi orang lain dia gak centil!

Memang. Dengan paras cantik dan postur tubuh yang bagus. Siapa sih yang gasuka? Cuma Delapan sahabat itu! Yakni Anneth Joa,Ucha,Uwa dan Deven,Friden,Clinton,Gogo.

'Gina cantika? Si penghianat dari Manado itu?'-Batin Anneth

Anneth memang sudah kenal dengan Gina. Karena mereka pernah bersahabat ketika masih esdeh

'itu yang duduk deket jendela. Cakep bener dah. Jadiin target gua sip'-Batin Gina mulai merencanakan terhadap Deven

"Put?"bisik Anneth kepada Deven disisinya yang sedang bermalas-malasan.

"Iya Del?"suara agak serak itu muncul dari sang punya nama

"Iya aku tau Del. Aku gabakal mau sama dia. Ogah Del. Mending sama kamu aja. Kamu cantik. Dia centil"lanjut Deven seperti tahu hati Anneth sedang cemas

"Dia ngeliatin kamu put! Tapi sambil senyum dikit! Kaya ngerencanain-"ucapan Anneth terhenti karena Deven mendaratkan jari telunjuknya pada bibir Anneth(?)

"Sttt! Gabakal Del! Putra setia kok sama Delli"ucap Deven mulai serius

"Pulangnya tunggu ditaman ya Del! Jangan bawa si beo!"lanjut Deven yang disusul cengiran Anneth

"Yasudah! Yang dipojok jangan ngobrol! Apalagi sampai deket gitu duduknya"ucap Bu Dita dengan nada sangat menyindir.

'Nyindirnya sopan bgt si bu'-Batin Anneth

Semua langsung memperhatikan kebelakang yang dimaksud Bu Dita. Yang ditatap sekelas hanya nyengir kuda saja.

"Kamu duduk sendiri ya nak. Disini"ucap Bu Dita menunjuk tempat yang kosong

"OKE ANAK ANAK. KALIAN SUDAH BAWA BAHAN YANG DISURUH IBU KAN? AYO KITA BIKIN SEKARANG!"tegas Bu Dita yang langsung disoraki 'yeee' paling kenceng dari Gogo sih

"Oh iya ini ada kotak P3K"lanjut Bu Dita menunjuk ke arah meja

Deven Anneth Joa Friden langsung mengeluarkan apa yang disuruh Bu Dita. Mereka ditugaskan membuat 'Mozarella Stick' yang lumerrrrr

"Bu. Saya sama siapa?"tanya Gina kepada Bu Dita dengan sopan. Cuih, pencitraan banget si.

"Sama Kelompok itu ya"ucap Bu Dita menunjuk kepada kelompok DennethJoden

"Hai! Boleh gabung"tanya Gina yang hanya dibalas anggukan. Apalagi Deven. Ia tidak menoleh ataupun mengangguk.

"Aduh Put"ringis Anneth saat ia memotong kejunya. Tangannya tergores.

"ASTAGA"teriak Deven panik. Lalu mengambil tissue. Mengobati Anneth dengan hati hati

"Makannya hati hati Del. Tenang aja. Apa yang aku bilang pasti aku tepatin. Termasuk perasaan ke kamu"gombal Deven tapi nasihat. Eh

"Aduh ibuk bapak beduaan mulu"goda Joa dengan nada makcomblang lah tentunya

"Kayak yang sendirinya nggak"ucap Deven membalikkan pernyataan Joa

Jadi mereka lagi ada projek masak. Masaknya dikelas. Pake kompor kecil.

"Apasi. Udah lanjut aja ngapa"ketus Anneth

'waktunya gua ngambil perhatian si Deven ah'-Batin Gina

"Aduh. Kaki ku sakit..."ringis Gina pura pura.  Percuma saja. Mereka tidak akan mendengar. Mereka anti anak alay seperti Gina

"Bisa ngobatin sendiri kan?"ketus Deven memberikan kotak p3k secara lempar.

'bagus lah put. kamu jaga perasaanku'-Batin Anneth

Ketika Deven akan mengambil Mozarella. Tangan Gina ikut mengambil juga. Namun Deven menepis kasar. JAGA PERASAAN ANNETH!. Hanya itu prinsip Deven kali ini. Anneth. Anneth. Anneth.

"DEL. INI GIMANA SIH?"tanya Deven yang mulai putus asa. Daritadi ia menabur tepung roti ganempel nempel katanya:v

"Ampun deh Put. Pake ini dulu ih"ucap Anneth mengarahkan stik itu dari tangan Deven langsung ke adonan didepannya

Joden kemana? Masak. Pake sayang-sayangan lagi. Kasian Gina jadi kambing congek. Mamam.

"Gini ya?"tanya Deven lagi

"Iya klepon"gemas Anneth. Pasalnya setiap Deven menanya. Pasti akan dengan muka cemberut

"Klepon. Putra. Depen. Manusia Es. Si ngaret. Nama apalagi sih yang mau jadi ledekan"ketus Deven. Pasalnya ketika Anneth akan memanggil. Namanya selalu diubah ubah

"SELESAI"pekik kelompok DAJFG

Yang menyerahkan makanan itu adalah Deven dan Anneth.

"Jadi makanan yang paling enak adalah..."ucap Bu Dita lalu menghela nafas

"KELOMPOKNYA DEVEN ANNETH!"pekik Bu Dita selanjutnya

"YEY"teriak Deven Anneth berbarengan

CouplePopular [OnGoing!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang