Enam - Memories?

1.7K 66 5
                                    

Anneth dan Deven sampai ketika Satpam baru saja membuka gerbang

"Hai Dellii"ucap Deven ceria seakan tidak bersalah atas urusan kemarin

"Eh tumben pake topi?"lanjut Deven sembari melihat topi Anneth yang berwarna putih itu.

Di topi itu ada tulisan nama 'Anneth' dan dia juga dikasih untuk Deven berwarna hitam dengan tulisan 'Deven'. Tapi Deven jarang pake topi dengan alesan "gamau ah gerahhh" padahal sebenernya "gamau terkuak ah tentang aku sm anet."

"JANGAN BUKA BUKA IH. RAMBUT AKU JADI KEK GINI GARA²KAMU KEMARIN SIH MAIN NYEMBURIN TERIGU!"ketus Anneth kesal. Lelaki didepan nya itu seperti tidak peka sekali bahwa Anneth memakai topi dengan alasan rambut.

"Oh gitu?"tanya Deven berpura pura tidak peka dan mengambil topi itu

"IHH PUTRA SINIIN IH"teriak Anneth mengejar Deven yang tinggi sudah jauh lebih tinggi dari Anneth. Larinya pun cepat sekali. Makannya dia jadi Kapsket atau kapten basket.

"AYO DONG KATANYA BISA LARI"teriak Deven dari kejauhan.

Aduh. Anak dua ini masih saja bertengkar. Sedikit sedikit mesra. Sedikit sedikit bertengkar. Sedikit sedikit teriak teriak. Aneh bukan? Dua remaja ini sangat labil.

"Eh del? Cerita dong? Kemana kamu selama itu?"tanya Deven yang mulai serius dan mengambil bangku untuk duduk serta mengembalikan topi itu.

"Em,,,,,,janji jangan bocorin? Joa aja sahabat kecil aku tau. Cuma dia gabocorin. Dia amanah"jelas Anneth dengan mimik muka berubah dari marah menjadi sendu

"Iya Delli sayang. Putra gabakal comel kok"jawab Deven tanpa sadar bahwa dia mengucapkan kata 'Sayang'. Anneth yang mendengar hanya berpura pura tidak memahami agar tidak salt-ing

"Dulu...

Flashback on.

Pas itu pulang sekolah...

"Anneth awas jangan lari keluar!"teriak mami anneth kepada anneth yang sudah berusia 10tahun itu sangat bandel. Mendengarkan nasihat maminya tapi nggak dilakukan. Tapi sangat menurut kepada Deven. Wah apani

"BIARIN MAMI!"teriak Anneth dari luar. Anneth tidak melihat bahwa ada truk dari arah sebelah.

BRUAK!

Bunyi itu sangat keras. Yap Anneth tertabrak. Joa langsung keluar rumah untuk memastikan itu bukan Anneth. Dan ketika sampai kedepan rumahnya. Ia langsung terduduk melihat sahabat kecilnya itu bersimbah darah.

"Jo...Keep strong ya kalau gua udah gaada"ucap Anneth lemas dan ngawur

"Heh kagak usah ngawur lu net!"ketus Joa sambil berusaha membangunkan tubuh Anneth yang pingsan disitu juga

"ANNETH"teriak Joa histeris yang langsung memeluk Anneth yang berbaju putih dengan banyak darah. Ia tidak peduli akan bajunya. Tapi ia hanya peduli pada anneth. Iya Anneth

Anneth dilarikan ke rumah sakit....

"Kemungkinan hidup pasien hanya tinggal 20%lagi bu. Jadi gimana? Ini harus dilakukan operasi diluar negeri agar mendapat perawatan intensif untuk kecelakaan itu. Leukimia nya juga sudah naik stadium"jelas Dokter yang menangani Anneth

Anneth terkena benturan keras. Sehingga ia harus dioperasi keluar negeri. Maka mami anneth bertekad agar anak gadis satu satunya itu sembuh. Jadi mereka pindah keluar negeri sementara

"Anneth's operation is over. But she is still in critical condition. If more than 24 hours he is unconscious, then his life will not be long."jelas Dokter itu.
(Operasi Anneth sudah selesai. Tapi ia masih dalam kondisi kritis. Jika lebih dari 24 jam ia tidak sadar,maka hidupnya tidak akan lama)

Anneth dirawat di Inggris. Jauh sekali kan?

"ouh okay. thank you doctor for running my child's surgery"jawab mami Anneth
(ouh oke. terima kasih dokter sudah menjalankan operasi anak saya)

Setelah menunggu 24 jam. Anneth tak kunjung sadar. Dokter pun datang melepas alat infus dan selang oksigennya.

"24 hours already? How?"tanya Dokter itu
(Sudah 24 jam? Bagaimana?)

"Just pull it out okay"jawab mami anneth berat hati
(Yasudah cabut saja tidak apa apa"

Semua alat yang menempel ditubuh Anneth dicabut. Tapi suatu keajaiban,

"M...ma...m...mi"lirih Anneth melirik kepada maminya yang sudah nangis

"ANNETH?"histeris mami anneth langsung memeluk putrinya itu

"Mami? Kenapa kepala Anneth pusing? Dede ao kemana. Papa kemana. Joa kemana. Deven kemana?"tanya Anneth yang masih lemas namun terdengar agak keras

DEG

'Semua sudah kuberitahu. Deven. Aku lupa itu'-Batin mami anneth

"Mami? Kok melamun?"tanya Anneth sekali lagi

"Eh nggak kok neth"jawab mami anneth sambil menunjukkan fakesmile nya

"God bless you neth. God gives you long life. All your illnesses have recovered including Leukemia too" jelas Dokter
(Tuhan memberkatimu. Tuhan memberi umur panjang kepadamu. Semua penyakitmu pulih termasuk Leukimia juga)

"Waah. When Anneth can go home?"rengek Anneth pura pura ngambek
(Waah. Kapan Anneth bisa pulang?)

Ohiya aku lupa. Kalau keluarga Anneth itu lancar 3 bahasa. Bahasa Indonesia,Bahasa Manado,Bahasa Inggris. Termasuk Alvaro juga. Namun cara bicara nya yang belum pasif membuat ia sangat lucu.

"Evening now you can go home"jawab Dokter itu sambil meninggalkan ruangannya
(Sore sekarang kamu bisa pulang)

Flashback off.

"Gitu ceritanyaa Put"ucap Anneth sendu

"Ayo sini peluk Del"ucap Deven.

Tanpa aba aba Deven langsung memeluk Anneth tanpa melihat sudah ada JNC dan FCG

"Yang terpenting sekarang kamu udah sehat. Jangan mikirin kamu nyusahin orang terus. Kamu ganyusahin kok. Bikin aku sayang malah"nasihat Deven yang diakhiri dengan gombalan

"EH APASI KAGAK ADA"teriak Anneth sambil memperlihatkan pipi merahnya. Lalu menyentil Deven dengan sentilan mautnya.

"ADUH DUNIA SEMPIT YA. SERASA PUNYA BERDUA AJA"celetuk Clinton

"AJG CLINTON LU GANGGU MULU"protes Friden dan Gogo

Begitulah keseharian ke delapan sahabat itu. Kadang waras kadang kagak. Kadang baik kadang jahat.

CouplePopular [OnGoing!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang