Dua - Grup Joa?

2.2K 85 0
                                    

Setelah kejadian itu,Deven mengantarkan Anneth ke ruang kepsek yang memang itu papanya.

Akhirnya mereka memberanikan masuk. Namun teriakan membahana dari sang papa;

"MAKANNYA ANNETH! KALAU DIBILANGIN NURUT! JANGAN MASUK KE SEKOLAH INI KALAU KAMU MAU DANDAN CULUN NETHIIII--"teriak Papa Anneth.

'lah? Papanya sama aja kek anaknya. Bawel banget yailah'-Batin Deven.

"Udahlah Pa. Biarin aja. Mungkin Gabriella belum tau Anet sebenernya. Biar mereka tau pas waktu yang tepat aja"jelas Anneth memotong pembicaraan Papanya.

Seusai perdebatan itu Anneth menarik Deven ke UKS.

"Net? Kamu tau gak? Dulu aku itu sempet manggil kamu Delli. Dan dipanggil 'Mama' sama Lifia. Hahahaa"jelas Deven sambil tertawa.

"Ohh iya Putra. Gimana btw kabar oma kamu? Pas tau kalau aku gaada di sini?" tanya Anneth.

"Gini. Awalnya oma gapercaya. Bahkan pingsan Net. Syok banget kan oma disitu. Tapi oma relain aja gitu katanya. Terus oma bilang gini 'percaya aja put. Kalau jodoh nanti dia balik lagi kok hehe' nah pas liat sg kamu. Oma kan gahol. Bilang gini net 'tuhkan balik lagi put. Gabakal salah dah jodoh ini mah. Muka aja mirip haha' "jelas Deven panjang lebar.

"Nah, gini kan cantik dell"ucap Deven sembari membenarkan rambut Anneth.

Anneth hanya fokus menatap wajah Deven, tidak berani menanggapi ucapan Deven

Bekas tamparan itu,Anneth pipinya merah. Alhasil Deven mengobatinya. Anneth ingin menceritakan kegiatan tanpa Deven dulu. Nangis nangis tu disitu. Meluk Deven juga.

"Putra janji ya jangan tinggalin Delli lagi"sendu Anneth dipelukan Deven.

"Iya. Janji juga Delli jangan ngilang kaya 3 tahun lalu"ucap Deven tulus sambil mengelus kepala Anneth.

Mereka larut dalam memori mereka yang bener bener mengharukan.
Tapi,

"HEH CEWE BUSET NGILANG AJA BIKIN SEISI HATI KHAWATIR LU!"teriak Raisya.

Raisya memang pindah ke sekolah itu namun beda kelas. Ia 8B. Demi apa. Suara Raisya gak biasa woi. Agak cempreng kalau teriak. Tapi pas nyanyi,patut diacungi jempol.

'ni orang gatau untung banget si. Suara kenceng eh teriak'-batin Denneth.

"LAH IYA! MALAH ASIK BERDUAAN DISINI" teriak Ucha yang mulai dengan nada yaa agak nyebelin.

"YAILAH NET LU BUKANNYA BILANG KEK. SEANTERO SEKOLAH NGOMONGIN LU NETH. KATANYA CAPER"teriak Joa lebih heboh. Begitulah sahabat Anneth. Kadang waras. Kadang gila.

Ah sudahlah. Skip masuk?

"Lu pada duluan aja gih. Gua ada keperluan sama Deven"ucap Anneth berbohong. Nyatanya ia hanya ingin menghabiskan beberapa menit ini ketenangan dengan Deven.

"Keperluan apa berduaan?"tanya Nashwa menggoda Anneth Deven.

"Keperluan Uwa sayanggg"jawab Anneth halus.

"Yodah kita duluan"teriak JoChaWa.

'lama lama budek ni telinga'-batin Anneth.

"Net. Boleh genggam tanganmu?"tanya Deven.

"Boleh boleh"kata Anneth tidak keberatan. Siapa si yang gamau digenggam sama doi?

Sampai ke kelas. Kedenger lagi tu teriak. Bukan dari Raisya lagi. Tapi dari Friden.

"WOI JADIAN LU PADA?!"teriak heboh Friden. Ah Friden ini sama halnya dengan Joa. Heboh bat oi.

"Kaga ada"ketus Deven.

CouplePopular [OnGoing!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang