4

1.8K 161 17
                                    

Kyuubi benar-benar duduk dan memakan makan malam yang disiapkan oleh pelayan Fugaku dengan lahap.

Tentu saja dengan Fugaku yang sudah terlebih dahulu memberitahukan kepada Namikaze senior bahwa putra sulungnya sedang ada di kediamannya.
Dan tentunya sedikit gertakan anak kecil untuk Minato karena laki-laki bersurai blonde itu bersikeras akan menyusul.

Ia sedang tidak ingin meladeni kesintingan laki-laki blonde penyandang marga Namikaze itu untuk saat ini.
Lagipula Kyuubi juga terlihat nyaman-nyaman saja, jadi tidak masalah bukan sedikit menahan si cantik bersurai merah di kediaman Uchiha.

__

Itachi memakan makanannya dalam diam dan secara terang-terangan mencuri pandang kepada si surai merah yang terlihat tidak peduli dengan sekitarnya karena makanan di hadapannya jauh lebih menarik perhatiannya.

Sasuke - adik Itachi, juga makan dengan tenang dan sama-sekali tidak merasa terganggu dengan kehadiran Kyuubi disana.
Walaupun tidak mengenal remaja bersurai merah itu tetapi Sasuke merasa ia pernah melihatnya, mungkin dia teman Itachi yang beberapa kali datang kemari.

Sementara kedua Uchiha senior sesekali menatap putra sulung mereka atau Kyuubi yang makan dengan lahap.

_

Setelah mereka semua selesai makan malam dan pelayan membereskan meja serta apapun yang ada di atas meja makan, membuatnya bersih kembali.

Kini tersisa tiga orang yang masih duduk tenang disana.
Sasuke sudah masuk ke dalam kamarnya untuk belajar sementara Mikoto berada di ruang depan, mengobrol dengan beberapa pelayan.

Fugaku berdehem ketika ia melihat Itachi yang tidak berhenti menatap kepada Kyuubi barang sedetikpun.

"Itachi."

Suara Fugaku membuat Itachi menolehkan kepalanya kepada sang ayah.

"Iya?" Jawabnya kemudian.

"Bisakah kau ikut dengan ayah besok?"

"Hm?" Itachi menatap ayahnya penuh dengan tanda tanya tapi sesaat kemudian ia mengerti apa yang sedang dibicarakan.

"Paman." Kyuubi memotong pembicaraan antar ayah dan anak itu.

"Hn?" Fugaku menatap Kyuubi seraya memasang wajah ramah.
Tidak biasanya, karena ia selalu memberikan tatapan datar andalannya.

"Boleh aku pulang sekarang?
Ayahku sudah menghubungiku lebih dari seratus kali." Kyuubi menunjukkan layar telfon genggam miliknya yang menunjukkan ada 137 panggilan tidak terjawab.

Fugaku sweatdrop, apa Minato selalu seperti ini kepada kedua putranya? Pantas saja tidak ada bekas lecet sama sekali di kulit mereka.
Mendadak laki-laki yang masih terlihat tampan walau sudah memiliki dua orang anak itu memijit kepalanya yang berdenyut.

"Baiklah, biarkan Itachi mengantarmu pulang." Fugaku memberi usul.

Kyuubi mendadak berdiri dari duduknya, merasa sangat tidak setuju.

"Si mesum ini yang mengantarku? Tidak, paman.
Lebih baik aku naik taksi saja!" Kyuubi bersungut-sungut, tangannya dengan lihai menunjuk dengan kesal wajah Itachi yang masih bengong mengikuti kemana jari ramping itu mengarah.

Fugaku membuang wajahnya kesamping seraya menahan tawanya. Wah wah, apa kedua anak yang sedang duduk bersamanya ini saling jatuh-cinta?
Ia bisa dengan mudah menebak isi kepala Itachi karena anak itu putranya.

Dan Kyuubi, terlihat sangat jelas di binar matanya jika sulung Namikaze itu sangat tertarik dengan putranya tetapi lain di hati lain di mulut.

Kyuubi sedikit mengingatkannya dengan ibunya sendiri, ayahnya harus berjuang keras saat ingin melihat isi hati ibunya yang sesungguhnya.
Entah kenapa ibunya lebih senang untuk mengatai dengan kalimat sarkastik apa yang sebenarnya disukai.

"Kalau begitu biarkan aku mengantarmu.
Aku sudah berjanji kepada ayahmu untuk memastikan kau baik-baik saja."

"Tou-sama, izinkan aku ikut!" Itachi melayangkan protes.
Ia ikut berdiri dan dengan tiba-tiba menggenggam lengan Kyuubi.

Kyuubi tersentak kaget, ia segera mendorong Itachi hingga remaja tampan itu terdorong beberapa langkah.
Dan Kyuubi segera bersembunyi di balik punggung Fugaku.

"Paman, sebentar lagi dia pasti menyentuhku dengan sembarangan!" Kyuubi memberikan tatapan galak kepada Itachi tetapi entah kenapa pipinya merona menatap remaja itu.

Fugaku tertawa kecil.
"Baiklah, baiklah." Fugaku segera menggiring Kyuubi di depannya untuk keluar dari sana.

...

Itachi memasang wajah masam, padahal niatnya mengajak Kyuubi kemari supaya ia dapat mengenal Kyuubi dengan baik.
Dan beralasan bahwa ia punya sesuatu yang menarik.
Tapi ternyata rencananya gagal total, Kyuubi bahkan terlihat menghindarinya saat makan malam tadi.

"Aniki."

Itachi menolehkan kepalanya kepada sang adik yang tiba-tiba sudah berada di ruang makan dengan wajah datarnya.

"Ada apa Sasuke?" Itachi tersenyum.

"Kyuubi menitipkan ini untukmu." Sasuke memberikan sebuah sapu tangan berwarna merah berisi sebuah benda berbentuk bulat yang terbungkus.

"Apa?" Itachi bertanya penasaran seraya menerima sapu tangan yang diberikan padanya.

Sasuke mengedikkan bahunya tidak peduli, ia kemudian pergi dari sana.

Itachi dengan perasaan yang tiba-tiba menjadi sangat senang atas pemberian Kyuubi itu membuka sapu tangan tersebut dengan tergesa-gesa.
Remaja tampan itu kemudian mengedipkan matanya saat ia mendapati sebuah apel yang sudah mendapat satu gigitan disana bersama sebuah memo kecil.

'Aku masih belum balas dendam padamu.
Bersiaplah untuk besok!
Dan apel ini, terima kasih karena bibi Mikoto sudah mengobatiku.
Uh, aku tidak bisa menahan untuk memakannya saat melihat apel ini tapi aku ingin memberikannya kepada bibi Mikoto.'

Itachi tertawa pelan, ini untuk ibunya?
Tetapi kenapa isi memo dan apel ini seperti ditujukan padanya?
Dan tadi jelas-jelas adiknya mengatakan ini titipan dari Kyuubi.

ItaKyuu ; Special (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang