02

62.3K 1.4K 89
                                    

Yeeehh saya kembali lagi.
Heran gk jauh-jauh cerita gw dari hamil, ada apa ya?

Lanjuttt

Happy reading....

Tak terasa kini Oby sudah hampir setengah tahun sudah bekerja mengikuti dan menemani nyonya ifa, sampai kini usia bayi yg dikandung oleh nyonya ifa lahir.
Oby pun kini menambah jabatannya, dari menjadi orang kepercayaan nyonya merangkap menjadi babysister.
Oby sudah mengira disinilah kebahagian yg dirasakannya, namun semua itu salah. Siang itu...saat nyonya ifa dan bayinya sedang duduk bersama Oby tiba-tiba seorang pengawal masuk tergesa-gesa.

" Nyonya!!!" Kata pengawal itu dengan wajah pucatnya dan tak lupa pistol ditangannya.

" Ada apa!?" Tanya nyonya ifa.

" Kita diserang, harap nyonya pergi terlebih dahulu, biar kami yg menghadang."

" Bagaimana yg lain?"

" Mereka...kita kalah jumlah dalam penyerangan tiba-tiba ini."

Tiba-tiba ifa berdiri dan menyerahkan bayinya pada Oby, ia langsung membuka tempat penyimpanan senjata dibawah Sofanya.

" Oby, kau pergilah terlebih dahulu, jaga keylan." Ucap ny ifa saat hendak pergi, namun cepat-cepat Oby menahan tangannya.

" Apa? Ny, tidak! Kau harus pergi juga." Bujuk Oby.

" Tidak bisa, aku tidak bisa meninggalkan anak buah. Kau pergilah, disini berbahaya, jaga putraku."

" Tapi..!"

" Pergi!!" Teriak ny ifa dengan nada tegas.

" Pelayan, kawal ia dan anak ku pergi dari sini dengan selamat." Pinta by ifa pada salah satu maidnya.

Mau tak mau Oby pun pergi lewat jalan rahasia. Ia pergi dengan airmata yg terus mengalir, sesekali ia menoleh kebelakang berharap ny ifa menyusulnya namun itu tidak mungkin. Tak lama setelah ia keluar dari tempat itu saat sudah berdiri diluar pembatas, ia sempatkan lagi untuk menoleh kebelakang. Naas, rupanya itu menjadi pemandangan terkahir yg disaksikannya, rumah yg iya tempati bersama ny ifa itu meledak dengan nyaringnya hingga keylan yg tadi tidur kini terbangun dan menangis dalam dekapannya.

" Tidak! Nyonya!" Teriak Oby.

Setelah itu sebuah mobil hitam datang dan terpakir dihadapannya dan pintu mobil itu terbuka.

" Tuan, cepat masuk. Disini masih tidak aman!" Pinta seseorang yg tak lain adalah salah satu pengawal setia ny ifa yg usianya juga hampir sepantar dengan Oby.

Tanpa berpikir panjang lagi Oby pun cepat-cepat memasuki mobil tersebut, tapi terlambat bagi sipelayan wanita, saat ia hendak masuk ia ditembak dari belakang, lagi, Oby ditinggalkan.
Meski masih terjadi aksi penembakan dan pengejaran ditengah jalan raya tapi mereka selamat hingga sampailah mereka pada sebuah rumah kecil tua dan tersembunyi dipinggir kota mendekati hutan.

" Tuan, untuk sementara kita bisa tinggal disini dulu." Terang pengawal itu.

" Ba bagaimana dengan nyoya dan yg lain?" Tanya Oby.

" Nyonya...dan yg lain... sudahlah. Ini lah dunia hitam, menjadi yg nomor satu dan ditakuti bukan berarti tidak punya musuh."

Benar kata pengawal itu pikir Oby, sesaat ia menatap mata kecil keylan yg kini juga sedang menatapnya.

" Maaf kan aku, seperti permintaan terakhir ibumu, aku akan menjaga dan merawatmu. Aku akan menganggapmu sebagai anak ku sendiri. Dan sebagai balas budiku terhadap kebaikan nyonya selama ini, aku akan membalas dendam atas kematian nyonya. Den, bantu aku untuk nyonya." Pinta Oby.

" Baik tuan, aku pun punya pemikiran yg sama. Tapi untuk sementara kita rahasiakan dulu identitas kita."

" Baiklah, ini awal kita."

Keduanya pun sepakat akan misi balas dendam ini.

Kini sudah 18 tahun berlalu, keylan yg tadinya masih bayi kini tumbuh menjadi pria dewasa, tentunya masih didampingi oleh Oby kini sudah berusia hampir 33 tapi masih terlihat manis dan imut. Bagi siapa saja yg melihat tidak akan tau berapa usia Oby sekarang. Hal itu juga yg membuat keylan selalu menghindarinya tanpa alasan. Apalagi saat ada pria yg selalu dekat dengan oby, keylan selalu bertindak kasar tanpa alasan yg jelas dan mengurung diri dikamar. Contohnya sekarang, diluar ada seorang pria bernama filla, berstatus kekasih Oby.

Saat tak disengaja waktu keylan kedapur untuk mengambil air minum ia tak sengaja bertemu dengan filla kekasih papanya.

" Hai nak, apa kabarmu?" Sapa akrab dari filla.

Namun bukan jawaban yg ia dapat, tapi deatglar yg ia dapatkan.

" Bukan urusan mu, pergi sana, jangan temui papaku lagi." Jawab keylan masih dengan tatapan mematikannya.

Keylan kira filla akan takut ternyata filla mendekatinya dan berucap setengah berbisik.

" Sopanlah denganku nak, aku calon daddymu." Seutas senyum disampirkan oleh filla.

Mendengar kata-kata filla membuat keylan jadi kalap dan menarik kerah baju filla.

" Sampai kapan pun kau tak akan pernh bisa menikahi papaku. Ingat itu, atau aku akan membunuhmu." Jawab sinis dari keylan dengan sedikit mengancam.

" Kita lihat saja" jawab filla dengan entengnya ia melepas tangan keylan dari kerahnya.

Setelah itu filla keruang tengah menghampiri Oby yg kini sedang menonton tv.

" Sayang, lama sekali mengambil minumnya?" - Oby

" Maaf sayang, tadi ada tikus kecil didapur jadi...yah begitulah."- filla

" Tikus? " Bingung Oby, pasalnya selama ia dirumah tidak pernah ia menjumpai tikus barang seekor pun.

" Sudahlah, lupakan sayang lagi pula tikus itu sudah pergi. Dan sekarang...bisa aku meminta sebuah ciuman darimu?" Pinta filla yg ia tahu kini keylan berdiri dipintu antara dapur dan ruang tengah.

" Kau ini, bukankah tadi sudah?"

" Itu belum cukup, aku mau yg ......." Tanpa aba-aba lagi filla langsung menyerang bibir mungil Oby hingga tak bisa lagi menolak.
Perlahan tapi pasti Oby terbuai saat tanpa sepengetahuannya tangan filla berhasil masuk kedalam baju kaos santainya, tapi ia tak melihat bagaimana reaksi keylan krn posisinya membelakangi keylan.

" Mmmmhhh" lenguhan kecil lolos dari bibir Oby, filla menampilkan wajah menangnya pada keylan yg kini berdiri dengan tangan yg mengepal.
Merasa sadar dimana posisi  mereka sekarang Oby pun menghentikan aksi filla.

" Cuk cukup fil, aku tidak mau kita kelewat batas, aku ingin ini dilakukan saat kita menikah nanti." Pinta Oby dengan senyum tulusnya.

Sugar Papa " End "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang