Sugar Papa " End "

05

Oby POV

Oh tuhan, bagaimana ini? Aku benar-benar melupakan filla, kekasihku. Apa yg harus ku lakukan, disatu sisi keylan bukan darah dagingku, anakku, tetapi aku mencintai nya.
Saat ini aku begitu bahagia, dan filla datang.
Aku tidak bisa memilih, tapi jika aku diam maka mereka berdua akan seperti ini terus.

Saat mendengar ucapan filla ingin menikahi Oby, keylan menjadi sangat kesal dan langsung menarik kerah baju filla. Saat ingin melayangkan pukulan Oby dan menahan pergelangan tangan keylan.

" Cukup key, mari kita bicara, jangan ada baku hantam disini." Rujuk Oby

" Tidak, manusia tidak tahu malu ini mulutnya harus dibungkam agar tidak mengatakan kau miliknya." Tegas keylan dan langsung menonjok rahang kiri filla hingga filla tersungkur kelantai.

" Cukup key!" Pinta Oby lagi.

Merasa diri tumbang filla berdiri kembali dan berniat menyerang keylan, namun saat filla maju Oby langsung mendekap tubuh keylan. Melihat itu filla jadi meradang dan langsung menarik paksa Oby dan tarikan itu membuat Oby tersungkur kelantai tanpa sengaja. Segera saja keylan menghampiri Oby, krn keylan tidak melihat pergerakan dari tubuh Oby, dipangkunya kepala Oby dan mencoba membangunkan Oby dengan menepuk kecil pipi oby tetap tidak ada respon. Saat matanya tak sengaja melihat kearah kaki Oby ia melihat sedikit darah disana.

" Papa? By....by bangun, tiadak! Pamaaaannn, paman denriiii....!" Teriak keylan, denri yg baru saja selesai dari mandinya segera ia menghampiri dan melihat keadaan.

" Paman siapkan mobil, kota kerumah sakit." Beritahu denri dan di angguki oleh keylan. Keylan langsung mengangkat Oby tanpa menghiraukan pandangan terkejut dari filla.

Sesampainya dirumah sakit Oby langsung ditangani dan menjalani sejumlah pemeriksaan.

Sementara diluar keylan begitu gusar dan terus bertanya pada denri.

" Paman, apa papa akan baik-baik saja? Paman,...papa tadi berdarah..." Tangis keylan kembali saat mengingat kejadian tadi sore.

" Tidak apa, papa mu orang yg kuat. Dan ada satu kabar yg akan membuatmu kecewa tapi ini harus kau dengar krn ini menyangkut ibu mu dan masalalumu."

" Apa itu paman?" Tanya keylan penasaran.

" Baru saja anak buah paman menelpon kalau filla ada hubungannya dengan kematian ibu dulu."

" Kami baru tau sekarang jika dalang dari pembunuhan dan pengeboman dulu adalah filla kekasih papamu sendiri.
Aku sendiri terlambat mengetahui krn wajah sang perusuh kini berubah dewasa."

Hening sesaat, keylan coba menyambung kejadian dan...

" Jadi dia pembunuh ibuku? " Geram tertahan keylan.

" Apa papa tau?"

" Sepertinya papamu belum menyadari itu, jadi paman rasa papamu belum tau."

" Aku ingin paman dan anak buah paman tangani ini diam-diam, urusan papa biar aku yg tangani. Bunuh mereka seperti mereka membunuh ibuku." Pinta keylan dengan nada dingin dan datar, sepintas denri melihat nyonya ifa dalam diri keylan.

" Baik, akan paman hubungi tim bom dan sniper. Kau tenang saja."

Tak lama setelah pembicaraan selesai seorang dokter pria menghampiri keylan.

" Apa anda keluarga pasien?" Tanya dokter dengan serius.

" Ya saya anaknya" jwb keylan meski tidak ikhlas.

" Ada yg ingin saya bicarakan pada anda, bisa ikut saya kedalam sebentar?" Ajak dokter tersebut dan diikuti oleh keylan dan denri.

" Ada apa sebenarnya dok? Saudara saya baik-baik saja kan?" Tanya denri.

" Iya, ada apa dengan papa saya? " Ulang keylan.

" Tenang dulu, sebelumnya apa papa anda pernah berhubungan badan dengan seseorang? Terutama pria." Tanya balik dokter bernama Nanda.

" Ma maksud dokter?" Tanya keylan lagi dan menatap intens dokter.

" Maksud saya, papa anda...bagaimana menjelaskan ini." Serba salah dokter Nanda.

" Jgn berbelit dokter!" Tegas denri lagi.

" Begini papa anda saat ini sedang hamil."

Hening

1

2

3

4

5
Dan ...

" APA!?" Tanya keylan dan denri serentak.

" Hahahah dokter Jangan main-main, saudara saya itu laki2, jadi bagaimana bisa hamil?" Heran denri.

" Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan kami menemukan kejanggalan pada daerah perut dan setelah diperiksa lebih teliti lagi ternyata benar saudara anda positif hamil."

" Berapa usia kandungannya sekarang?" Tanya keylan penasaran.

" Sudah 5 Minggu." Jwb dokter lagi.

" Bangsat, kita terlambat, filla si brengsek itu sudah menidurinya ternyata, shit!" Kata denri lalu menatap keylan yg terlihat salah tingkah.

" Kau kenapa? Tingkahmu seperti kau yg punya bayi itu." Kata denri menebak krn kini keylan menundukkan kepala seraya menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.

" Kenapa?"

" Anu...paman...papa anu..." Jwb keylan berbelit.

" Jwb paman dengan benar keylan.!"

" Anu papa...itu ba bayiku..." Aku keylan dengan nada rendah diakhir kalimat.

" APP!?" Kejut denri tak habis pikir dan diangguki pasrah oleh keylan.

" Kau....papa....dia...dia papamu dan kau....bayi itu...kamu?" Tanya denri memastikan dan itu benar.

" Iiiiya paman, satu bulan lalu aku me memaksa papa untuk....ya begitulah..." Terang keylan sambil memijit tengkuknya.

" Kau!!! Anak kurang ajar..."

" Paman jaga bicaramu." Segah keylan dengan nada datar dan dinginnya.

" Ma maaf tuan muda."

Dokter yg melihat pun ikut membeku ditempat, jadi dari tadi dia sudah duduk berhadapan dengan ayah sang bayi.

Stelah keluar dari ruang dokter keylan berjalan menuju ruang inap dimana Oby belum sadarkan diri.

" Papa, ekhem...sayang, kau belum bangun ya? Ayo bangun, aku punya kabar gembira untuk mu." Ucap keylan sambil tangannya terulur untuk mengusap perut Oby.

" Disini, ada buah cinta kita yg tumbuh, papa...kau sebentar lagi akan jadi mommy dan aku akan jadi Daddy. ( Tidak sia-sia perjuangan kita selama satu hari satu malam itu dan sekarang membuahkan hasil ) inilah isi hati keylan.

Lalu denri datang dengan menepuk pelan bahu keylan.

" Jaga papamu, paman akan pergi sebentar untuk mengurus filla dan komplotannya." Izin denri.

" Aku ikut paman."

" Jangan, jika kau ikut siapa yg akan menjaga papamu saat ia sadar nanti? Serahkan pada paman, paman akan urus semuanya. Ingat, papamu sedang hamil anakmu😑 jd jgn buat hal yg aneh-aneh. Paman pergi." Setelah berpesan denri pun pergi dan bersiap akan penyerangan balik atas dendam Oby dan dirinya.