duduklah di depanku
dengan suguhan kopi rindu,
ceritakan tentang sebait puisi
yang pernah kautulis dalam sepiakan kusambut kata demi kata
sebaik tatapan sepasang mata,
biarpun luka tak berjeda
kau pun berhak mendapat telingakeluhkan setiap apa yang kaurasa,
aku di sini untuk menampung segalanya,
barangkali mereka pernah tak peduli
namun percayalah aku selalu di sisisebab begitulah puisi seharusnya
selain mendapat mata
ia patut menjadi sebuah cerita
yang tertuang, dalam bunyi
tanpa batas usia- Ivanasha
![](https://img.wattpad.com/cover/203413075-288-k190447.jpg)