di suatu petang kubayangkan
kau mengirim surat beramplop merah
berisi pengakuan-pengakuan
dalam isyarat yang terbungkamhatiku menganga
menyambut bunyimu dengan setia
namun kau masih saja langit
yang tak mampu kutebak cuacanyadan kata-katamu selalu gagal
kumengerti barang satu kalimat
sebab entah apa yang kaunyatakan
entah cinta, atau justru sebaliknya- Ivanasha