Langit masih sama seperti kemarin.Yaitu masih menurunkan salju.
Hari ini adalah hari keempat belas ditahun baru dan aku mulai masuk kerja.Jalanan Tokyo tampak ramai dan beberapa turis dari luar negeri tampak bercengkrama dengan suara yang cukup keras.
Aku melangkah sedikit cepat menuju bank tempatku bekerja.Setelah sampai aku langsung disambut oleh teman seperjuanganku.Chouchou namanya.
Aku berjalan ketempatku.Dibank ini aku bekerja sebagai resepsionis dan pekerjaan ini cukup berat bagiku.
Namun aku terus mencoba bertahan dan bekerja dengan tekun apalagi kini sebagian besar kebutuhan keluarga menjadi tanggunganku.
Aku benar-benar masih belum bisa melupakan kejadian yang menimpa kami empat tahun yang lalu.Saat itu terjadi penggrebekan besar-besaran pada salah satu markas Yakuza dan apesnya papaku sedang ada disana.
Ia akhirnya dipenjara namun baa-sanku menjaminkan seluruh hartanya agar papaku bisa dibebaskan.Sehari setelah bebas papa mengalami kecelakaan dan mengalami amnesia.Tepat satu bulan kemudian baa-sanku meninggal dunia.
Sampai sekarang papaku tidak ingat sepenuhnya apalagi ditambah kini ia stroke.Sedangkan mamaku,ia masih bekerja keras menjadi buruh cuci ataupun membersihkan rumah orang.
Dan satu lagi adikku kini usianya delapan tahun.Ia duduk dibangku sekolah dasar kelas 2.
Kehidupanku serasa begitu berat jika diceritakan akan tetapi aku dan keluargaku selalu mensyukuri segalanya dan mencoba berlapang dada.
Waktu tak terasa dan hari sudah menjelang sore saja.Setelah berpamitan pada teman-temanku dan Chouchou aku segera pergi kehalte bus.
"Huuff dingin."
Aku merapatkan mantel merah darahku kemudian segera menaiki bus untuk menuju kerumah.
Mataku menatap keluar jendela bus yang sesak ini.Sesekali aku menghembuskan nafas kesal karena sejak tadi laki-laki dibelakangku mencoba untuk meremas bokongku.
Aku menoleh kebelakang dan mendapatinya tersenyum genit aku benar-benar muak.Langsung saja aku pelototi dia dan malah dibalas dengan kekehan.
Bus berhenti beberapa penumpang turun dan aku pun langsung berpindah tempat berdiri karena kursi masih penuh semua.Kini aku berdiri tepat didekat pintu dan disamping seorang pemuda berambut pirang panjang.Ia tersenyum padaku dan mengangguk.
'Cukup ramah.' Batinku.
Aku membalas sapaannya.Ketika bus kembali berhenti dihalte aku segera turun setelah tersenyum pada pemuda bersurai pirang tersebut.
Ohh kenapa hatiku berdebar-debar?
Aku berjalan lurus ditrotoar kemudian berbelok memasuki komplek perumahan.Setelah itu aku masuk kedalam salah satu rumah bertingkat dua berwarna coklat muda.
Disinilah aku dan keluargaku tinggal.Berbagi kehangatan dan keceriaan.
"Aneki cepat sekali pulangnya." Ucap adikku yang baru saja keluar dari kamarnya."Memang tidak kencan dulu dengan Boruto nii-san."
"Masih kecil.Tidak boleh meledek yang lebih tua." Jawabku seraya mengacak rambut hitamnya."Mama dimana?"
"Masih dirumah kakek rapper."
"Oh."
Aku menjawab sembari berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.Memang sudah jadi kebiasaan aku dan mamaku untuk saling berbagi tugas.
Setelah makan malam siap aku mendengar pintu dibuka disusul suara lembut mamaku.
"Tadaima."
"Okaeri." Jawabku dan adikku.
"Kau sudah pulang? Apa kau tidak kencan dengan Boruto dulu?" Tanya mamaku dan diangguki oleh adikku.
"Mama." Aku nenggembungkan pipiku dan langsung masuk kamar mandi.Dapat kudengar mama dan adikku tengah terkekeh.
Aku dan adikku kini telah siap duduk didepan kotatsu.
"Kalian makan dulu ne.Mama mau menyuapi papa dulu." Ucap mama berlalu pergi seraya membawa nampan yang berisi mangkuk dan nasi juga sup miso dan tomat.
Air mataku hampir saja tumpah.Mamaku malang mamaku sayang.
Hmm.
Eh aku lupa mengenalkan diri ya?
Baiklah namaku Sarada Uchiha.Umurku 20 tahun.
Dan kali ini aku akan mencoba menceritakan tentang mamaku dan kehidupan kami.
TBC
NOTE:YOSH INI SUDAH SELESAI PROLOGNYA
DICHAPTER DEPAN SUDUT PANDANG DIRUBAH JADI SUDUT PANDANG PENGETIK😁😁
AKU HARAP INI MEMUASKAN👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MAMA
FanfictionKini kehidupan sang wanita musim semi berubah 180°. Sekuel Strong Mom (ON GOING)