Sarada hanya bisa duduk diam diruang keluarga bersama keluarganya.Mereka menghangatkan diri di meja kotatsu kecuali Sakura dan Sasuke yang berpelukan disofa dekat dengan kotatsu dan menghadap ketelevisi.
Hari ini adalah hari sabtu jadi mereka semua libur kecuali Sakura yang tadi sudah bekerja ditempat Killer B dan pamit dengan alasan ia ada acara keluarga.
Sarada memejamkan matanya seraya mendengarkan musik lewat earphone-nya dan Shin duduk tenang menonton kartun kesukaanya ditemani keripik kentang sedangkan Sakura dan Sasuke mereka sudah kembali tertidur.
Kriiing kriiiing
Bunyi bel itu menyentak Shin,anak berusia delapan tahun itu segera berlari kepintu depan dan membukanya.
Ceklek
Tampak seorang pemuda berambut pirang tengah berdiri didepan pintu.Wajah songongnya menampakkan senyum lima jari dan tangannya menggaruk bagian belakang kepalanya yang gatal mungkin?
"Boruto-nii?" Ucap Shin.
"Hai Shin.Kau sehat?" Tanya Boruto basa-basi.
Shin mengangguk."Cari aneki ya?"
Boruto nyengir seraya menggaruk pipinya."Adakan?"
"Ada.Ayo masuk Boruto-nii!"
Mereka berdua pun masuk kemudian menuju ruang keluarga.Sarada nampak terkejut ketika melihat Boruto datang.
"K..kau kenapa disini?" Tanya Sarada dengan rona merah dipipinya."Pergi sana!"
"Kenapa kau mengusirku?.Lihat Sakura ba-chan saja biasa-biasa saja." Ujar Boruto melirik Sakura yang kini telah bangun dan duduk disamping kaki Sasuke.
"Benar Sarada-chan.Kau tidak boleh seperti itu." Bela Sakura."Bagaimana kabarmu Boruto?"
"Baik ba-chan.Tou-san dan kaa-san juga baik." Jawab Boruto.
"Mau teh?" Tanya Sakura lagi dan dijawab anggukan dari Boruto yang telah duduk disamping Shin seraya memakan keripik kentang miliknya.
Sakura melirik Sarada yang masih duduk kemudian berdehem.Sarada menoleh sembari memberi tatapan malas dan dibalas cengiran oleh Sakura.Akhirnya anak sulung Sasusaku itupun berdiri.
"Bagaimana sekolahmu Boruto.Masih sering boloskah?" Tanya Sakura,terkekeh.
"S..sudah tidak baa-chan.Sudah tobat.Takut diamuk oleh setan mata putih." Jawab Boruto bercanda,sesekali tangannya mengambil keripik Shin yang dibalas delikan tajam adik Sarada itu.
"Hust jangan mengatai kaa-sanmu seperti itu atau ba-chan adukan." Ancam Sakura.
"Jangan.Please." Melas Boruto dengan jurus puppy eyesnya.
"Menjijikkan baka Boruto." Ujar Sarada seraya menggeplak kepala Boruto.
"Ittai." Boruto mengusap kepalanya yang kena geplak dan menatap Sarada sambil memonyongkan bibirnya.
Nyuut
Sarada dengan kejamnya mencubit bibir Boruto dan dibalas oleh pekikan Boruto.
Sasuke terbangun karena terkejut dengan suara Boruto.Membuat Boruto dan Sarada harus meminta maaf dan mendapat hukuman dari Sakura yaitu berbelanja kebutuhan bulanan.
.
.
.
"Hmm kita beli minyak yang ini atau yang ini?" Tanya Sarada pada Boruto menunjukkan dua minyak goreng dengan merk berbeda.
"Terserah saja." Jawab Boruto tak acuh dan memilih melihat-lihat mie instant yang ada disamping minyak goreng.
"Ish." Sarada kembali menggeplak pemuda yang dua tahun lebih muda daripada dirinya itu.
"Jangan memukul kepalaku dong.Sebentar lagi ujian kelulusan tahu.Nanti aku bodoh lo." Ujar Boruto,manyun.
Sarada membuat gestur muntah ketika Boruto bersikap seperti anak kecil kemudian ia meninggalkan pemuda kuning itu.
"Cottomatte Sarada." Ujar Boruto.
Mereka berdua pun sibuk berdebat dan berbelanja disuper market tersebut hingga akhirnya mereka berdua memutuskan untuk singgah ditaman dulu sebelum pulang.
"Ini kopimu." Boruto memberikan segelas kopi hangat pada Sarada.
"Arigatou." Sarada menerima kopinya kemudian menyesapnya.
Hari ini taman terlihat sepi apalagi jam sudah menunjukkan pukul empat sore.Sarada pun sudah makin kedinginan namun ia gengsi untuk mengakuinya.
"Sarada...." Ujar Boruto.Ia meletakkan kopinya kemudian memegang pundak Sarada.
Kini kedua makhluk berbeda gender itu telah berhadapan dan saling memandang dengan tatapan yang berbeda.
"Aku....ingin tau jawabanmu."
Sarada tampak memerah kemudian membuang muka kesamping.
"Aku mohon." Ujar Boruto kembali.
"Kau yakin? Aku ini lebih tua darimu.Lagipula teman sebangkumu itu cukup cantik dan sepertinya ia menyukaimu." Jawab Sarada masih belum mau menatap Boruto.
"Aku tidak peduli Sarada.Walau kau seratus tahun lebih tua dariku aku tidak peduli dan untuk masalah Sumire yang kau bilang teman sebangkuku aku juga tidak peduli toh aku tak memiliki rasa apapun padanya." Jelas Boruto."Aku sungguh-sungguh mencintaimu Sarada.Terimalah aku."
Sarada menghela nafas.Ia benar-benar bingung menghadapi Boruto.Bukannya ia tak mau menerima anak sulung dari Naruhina itu hanya saja ia takut.
Ia takut bahwa Boruto yang notabene badboy akan meninggalkannya nanti ketika ia sedang sayang-sayangnya.Lagipula Sarada juga tidak ingin membuat anak itu susah dengan keberadaanya.
Dan masih ada banyak faktor yang membuat ia merasa ragu walau tak bisa dipungkiri ada sepercik rasa cinta ketika ia melihat keseriusan sang Uzumaki tersebut.
"Boruto.....aku...t....."
"Kalau masih tetap tidak mau....aku tidak akan segan-segan memeperkosamu dan mengurungmu Sarada.Aku mohon.Aku bersungguh-sungguh,aku tahu mungkin aku masih belum meyakinkan untuk menjalin keseriusan denganmu tapi aku akan berusaha."
Onyx itu menyendu.Sulung Uchiha Sakura dan Sasuke menggigit bibirnya kemudian mengangguk.
"YOSH!!" Teriak Boruto sambil melompat dan mengangkat tangannya."Tou-san akhirnya anakmu yang tampan ini bisa menaklukan Sarada Uchiha sang pujaan hati tercinta!!"
Sarada hanya bisa menggeleng dan memijat pangkal hidungnya melihat kehebohan temannya itu ups maksudnya kekasihnya.
Bletaak
Boruto menatap Sarada yang baru saja menjitaknya.Manik sewarna Naruto itu memandang kekasihnya dengan horor karena disekeliling Sarada terdapat background sayap hitam dan juga api.
"BAKA BORUTOOOO!!"
Dan hari itupun diakhiri dengan Boruto yang harus merasakan tinjuan maut Sarada diperutnya hingga ia muntah darah dan harus dirawat diklinik.
TBC
NOTE:MAAF JIKA ADA TYPO DAN TIDAK MEMUASKAN😔
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MAMA
FanfictionKini kehidupan sang wanita musim semi berubah 180°. Sekuel Strong Mom (ON GOING)