Hari ini cuaca masih terasa dingin walau salju yang turun sudah berkurang drastis namun sebagian orang masih enggan untuk keluar pagi hari kecuali Sakura mungkin.
Wanita itu sudah sibuk membersihkan rumah milik majikannya yang seorang tentara.Killer B adalah orang yang baik setiap kali ia pulang bertugas pasti dirinya akan memberikan bonus yang lumayan.Dan kemarin tuannya itu berangkat dinas keperbatasan.
Ngomong-ngomong Killer B itu jomblo,punya badan berotot,sawo matang dan suka ngerap jadi kalau tertarik hubungi 08××××××× (Abaikan)
Sakura meregangkan ototnya.Ia benar-benar lelah.Tadi pagi ia harus memandikan Sasuke yang mengompol karena semalam suaminya itu menolak mengenakan pampres kemudian setelahnya ia mencuci sprei,selimut dan baju-baju milik anak,suami dan dirinya karena Sarada tidak bisa membantu Sakura dan tadi pagi juga Shin terkena demam yang menyebabkan anak itu tidak masuk sekolah.
"Aku harus kuat." Ujar Sakura.Ia pun berdiri dan mulai meninggalkan rumah itu setelah sebelumnya ia kunci.Kemudian berjalan ketoko buah yang tak jauh dari rumah itu untuk mengambil cucian milik siempunya toko.
Setelah mengambil sekantong cucian Sakura berjalan cukup jauh hingga sampai di depan sebuah restoran.Ia akan mencuci piring disini setelahnya ia bisa pulang untuk mengerjakan cucian bajunya.
"Permisi." Ucap Sakura yang masuk lewat pintu belakang.
"Ah Uchiha-san.Silahkan." Sapa salah satu karyawan yang bernama Samui.
"Ah iya." Sakura pun segera bekerja agar ia bisa bisa menyelesaikan pekerjaannya hari ini dan mengurus Shin yang kalau sakit manjanya minta ampun.
"Hari yang dingin ya." Ucap Samui yang tengah memasak udang untuk disajikan pada pelanggan.
"Iya Samui-san." Jawab Sakura singkat.
"Mmm apa Killer B itu ada dirumah?" Tanya Samui dengan wajah merona.
Sakura terkikik.Ia memang tahu kalau Samui ada rasa dengan majikannya."Tidak ada.Ia baru berangkat kemarin sore."
"Yaaah padahal kan aku mau mengajaknya kencan." Samui mencebik.
"Yang sabar ya." Celetuk salah satu tukang masak direstoran itu yang bernama Omoi.
"Ish.Bawangmu gosong tu!"
Sakura tertawa melihat pertengkaran kedua sahabat itu.
Setelah pekerjaannya selesai Sakura segera pulang.
"Tadaima." Ucapnya.Kaki Sakura melangkah masuk kekamarnya.
Ditatapnya anak bungsunya dan suaminya yang tengah tidur seraya berpelukan.Sakura mengusap surai raven Shin.
"Sebaiknya masak dulu baru membangunkan mereka." Sakura pun beranjak keluar menuju dapur dan menyiapkan sayuran untuk dimasak.
Setelah memotong-motong sayuran dan selesai memasak ia segera menghidupkan mesin cuci untuk mencuci baju yang sudah ia ambil.
Ketika Sakura akan melangkah kekamar ia merasakan sakit pada perutnya.
"Maag ku sepertinya kambuh." Gumam Sakura.Ia tidak jadi kekamar dan memilih kedapur untuk mengambil obat maag yang biasa minum.
Keringat mengucur dari dahi Sakura ia merasa perutnya dililit.Padahal biasanya tidak sesakit ini.Mengatur nafasnya Sakura berjalan pelan kesofa.Ia mencengkram erat kaos panjangnya dibagian perut.
Ini benar-benar sakit-sangat.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MAMA
Fiksi PenggemarKini kehidupan sang wanita musim semi berubah 180°. Sekuel Strong Mom (ON GOING)