Pagi ini Sarada bertugas untuk menyiapkan sarapan bagi keluarganya.Shin belum sembuh namun sudah agak baikan.
Sedangkan Sakura ia hanya membantu memotong-motong sayuran saja padahal Sarada sudah melarang mamanya itu.
"Ma,nanti sore setelah aku pulang dari bank kita kerumah sakit ya." Ujar Sarada seraya meletakkan sup tomat kedalam mangkok besar.
"Tidak perlu.Jangan khawatir mama baik-baik saja." Jawab Sakura.
"Ma.Apa mama tidak ingin sembuh dari maag? Bukannya tambah repot ya kalau hanya minum obat saja." Ucap Sarada."Ayolah ma.Demi aku,Shin dan juga papa."
"Baiklah,baiklah." Jawab Sakura.Sarada pun bergumam yes.
"Sekarang bangunkan adikmu dan suruh sarapan juga minum obat!"
"Hai' mama." Dengan semangat empat lima Sarada masuk kekamar Shin membawa satu mangkuk bubur dan obat.Sakura juga membawakan sarapan untuk Sasuke.
.
.
.
Sarada berlari disepanjang trotoar menuju bank.Ia hari ini tidak mendapat bus karena telat.Dengan nafas terengah-engah ia terus berlari seraya menghindari orang-orang namun langkahnya terpaksa berhenti setelah tak sengaja menubruk seseorang.
Bruuuk
Sarada terjatuh hingga lututnya berdarah.
"Ayo.Aku minta maaf." Ucap seorang pria yang mengulurkan tangannya.
Sarada menggenggam tangan itu dan berdiri dengan pelan.
"Aku minta maaf ya.Ayo kuobati dulu." Pria berambut pirang panjang itupun membantu Sarada duduk di pinggir trotoar yang tengah sepi."Aku minta maaf ya."
Sarada tersenyum.Ia menatap pria itu lama.
Seperti pernah melihatnya.Tapi dimana?
"Ah aku ingat!" Seru Sarada membuat pria pirang tersebut terkejut."Oh maaf.Aw."
"Pelan-pelan saja.Kau mau bekerja?" Tanya pria itu.
"Iya.Ah aku sudah telat." Sarada langsung berdiri namun ia kembali terjatuh karena rasa perih dilututnya.
"Mungkin sebaiknya kau duduk dulu atau kuantar pulang?"
"Ah tidak perlu." Jawab Sarada dengan pipi merona.
"Tidak apa-apa.Anggap saja ini sebagai permintaan maafku."
Sarada berpikir kemudian membenarkan letak kacamata berbingkai merahnya."Baiklah tapi traktir aku makan ya."
"Yosh.Ayo kita makan dicafe itu." Jawab pria itu dengan senyumannya."Namaku Inojin Shimura."
Sarada berojigi."Sarada Uchiha."
.
.
.
Kini Sarada dan Inojin sudah duduk dicafe sebarng trotoar tadi.Mereka memesan kopi dan juga uiro dan yokan.
"Terima kasih ya sudah mau mentraktirku." Ujar Sarada.'Lumayan kesempatan makan gratis.' Tambah batinnya.
"Tidak apa-apa.Aku jadi untung bisa mengenal gadis cantik sepertimu."
"Gombal."
"Sarada boleh tidak aku memfotomu." Pinta Inojin sambil mengeluarkan kamera miliknya dari dalam tas.
"Untuk apa?" Tanya Sarada.
"Oh aku lupa memberi tahumu ya.Aku seorang fotografer dan juga pelukis.Kalau kau mau aku bisa menyarankanmu menjadi model pada atasanku." Jelas Inojin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MAMA
FanfictionKini kehidupan sang wanita musim semi berubah 180°. Sekuel Strong Mom (ON GOING)