Sakura baru saja pulang dari rumah Killer B seseorang yang selama dua minggu ini menjadi majikannya.
Tubuhnya terasa pegal apalagi seharian ini ia sibuk memotongi rumput dibelakang rumah tuannya itu.
Memang semenjak kejadian penggrebekan itu kehidupan Sakura langsung berubah drastis namun Sakura bersyukur karena kini bisa dibilang ia punya sandaran.
Mungkin kalian juga penasaran kenapa keluarga dari kakek dan neneknya tidak membantunya?
Karena Sakura menolak bahkan ketika Hinata menawarinya untuk membantu kehidupan Sakura wanita itu juga menolak dan memilih berpindah-pindah tempat hingga akhirnya Sakura memutuskan menetap di ibukota Jepang itu.
Sesekali Hinata maupun Naruto masih mengujunginya seraya membawa makanan pokok yang akan berakhir dengan kecanggungan sakura.Ia juga menolak bantuan Itachi dan Izumi apalagi ia tahu kalau Itachi tengah terlilit hutang dengan para Yakuza.
Sakura tersenyum ketika ia telah sampai didepan pintu rumahnya.Rumah kecil yang begitu banyak menyimpan duka dibalik suka.
"Tadaima." Ucap Sakura kemudian melangkahkan kakinya masuk.
Ditatapnya anak bungsunya yang tengah membawa segelas teh hangat.
"Untuk siapa Shin?" Tanya Sakura.
"Papa." Jawab anak itu singkat.
Sakura mengambil alih gelas yang dibawa Shin kenudian berucap."Biar mama yang bawa.Shin bantu Aneki saja."
Shin mengangguk setelah itu berlari-lari kecil kedapur.
Wanita berambut merah muda tersenyum seraya berjalan menuju kamarnya dan suaminya.
Pintu terbuka menampakkan seorang pria kurus tengah terbaring diranjang yang muat dua orang.
Tak begitu banyak perabotan didalam kamar itu hanya ada ranjang,lemari dipojok ruangan dekat jendela dan nakas disamping kiri dekat tempat berbaring Sasuke.
Sakura melatakkan tehnya diatas nakas.Emeraldnya menatap wajah Sasuke dengan sendu.
Diusapnya poni yang menutupi wajah tampan itu.
Mungkin Sakura bisa saja mencari pengganti Sasuke jika ia mau apalagi usianya juga masih muda dan cukup cantik karena ia pandai merawat diri namun rasa cinta itulah yang membuatnya bertahan dalam pernikahan ini.
"Anata.Bangun." Ucap Sakura seraya menepuk pipi Sasuke.
Kelopak itu mengerjap.Membuka dan menampilkan onyxnya yang redup namun tetap tajam.
"Ra." Panggil Sasuke.
"Hmm.Ayo kita mandi setelah itu makan." Sakura membantu Sasuke duduk dikursi rodanya.Ia cukup lihai namun tetap tak terbiasa.
Cup
Sakura mencium kening Sasuke dan tersenyum manis yang menular pada Sasuke.
Mereka keluar dari kamar kemudian menuju kamar mandi yang berada didekat dapur.
"Ma makan malamnya sudah siap." Ucap Sarada.
"Baiklah.Mama mandikan papa dulu." Jawab Sakura kemudian menutup pintu kamar mandi.
Perlahan ia mendudukkan Sasuke diatas kloset duduk dan mulai membuka satu persatu pakaian yang melekat ditubuh pria berusia hampir 50 itu.
Sakura menyiram tubuh kurus Sasuke dengan air shower tak lupa juga ia memberikan banyak sampo dan sabun agar suaminya itu nyaman.
"Af." Ucap Sasuke tak jelas."Af Ra.Af."
Sakura mengangguk ia mengerti apa maksud Sasuke yaitu maaf.Sakura menyandarkan Sasuke kedinding kemudian ia berjongkok didepan pria raven tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY MAMA
FanfictionKini kehidupan sang wanita musim semi berubah 180°. Sekuel Strong Mom (ON GOING)