18 - ATTACKED

907 57 2
                                    

Kami bersama-sama menuju ke arah beranda rumah. Selepas melabuhkan punggung di sofa, Irfan terus peluk pinggang saya dan meletakkan kepala dia di atas bahu saya.

"Okay. Explain."

"About what?"

Irfan genggam tangan saya.

"Pasal unknown number yang bawa masuk club dan hotel tu."

"I don't know her. I am not lying to you Baby."

Saya diam.

"Perempuan tu kacau saya dari mula kita kahwin lagi, dan Baby sendiri nampak kan? Saya tidak pun reply semua chat dia."

"Tapi kau tidak block."

Irfan terdiam. Saya pun diam.

Saya pass phone saya dengan Irfan. Saya suruh dia baca dan tengok semua chat dan gambar dari tu unknown number.

"It's not me."

"Ya tau. Sayang tiada tatoo dan rambut Sayang warna hitam. Yang dalam gambar ni lain."

Irfan hembus nafas lega.

"Saya tidak kisah sangat dengan ni gambar. Sebab memang tidak betul kan? Tapi yang sekarang ni, masalah dia betulkah Sayang tidak layan tu perempuan?"

"Betul Baby. Saya belum pernah lagi balik lambat kan?"

"Pernah. Tiga kali."

"Tapi itu semua sebab saya banyak urusan kan? Bukan saya jumpa siapa-siapa."

Saya diam. Tiba-tiba dia lagi bertanya.

"Urm. About our late Baby?"

Saya terkedu dalam beberapa saat.

"Baby?"

"Itu.. Gugur. Tapi bukan saya sengaja. Memang dia mau gugur. Masa kita gaduh tu, saya memang dari awal lagi rasa perut saya memulas tapi saya tahan. Masa saya masuk dalam tandas tu, keluar satu ketul darah beku. Mungkin itulah. Sorry Sayang."

Saya tertunduk. Irfan pegang dagu saya dan tarik ke atas dengan perlahan untuk tengok muka dia.

"No no. It's not your fault. Salah saya. Sebab saya adalah punca Baby tertekan."

"Not you lah."

"So, who?"

"Tu sundal punya angkara."

Irfan tergelak besar. Saya serius.

"Siapa bah tu perempuan sebenarnya?"

"Tidak kenal. Nanti kita siasat okay?"

Saya mengangguk.

"Baby, you know? I miss you so damn much!"

Dia kucup pipi saya.

𝐅𝐀𝐋𝐋 𝐈𝐍 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 ✔️ ( 𝑪𝑶𝑴𝑷𝑳𝑬𝑻𝑬𝑫 )Where stories live. Discover now