Alhamdulillah bisa update lagi, Terima kasih untuk yang udah bacaan dan vote, dan buat yang belum jangan lupa vote ya, free comen loh...
Happy reading
Pasca Rey datang ke rumah amel semenjak itu amel menjadi murung, sampai pagi ini ia masih bergelut dengan pikirannya.
Kini jam pelajaran berlangsung seperti biasanya, amel mendapat teguran dari guru karena tidak fokus dengan materi yang di sampaikan.
Tak lama kemudian bel istirahat berbunyi, kini kantin di penuhi oleh banyak murid, kini amel langsung beranjak ke kantin bersama Bella, saat mereka tengah sampai di kantin mereka belum menemukan Arisa dan rea, akhirnya mereka memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu.
"Lo mau pesen apa? " Tawar Bella pada amel
"Samain sama lo aja" Jawab amel
"Ok.tunggu ya" Kini Bella langsung beranjak pergi untuk memesan makanan
Kini amel duduk sendiri dan melamun, tak lama kemudian Arisa pun datang bersama pasangannya, tak lupa juga revan
"Hey!lo sendirian"teriak rea mengagetkan amel yang sedang melamun
" Gila lo ya! Kaget tau"ujar amel sinis
"Makannya jangan ngehalu terus" Ujar revan yang langsung duduk di sebelah amel
"Apaan" Jawab amel dengan posisi menyangga dagu dengan satu tangan
"Ehh lo baru datang?" Ujar Bella yang baru datang membawa pesanan, "ni Mel pesanan lo" Bella menyodorkan batagor yang ia pesan
"Makasih"
Kini mereka bercanda bersama membuat kantin semakin ramai, beda dengan amel, ia hanya diam dan melamun seraya mencabik-cabik batagor dengan garpu yang di pegang, revan pun di buat heran melihatnya, akhirnya ia pun berniatan untuk menjahilinya
"Sini gue suapin" Ujar revan yang merebut garpu dari tangan amel, yang membuat amel tersadar
"Ngga usah! Apaan! " Jawab amel menatap revan
"Jangan mikirin Rey terus mel " Ujar Arisa mengelus punggung tangan amel
"Engga kok, gue ngga mikirin, gue ke toilet bentar ya" Ujar amel yang langsung melangkah pergi
"Tuh anak kenapa Bell?" Tanya revan pda Bella yang duduk di depannya.
"Mungkin dia masih mikirin Rey, tadi malam kan Rey dateng ke rumahnya, dan parahnya lagi penjelasannya katanya ceweknya itu lebih ngertiin dan baik dari amel, emang bego ya tuh cowo" Jelas Bella geram
"Gila ya! Beb Mending lo ajak amel main gih "printah Wisnu kepada Arisa
" Ngga bakal mau, dia tuh kalo lagi kaya gini pasti lebih milih sendiri" Jawab risa seraya memakan batagor milik Bella.
"Udah nanti gue ajak dia ke tempat yang gue sering kunjungin, pasti nanti ceria lagi"Ujar revan yang mendapat persetujuan dari temannya
" Lanjutin bang revan"ledek pandu seraya menjulurkan jempol ke arah revan dan mereka pun tertawa kekeh.
*****
Bel pulang berbunyi kini semua siswa telah keluar dari kelas untuk bergegas pulang, revan pun bergegas menuju kelas amel
"Mel ikut gue yuk" Ajak revan pada amel
"Kemana? Udah sore" Ujar amel seraya memasukan barang-barangnya ke tas.
"Udah ikut aja, nanti gue bilangin ke tante lo pulang telat " Ujar Bella mendukung
"Udah ayo", revan langsung menarik tangan amel, dan amel pun mengikutinya.
Kini mereka telah sampai di parkir, Revan langsung mengambil motornya dan bergegas pergi, di perjalanan hanya hening yang terjadi, akhirnya amel pun memutuskan untuk bersuara.
" Van mau kemana? "Teriak amel agar Revan mendengarnya, pasalnya Revan mengendari motor dengan kecepatan yang tinggi
" Ketempat yang indah"balas Revan yang juga berteriak
Tak butuh waktu lama kini mereka telah sampai di suatu tempat yang Revan maksud, mereka pun langsung masuk ke dalam.
Danau, kini mereka berada di sana, amel di buat kagum dengan pemandangan di depannya
"Van ini bagus banget", amel tergila-gila melihatnya, ia pun langsung berlari mendekati danau, dan di susul oleh Revan
" Lo sering kesini? "Amel menatap revan
" Baru beberapa kali si, kan gue baru di sini"jawab revan tersenyum, "mau naik prahu atau manjat rumah pohon" Tawar revan pada Amel
"Manjat rumah pohon aja deh, gue takut naik prahu nanti di danau ada buayanya" Jawab Amel yang membuat revan tertawa kekeh.
"Amel... Amel" Ujar revan menggelengkan kepalanya, "ayok manjat" Revan langsung menarik tangan amel
Kini mereka berada di rumah pohon, dengan posisi punggung memunggung saling menopang tubuh dan menatap ke danau
"Mel"ujar Revan pada amel
" Hm"jawab amel yang masih tenang menatap pemandangan di depannya
"Lo kenapa gini?" Ujar revan yang membuat amel gugup menjawabnya
"Eng.. Nggak kok" Jawab amel gugup
"Bohong", revan kini membalikan badan menatap amel, "Sini liat gue" Revan membalikan badan Amel
"Van.. " Ujar Amel menunduk
"Tatap gue, ungkapin apa yang ada di hati lo saat ini" Ujar Revan, yang membuat Amel berkaca-kaca
"Ada hak apa lo tau!" Amel menatap tajam Revan
"Gue ngga ada hak, tapi setidaknya lo lega dengan lo bercerita" Revan menatap Amel
"Van..." Ucap Amel memeluk Revan dan menangis di bahunya.
"Apa gue salah terlalu percaya? Apa gue salah menjadi setia, apa gue salah jatuh cinta? " Ungkap Amel penuh dengan air mata
"Engga ada yang salah, semua itu wajar, cara kita yang salah, kita boleh percaya, tetapi jangan terlalu mempercayai, karena apa yang ada di depan mata lo belum tentu ada di masa depan lo" Ujar Revan membalas pelukan Amel
"Dengerin gue" Revan mendorong bahu Amel dan menatap matanya yang penuh air mata, "jangan pernah menangis untuk yang tidak pasti, sekalipun itu menyakitkan" Lanjut Revan menatap lekat Amel
"Van" Ujarnya lirih dengan wajah yang masih berlinang air mata
"Udah ngga usah nangis, gimana lega kan?" Ujar Revan mengusap wajah Amel yang penuh dengan air mata
"Makasih van" Balas Amel seraya membuat lengkungan kecil di wajahnya
"Berdiri" Ajak Revan, dan Amel pun menurutinya, "sekarang lo berteriak sekencengnya biar lo lebih lega" Printah Revan yang mendapat tatapan bingung dari Amel.
"Gini gue contohin ya, Amelia lo harus bahagia! " Teriak Revan dengan nada yang keras yang membuat Amel tertawa melihatnya.
" Giliran gue nih? Okey,.. Gue akan bahagia! Makasih Revan! "Teriak Amel, dan kini mereka tertawa bersama
"Yuk pulang " Ajak Revan yang mendapat anggukan dari Amel.
Kini mereka pulang, sekilas Revan menatap ke arah sepion yang menampilkan wajah ceria Amel, Amel bahagia setidaknya hari ini dia mendapatkan sesuatu yang tak pernah ia dapatkan, dan tempat yang membuatnya tenang.
Sekilas untuk updatean hari ini, tunggu part selanjutnya ya...jangan lupa vote ya, kalau ada yang mau di tanyakan komen aja ya.. Okey... Thankyou
KAMU SEDANG MEMBACA
B.A.R.A (Cinta Dan Persahabat)
Teen FictionKisah ini mengisahkan ke 4 gadis yang bersahabat sejak kecil, hingga di usia remaja mereka masih bersahabat, dan dalam kisah cinta mereka menjadikan kekasihnya sebagai sahabatnya sendiri.. Takjub kah? Tapi beda sendiri dengan salah satu gadis yang b...