Pasca pemilihan OSIS itu kini Revan dan amel tengah di sibukan oleh proker2 OSIS sehingga mereka berdua jarang ngumpul di kantin bersama sahabatnya, kini di jam istirahat amel memilih untuk menyelesaikan tugasnya di ruang OSIS.
"Amel mana? " Tanya Revan kepada sahabatnya di kantin
"Tadi si bilangnya lagi nylesein proker di ruang OSIS, oh ya kalo lo mau nyusulin bawain makanan, kayaknya dia belum makan tuh" Ujar Bella kepada Revan
"Ok, maaf ya gue tinggal dulu, ngebantuin sahabat lagi kesusahan" Ujar Revan melangkah pergi meninggalkan mereka
"Bilangnya sahabat tapi nyatanya ada perasaan" Ujar Wisnu seraya meminum es teh
"Gue pikir juga gitu Nu, Revan ke amel beda bgt"jelas risa kepada Wisnu
***
Ruang OSIS" Mel coba tanyain ke Revan tentang kegiatan yang udah kita susun"Ujar putri kepada amel
"Lah kok gue, lo aja sana" Jawab amel menatap laptop kembali
"Orang kalo gue ngomong gak di dengerin, chat aja kaga di bales" Ujar putri yang langsung duduk di sebalah amel
"Hah? Kok bisa, tenang aja nanti gue marahin, sini berkasnya nanti gue yang kasih ke Revan" Ujar amel pada putri,
"Aku tinggal dulu ya, makasih amel baik deh, jangan lupa mintain tanda tangannya" Ujar putri mencubit pipi amel, dan langsung pergi
Tak lama kemudian revan datang membawa kresek dengan langkah yang cool membuat para siswa melihatnya terpesona
"Hay bro! Sibuk terus"Ujar Revan dengan nada yang keras masuk ke ruangan itu seraya membawa kresek berisi nasi dan lauk untuk amel.
"Bangke!ngagetin aja!" Ujar amel yang kaget dengan kedatangan Revan.
"Maapin, ni nasi sama lauk di makan, gue tau lo belum makan kan, sibuk si sibuk inget waktu juga kali" Jelas Revan menyodorkan bungkus plastik itu.
"Makasih bang Revan" Jawab amel tersenyum manis menatap revan
"Giliran baik manis banget tuh muka, dasar cewek judes" Balas Revan memicingkan salah satu sudut mulutnya, dan mencubit pipi Amel
"Sakit bege! " Bentak Amel menyingkirkan tangan revan dari pipinya.
"Oh ya, ni berkas proker kegiatan kita, tadi kata putri lo di chat ngga bales, sombong amat si, lo ngga boleh gitu sama orang, lo itu ketua, kurangin dikit judesnya"crocos amel kepada Revan
" Ya serah gue, lagian chat ngga penting"Ujar Revan santai, "gue beli ini buat di makan ya ngga buat pajangan" Lanjut Revan seraya membuka bungkus itu
"Iya nanti gue makan" Jawab amel yang masih menatap laptop di depannya
Revan yang geram terhadap tingkah amel akhirnya pun membuka nasi itu dan menyuapi amel
"Buka mulutnya" Ujar Revan yang menyodorkan sendok berisi makanan itu
"Eh! Apaan, taro aja nanti gue makan" Jawab amel menatap heran Revan
"Udah lanjutin aja, gue suapin, biar tugas lo selesai dan lo ngga kelaparan" Ujar Revan, dan amel pun membuka mulutnya dan menerima suapan dari Revan
"Makasih Revan, lo baik banget" Ujar amel dengan mulut penuh makanan, dan masih menatap laptopnya itu
"Iya gue makan juga" Ujarnya seraya memakan nasi itu
Karna gue sayang sama lo, batin Revan yang menatap amel
"Kan lo sahabat gue, kalo bukan mana mungkin gue baik ke lo" Jelas Revan seraya seraya menyuapkan amel kembali
KAMU SEDANG MEMBACA
B.A.R.A (Cinta Dan Persahabat)
Teen FictionKisah ini mengisahkan ke 4 gadis yang bersahabat sejak kecil, hingga di usia remaja mereka masih bersahabat, dan dalam kisah cinta mereka menjadikan kekasihnya sebagai sahabatnya sendiri.. Takjub kah? Tapi beda sendiri dengan salah satu gadis yang b...