Chapter 14

1.7K 108 1
                                    

Sekali lagi , tangisannya tak bisa ditahan lagi , ketika melihat orang yang sangat ia cintai terbaring lemah , rasanya jungkook tidak kuat , hatinya sangat hancur , ia menyalahkan dirinya sendiri , andai dia mencegahnya untuk pergi, mungkin skr dia berada di samping jungkook , menghadapi masalah bersama, tidak seperti ini kejadiannya.
" bicaralah jungkook , hyung yakin dia sangat merindukanmu "
jungkook pun mendekat ke ranjang pasien dimana seokjin tengah terbaring , kakinya yang lemah tidak menghalanginya untuk bisa memeluk, mencium seokjin saat ini juga . tangisan jungkook semakin menjadi saat melihat wajah namja tampan itu pucat , dengan selang oksigen dihidungnya , tangan kirinya yang diperban karena sayatan dan tangan kanannya mengenakan infus .
jungkook menatap wajah seokjin, dan mencium keningnya lembut.
" jinnie... hiks..hiks...bangunlah... ini aku jungkook , aku datang kesini untuk menjemput kamu , aku mohon bangunlah " ucap jungkook sambil memegang tangan seokjin .
" aku mohon jinnie , bangunlah... sayang.... hiks...hiks... "
" jungkook , ayo kita biarkan seokjin istirahat dulu , tenangkan diri kamu , seokjin akan sedih melihat kamu seperti ini "
" tidak hyung , aku mau disini saja , aku mau nunggu seokjin sampai sadar "
" tapi kamu juga butuh istirahat , kamu baru saja sampai "
" sayang... sudah , biar jungkook disini siapa tau seokjin cepat bangun , kita cari makanan saja untuk kamu dan jungkook " ucap jennie
" baiklah , jungkook hyung turun sebentar cari makanan. tetaplah disini " seok-joong dan jennie pun keluar ruangan untuk mencari makanan dan minuman.

1jam , 2jam jungkook masih duduk disamping seokjin sambil memegang tangannya, sesekali jungkook membelai rambut dan pipi halus seokjin . jungkook menceritakan hari2nya selama seokjin tidak ada . ada beberapa yang berubah .. dari mulai pola makan yang tidak teratur dan pola tidur pun ikut berantakan. meskipun tidak ada sahutan dari seokjin , jungkook tetap semangat bercerita , sampai akhirnya jungkook merasakan jari2 lentik seokjin bergerak pelan , jungkook pun berdiri dan memperhatikan wajah seokjin.
seokjin mulai membuka matanya perlahan , pandangannya masih kabur tapi satu yang pasti ,seokjin melihat seseorang berada disampingnya...
" Seokjin, kamu sudah sadar ?? "
mata seokjin kini terbuka sempurna , ia pun sudah bisa melihat dengan jelas
" jungkook-ah " nama itu keluar dari mulut manisnya , jungkook menangis , dia merindukan itu , iyaa jungkook rindu saat seokjin menyebut namanya dengan lembut.
jungkook terus saja menangis dan seokjin memandang jungkook sangat lekat , seokjin sangat merindukan jungkook , merindukan tatapannya yang tajam namun penuh kehangatan.
" aku panggilkan seok-joong hyung dulu " jungkook pun memanggil seok-joong dan kembali lagi masuk menemui seokjin.

" apa yang terjadi sebenarnya ? kenapa kamu melakukan hal sebodoh itu ? " tanya seok-joong
" eomma memaksaku menemui orang tua irene hyung , tapi aku tidak mau karena aku masih sayang jungkook. eomma marah dan menamparku , bahkan eomma bilang kalau aku bukan anaknya " jawab seokjin
" tega sekali eomma bicara seperti itu , kamu anaknya jelas2 anaknya , karena hyung berada di rumah sakit seharian waktu itu "
" jungkook-ah , kamu kenapa bisa disini ? "
" jinnie.. aku minta maaf atas kesalahan yang sudah aku perbuat ke kamu , saat itu aku benar-benar kalut , tidak tau harus bilang apa ke kamu "
" eomma menemui jungkook tanpa sepengetahuan kamu , dan meminta jungkook untuk meninggalkanmu , itu yang membuat jungkook stress "
" jungkook-ah maafkan aku... seharusnya aku membiarkan kamu menjelaskan semuanya terlebih dahulu "
" tidak apa2 jinnie.. kamu istirahatlah, aku akan tidur disini "
" kalau begitu , hyung pulang yaa...kasihan jennie, dia kecapean "
" maafkan seokjin hyung , sampaikan permintaan maafku pada jennie eonni "
" jaga dia untukku ya kook , ingat ini rumah sakit , dilarang berisik , perlakukan seokjin seperti istrimu "
" baiklah hyung "

sekarang tinggal jungkook dan seokjin , hening... tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka , hanya saling memandang satu sama lain , terlihat dari mata mereka , rasa rindu yang mendalam. mata mereka seolah berbicara kalau mereka saling merindukan.
" jungkook-ah , aku merindukanmu " ucap seokjin dengan senyumnya yang merekah
" jangan banyak bicara , istirahatlah. sudah malam , aku akan menemanimu disini "
" kamu tidur dimana ? "
" aku bisa tidur dimana pun, sambil duduk seperti ini pun bisa , asal ada kamu "
" sini... naiklah.. tidurlah bersamaku "
" apa kamu yakin ranjang ini tidak akan roboh ? "
" aku yakin , aku ga mau kamu sakit gara2 aku "
" baiklah Ny. jeon seokjin "
jungkook pun merebahkan tubuhnya di ranjang pasien .
" tidurlah , biarkan aku memelukmu " ucap jungkook, seokjin mengangguk.
" aku mencintaimu jungkook-ah "
chu~~ seokjin mencuri satu ciuman dari jungkook . dan jungkook membalas ciuman seokjin . mereka berdua pun tertidur

1 chapter lagi
yaaa dah mau selese lagi aja 😢
tunggu book aku berikutnya yaa
😘😘😘

RoomMate *Season 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang