tak tertahan

13 1 0
                                    

Hening.

Semenjak hari dimana Jungkook mencium Jeslyn, sekarang mereka berdua menjadi canggung. Sudah tiga hari lamanya, tapi mereka masih betah dengan kecanggungan dan keheningan ini.

Malam ini Jungkook pergi kerumah ayah nya untuk menyalurkan kerinduan nya kepada sang ayah. Ia tak bersama Jeslyn, bahkan mereka tidak mengobrol sama sekali. Jadi bagaimana bisa Jungkook mengajak Jeslyn?

Jungkook memeluk sang ayah saat sampai di depan pintu rumah. Ayahnya juga sudah menunggu Jungkook ternyata. Sangat lama mereka berpelukan, mungkin karena Jungkook benar-benar masih merindukan ayahnya yang kini hidup sendiri itu.

"Kau sendiri?" tanya sang ayah.

"iya, ayo masuk yah" Jungkook mengajak ayahnya untuk masuk ke dalam rumah, karena udara luar sangat dingin sekarang.

"Istrimu? Bagaimana?" tanya sang ayah lagi.

"dia baik-" Jungkook menjeda sebentar saat ia mendaratkan bokongnya di sebuah sofa empuk.

"yah, bisa aku bertanya?"

"apa yang terjadi? Hmm?" ayahnya sangat mengerti. Masih sama seperti dulu, membuat Jungkook semakin rindu.

"aku.. Ehmm, kami menjadi canggung setelah suatu kejadian yang... Ehm, sulit di jelaskan" wajah Jungkook memerah. Ia sangat gugup, bahkan ia malu untuk berbicara bahwa kejadian itu adalah ciuman pertama nya dengan Jeslyn.

"apapun kejadiannya. Kalau kau salah, kau harus meminta maaf Jungkook. Tapi kalau Jeslyn yang salah, jangan menunggu dia yang minta maaf padamu. Sebagai laki-laki kau memang harus mengalah dalam hal apapun" ayahnya benar. Tapi bagaimana bisa ia meminta maaf atas ciuman kemarin? Bahkan ia sangat malu untuk mengucapkan kata 'ciuman' itu sendiri.

"kau juga harus berbicara padanya agar tidak menjadi canggung lagi. Jangan terus berdiam diri Jungkook, kau harus berani. Tapi ingat, jangan sampai melukai hatinya" ayahnya berbicara lagi. Jungkook merasa tertohok, apa ia sepengecut itu hingga ia tak berani berbicara pada Jeslyn? Bahkan ini sudah tiga hari. Apa ia sudah menyakiti hati Jeslyn?

"jangan terlalu lama berfikir Jungkook, hanya katakan saja sesuai hatimu" ayahnya sangat mengerti, benar-benar mengerti dirinya. Walaupun ayahnya tak tahu apa sebab permasalahannya, tapi Jungkook rasa itu bisa jadi masukan untuknya.

"baik, aku akan bicara nanti"

"Sekarang Jung, kau tak bisa menundanya lagi. Lebih baik kau kembali kerumah mu dan bicara padanya"

"tapi aku masih ingin bersama ayah"

"kau bisa kemari kapan saja kau mau. Hubungan kalian itu lebih penting sekarang"

"baiklah" Jungkook memeluk ayahnya. Lalu pergi meninggalkan rumah ayahnya itu. Sementara sang ayah tersenyum, karena untuk pertama kalinya Jungkook berbicara tentang perempuan. Biasanya Jungkook tak pernah membicarakan perempuan sama sekali, tapi sekarang berbeda. Jungkook sudah mempunyai istri yang selamanya akan tetap bersama dengan Jungkook.

Jungkook membuka pintu rumahnya ketika sampai. Dan hal pertama yang ia lihat adalah Jeslyn yang sedang memakan mie instant di ruang tengah. Tanpa basa basi Jungkook langsung merebut mangkuk berisi mie tersebut dan memakannya dengan lahap.

"Kenapa kau habiskan?!" Jeslyn tersentak, dengan cepat Jungkook menghabiskan mie yang baru saja ia buat.

"sudah kubilang mie tidak baik untukmu! Kenapa kau membelinya?!" Jungkook tak ingin kalah sementara Jeslyn terdiam. Baru kali ini Jungkook membentak nya hanya karena semangkuk mie. Bahkan raut wajah Jeslyn berubah, ia ingin menangis sekarang.

"Je-Jeslyn, a-aku minta maaf. Aku tak bermaksud membentakmu sekeras itu. Hanya saja mie benar-benar tidak baik untukmu" Jungkook kaget saat melihat raut wajah Jeslyn. Ia berjalan menuju Jeslyn dan memeluknya dengan lembut.

"maaf, pikiran ku sedang kacau belakangan ini. Dan aku tak bermaksud-" ucapan Jungkook terpotong oleh Jeslyn.

"apa yang kau pikirkan? Kenapa pikiranmu kacau?" Jeslyn bertanya dengan polosnya. Apa ia tak merasa? Tapi reaksi Jungkook justru tak marah. Ia malah semakin gemas karena pertanyaan yang lolos dari mulut Jeslyn.

"kau! aku memikirkan mu!!"

Degg!

"Aku tak tahan kita terus berdiam diri sejak kejadian itu, apa kau tidak menyukai nya? Aku minta maaf. Aku hanya tak ingin ada bekas orang lain di bibirmu. Dan aku memikirkan cara agar aku dapat berbicara denganmu lagi. Karena sangat sulit bagiku untuk berjauhan denganmu!" Jungkook kembali memeluk Jeslyn. Ia sangat gugup, bahkan detak jantungnya berdetak dengan cepat.

"aku kira kau yang menjauh, Jungkook. Saat sejak itu, kau mendiamkan ku. Aku ingin berbicara, tapi aku takut kau tak menjawabku. Bukannya aku tak suka, hanya saja rasanya sangat berbeda. Aku juga minta maaf" Jeslyn membalas pelukan Jungkook, sebenarnya ia juga tak menyangka akan secepat ini dekat dengan Jungkook.

"Jeslyn" panggil Jungkook.

"ya?"

"aku punya dua permintaan dan dua pernyataan. Apa kau mau mengabulkan sekaligus mendengarkannya?" entah apa yang ingin Jungkook katakan. Yang jelas Jeslyn sangat gugup saat ini.

"apa itu Jung? Jika aku bisa maka akan ku lakukan" masih dalam keadaan yang sama. Jeslyn masih dalam pelukan Jungkook.

"kau harus bisa. Ini wajib!"

"baiklah" Jeslyn sedikit terkekeh.

"permintaan yang pertama, tolong hapus Jimin dari hati ataupun pikiranmu. Disini sudah ada aku! Aku yang lebih berhak atas semua tentangmu-" Jungkook menjeda, sedangkan Jeslyn selalu siap mendengar kan.

"kedua, lupakan kejadian mu bersama Taehyung. Karena anak ini, adalah anakku. Ini anak kita!" Jungkook melepaskan pelukannya dan beralih memegang perut yang masih rata itu, dan mengelus lembut.

"dan pernyataan yang pertama. Bahwa, aku.. Aku merindukan mu. Jangan canggung lagi padaku dan jangan diamkan aku selama itu lagi!" Jeslyn tersentak lagi. Untuk pertama kalinya Jungkook mengatakan ini padanya. Dan juga posisi Jungkook yang sekarang kembali memeluk Jeslyn dengan menenggelamkan kepalanya di teguk leher Jeslyn. Membuat jantung Jeslyn berpacu dengan sangat cepat.

"yang terakhir, aku minta maaf lagi-" Jungkook membenarkan posisinya lagi. Tangannya mengelus lembut pipi Jeslyn, sedangkan air muka Jeslyn bertanya-tanya.

"lagi? Kenapa lagi?" tanya Jeslyn. Rasanya Jungkook tak ada salah apapun. Jeslyn semakin bingung.

"karena aku tak bisa menahannya lagi-" Jungkook mendekat bibirnya pada telinga Jeslyn. Membisikkan sesuatu yang sekarang membuat Jeslyn tersenyum.

"Jangan canggung padaku -,

Karena aku sudah mencintai mu"

Chuu~

JUKIIIIIIIIII!!! Demen banget nyosor kayaknya 🌚🌚 .

Kira2 kalo kalian dibisikkin kayak gitu sama Jungkook reaksi kalian gimana ya? HAHAHA 🌚🌚

mau tau kelanjutannya? Jangan lupa vote and comment yaa!!

Yuanfen -JJK (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang