Vortex Laboratory, Moorevale, USA.
20 Juli 2019, 04.00 PM.Setengah jam yang lalu.
Seorang pemuda berambut cokelat membuka pintu kaca bangunan modern nan megah di pinggiran Kota Moorevale, tempat sang ayah bekerja. Ia berjalan menelusuri lobby sambil bersenandung dan menghampiri seorang wanita berusia tiga puluh tahunan di meja resepsionis.
"Saya ingin bertemu Sean Grayson," ucapnya.
"I know. Kau putra Prof. Grayson, siapa lagi yang ingin kau temui di sini?" ucap wanita itu santai, "naik saja ke lantai lima, Dylan."
Dylan tersenyum lebar. "Thanks!" Pemuda itu melangkah menuju lift untuk naik ke lantai lima.
Vortex Laboratory adalah laboratorium milik Sean Grayson. Pria itu mendedikasikan seluruh hidupnya untuk ilmu pengetahuan. Tidak terhitung berapa jumlah penghargaan yang ia terima, terutama Nobel di bidang Fisika.
"Daaad!" seru Dylan ketika membuka pintu ruang kerja ayahnya. Namun, sosok yang ia cari tidak ada di sana.
"Daaad?"
Dylan berkeliling ruangan untuk mencari Sean, tetapi sosok yang dicarinya tak kunjung ditemukan. Pada akhirnya ia menyerah, Dylan mendaratkan bokongnya di kursi kerja sang ayah sambil merengut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avenir [COMPLETED]
Fiksi Ilmiah🏆 Reading List WIA Indonesia Periode 1 Setelah selamat dari ledakan di sebuah laboratorium Kota Moorevale, Chloe Wilder dihantui dengan penglihatan-penglihatan yang tidak bisa dimengertinya. Dylan Grayson, putra semata wayang dari seorang ilmuwan t...