menjenguk rivani

48 23 8
                                    

ALIKA POV.

Sekarang aku sedang berjalan di koridor sambil membalas orang-orang yang menyapa dan aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Saat aku melewati kelas 11 IPA1 aku melihat rivan yang sedang menatap ku.

Seketika itu jantungku memompa lebih cepat.rivan terus saja menatapku sampai suara flat nya menghentikan langkahku.

"A-ada apa kamu manggil aku?" tanya ku dengan agak gagap dan menunduk saking gugup nya.

'Siapapun tolong aku...ini pertama kalinya aku berhadapan dengan rivan'-batin alika histeris.

Aku mendongak ketika dia memberikan amplop/surat  yang akupun tidak tau itu apa.

"Ini apa?" tanya ku bingung.

"Rivani sakit" jawab rivan singkat dan pergi.

Tapi sebelum dia pergi aku memanggilnya dan dia kembali menatap ke arah ku.

"Emmm pulang sekolah aku boleh kerumah k-kamu gak?buat jengukin vani?" tanyaku sambil menahan ke gugupan yang luar biasa.

"Terserah" jawabnya dan melegang pergi.

Ntah kenapa jika aku berhadapan dan berbicara seperti tadi jantungku selalu memompa dengan cepat sampai sampai aku takut jika aku punya penyakit jantung.

Aku menyentuh dadaku sambil tersenyum.

"Mungkin ini cinta?aishh gak mungkin,paling aku cuma gugup bicara sama orang ganteng haha iya pasti itu" gumamku dan melanjutkan jalanku yang tertunda.

ALIKA POV END.

°°°°°°°°°°°°

Bel pulang telah berbunyi sekarang alika sedang bingung karena dia tidak tau alamat rumah rivani dimana.

Mau nanya ke rivan tapi orangnya gak ada,mungkin sudah pulang.

"Ahh apa aku tanya ke brian aja ya?kebetulan tadi aku liat dia di...dimana ya?ahh iya koridor kelas 10"

Alika langsung berlari ke arah koridor kelas 10 mungkin brian juga akan segera pulang.soalnya setelah melewati koridor kelas sepuluh adalah parkiran sekolah.

"Sebaiknya aku harus potong jalan buat nyampe ke parkiran biar lebih cepet"tanpa berpikir panjang alika langsung berlari dan sampai di parkiran.

"Hosh....hosh...bri-hah...BRRIAN TUNGGU!"

Brian yang baru saja akan men-stater motor ninja nya itu memalingkan wajah nya ke arah alika yang ngos-ngosan.

"Tunggu ihh jangan pulang dulu.." ucap alika sambil berjalan mendekat ke arah brian.

"Kenapa?mau nebeng?ayok lah kebetulan si 'rembo' belum pernah boncengin cewek cantik"

Brian menyisir rambut nya dengan jarinya sambil mengedipkan matanya genit.

(*rembo itu nama motor nya brian ya.katanya dia terinspirasi dari ayamnya tok dalang wkwk)

"Ihh bukan mau nebeng tau!aku cuma mau nanyain rumah rivani dimana" ucapnya.

"Ohh yaudah bareng gue aja,kebetulan gue juga mau ke rumah nya si rivan" ajak brian

"Gak usah deh yan,aku pake bis/angkot aja,kan aku cuma nanya alamat nya doang" ucap alika

"Gak ada penolakan ayok!biar cepet juga nyampe ke rumah sikembar-nya.nih ya kalo nunggu bis lagi pasti lama,kalo nunggu angkot pasti semuanya penuh,buang buang waktu.mending lo ikut sama gue" ocehnya panjang lebar.

"Emang boleh?" tanya alika memastikan.

"Tadi gue ngoceh panjang lebar buat ngajak lo itu apa artinya?haduhh pusing gue jadinya" katanya sambil mengeluarkan helm satu lagi dari balik jok nya.

ALVAN{ALIKA&RIVAN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang