canggung

40 19 6
                                    

Selamat membaca


Seminggu setelah di tetapkannya perjodohan,hubungan alika dan rivan semakin hari semakin canggung tidak seperti hari-hari sebelumnya.

Raga mereka memang selalu bersama akhir-akhir ini tapi tidak dengan pikiran mereka yang kosong.

"Heyy ayolah bang,lik.lo berdua kan bentar lagi mau nikah kenapa setiap ketemu diem-dieman gini sih?"mereka-alika,rivan,dan rivani sekarang sedang berada di toko buku karena permintaan rivani yang ingin membeli buku paket.

"Emm"

"Hmm"

Jawab keduanya kompak,yang malah membuat rivani mengerang frustasi.

"Heyy ayolahhh kalian berdua ngobrol kek...tentang ujian yang seminggu lagi bakal kita hadapin,atau....rencana punya anak yang banyak gitu"ucap rivani yang sontak membuat rivan menatapnya tajam sedangkan alika menunduk malu.

"Sekolah dulu!urusan anak belakangan!"ujar rivan secara spontan.

"Eh?" bingung alika dengan pipi yang sudah merona.

"Ternyata udah direncanain jauh hari ya bang?"ucap rivani menggoda sambil menaik turunkan halisnya.

"K-kalian ngomong-nya k-kejauhan" gugup alika.dia tidak berani menatap mereka berdua karena rona di pipinya yang begitu terasa panas.

"Kalo ngomong tatap lawan bicaranya bukan tanah" sindir rivan sambil masih memandangi rambut hitam alika yang menutupi wajah ayu nya.

"T-tapi ini lantai" ralat alika dengan pandangan polos nya menatap rivan.

"Akhirnya.....bicara juga lo berdua" syukur rivani yang ditangannya sudah memegang buku paket yang dia cari.

"Hm.udah belom?lama!" gertak rivan kepada kembarannya yang emang daritadi cuma muter-muter gak jelas.dan untung nya sekarang dia udah megang buku paket yang dia cari.

"Nihh udah kok yuk balik" ujar rivani sambil mengacungkan buku paketnya dan berjalan keluar tanpa membayar terlebih dahulu.

"Buku nya vani udah di bayar?" tanya alika pada rivan.

"Pastinya belum!yaudah ke kasir"setelah mengatakan itu rivan dan alika berjalan berdua ke arah kasir tanpa membawa buku apapun.

"Berapa harga buku paket?" tanya rivan to the point.

"Maaf mas buku paket yang mana?boleh di tunjukin?"tanya si mbak kasir.

Rivan melirik ke arah alika dengan tatapan 'lo aja yang ladenin.males!' kurang lebih kayak gitu.

"Itu....itu kak buku nya udah di bawa sama temen aku,tapi kalo diliat sih buku paket biologi warna ungu" jelas alika lembut.

"Ohh yang itu harganya 125k dek"alika menepuk tangan rivan yang kayaknya ngelamun saking bosannya.

"Apaan?" tanya nya jutek.

"Dibayar" ucap alika dengan nada yang masih canggung.

Rivan mengeluarkan uang seratus ribu dan lima puluh ribu dari dompet nya.setelah memberikan ke si mbak kasir nya,rivan langsung narik pergelanagan tangan alika tanpa menghiraukan mbak kasir yang manggil-manggil buat ngembaliin kembaliannya.

Sesampainya di mobil rivan langsung masang wajah jenuh nya."ayok bang pulang"ucap rivani tanpa tampang dosa.

"Lo aja yang nyetir.males!"perintah rivan yang emang udah meles ngapa-ngapain.

"Gimanasih udah mau jadi suami masih males malesan!" rivani udah ngerutin wajahnya tanda dia sedang bete.

"Yaudah kalo gak mau pulang" santai rivan sambil meletakan kedua tangannya di belakang kepala.

"Punya abang kerjaannya gak mau repot!yaudah awas lo pindah ke jok belakang sana!" usir rivani dan berpindah ke kursi kemudi begitupun sebaliknya rivan.

Sementara itu alika hanya menjadi penonton setia pertengkaran si duo kembar itu.

ALVAN{ALIKA&RIVAN}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang