Ini sebuah cerita yang mengisahkan tentang pria muda bernama Tomi. Tomi seorang freelancer dan gamer. Sehari-hari hanya menghabiskan waktu di depan laptopnya di rumah. Bahkan untuk makan, lebih sering ia pesan melalui aplikasi online.
Sampai suatu ketika ia melihat iklan aplikasi kencan bernama "Tinder" di sebuah situs internet. Dua puluh lima tahun Tomi yang tidak pernah memiliki kekasih, sering merasa ingin memiliki sosok yang bisa diajak menemaninya jika keluar rumah.
Alasan lain Tomi tidak suka keluar rumah adalah Tomi tidak pernah percaya diri dengan wajahnya. Matanya belo, hidungnya pesek dan lebar, bibirnya tebal dan hitam, serta alis yang sangat tipis. Tomi juga selalu takut jika berbicara dengan lawan jenis karena merasa minder dengan wajahnya.
Tomi memberanikan diri dengan membuat akun Tinder. Ia membuat akun dengan nama Tomi dan memasang foto layar hitam gelap. Sudah ada beberapa wanita yang chat dengannya. Tetapi mereka selalu menanyakan bagaimana foto asli Tomi sebenarnya.
Tomi gugup antara memasang foto aslinya atau dengan menggunakan foto orang lain. Sampai akhirnya ia menggunakan foto teman di game onlinenya. Yang ia rasa terlihat tampan dari dirinya. Serta teman game onlinenya itu juga sudah memiliki pacar. Jadi tidak mungkin ia akan menggunakan Tinder, pikirnya.
Banyak respon positif saat Tomi memasang foto temannya. Ada seorang wanita yang Tomi rasa cocok dengan dirinya. Wanita itu mengajak Tomi untuk bertemu di hari Sabtu malam. Yaitu 3 hari lagi.
Tomi gelisah. Bagaimana jika wanita itu tidak mau menerimanya jika wajahnya berbeda dengan di foto. Tomi takut akan penolakan itu.
Setelah seharian memikirkan cara bagaimana menemui wanita itu, sambil bermain game online. Tomi keluar untuk mempersiapkan kencannya.
Hari sabtu malam sudah tiba. Seorang wanita bergaun merah menunggu di kursi taman. Tomi berjalan dengan percaya diri. Sebuah percaya diri yang tidak pernah ia rasakan.
Saat wanita itu melihat ke arah Tomi. Raut muka wanita itu berubah kaget dan takut. Terlihat jelas ada tumpukan dan jahitan kulit di wajah Tomi.
Tomi menyapa wanita itu. Tetapi wanita itu hanya berdiri, diam, dan berusaha menjauh. Tomi tidak tahu kenapa wanita itu bersikap demikian. Tomi tahu, sekarang ia lebih tampan dari sebelumnya. Apa kurang tampan kah ia, pikir Tomi.
Wanita itu tiba-tiba berlari pergi.
Tomi tidak menyesal. Tomi tahu, ini adalah awal dari pencarian cintanya. Mungkin wajah teman game onlinenya itu kurang tampan.
Beberapa hari sebelum kencannya itu, ia pergi menemui teman game onlinenya di luar kota. Dan menguliti kulit wajah teman onlinenya itu. Mengeringkannya lalu menjahitnya di mukanya. Tomi mencuci muka beberapa kali agar kulit wajahnya tidak terlalu kering.
Saat ini, Tomi menggunakan Tinder dengan banyak akun. Tentu dengan foto pria yang berbeda-beda. Mungkin salah satunya adalah foto anda.
New Date, New Face.