; 4

324 29 17
                                    

ren's pov;


"kamu kenapa sih?"

shosei dari tadi pagi benar-benar tidak dalam mood yang baik. mukanya terlihat ditekuk sepanjang hari.

sekarang bahkan sudah menjelang sore.

"dari tadi pagi sampai sekarang mukamu kusut begitu. kenapa sih? "

shosei masih tidak mau menjawab.

"apa anjingmu 'ren' sekarat? ah,, tapi kalau seperti itu kaubakal sedih.. bukannya marah, atau mung.. "

shosei akhirnya menghentikan langkahnya menatapku kesal.


"bukan! bukan itu! kepo amat sih! "


duh, sensi amat.

"ituloh, orang itu! yang waktu itu. lagi! aghhh"

yang waktu itu?

ahh., aku ingat. saat terakhir shosei jengkel kan? waktu dia membeli minum di drink machine dan menyembut nyebut 'orang itu' juga tempo hari kan?


"duuhh.. hati hati lohh.. kalau benci nanti jadi cinta~~" godaku

"DIH OGAH"

shosei pun kembali melanjutkan jalannya dengan kesal,
mendahuluiku.

baru beberapa langkah, shosei tiba-tiba berhenti, menatap sesuatu dan mengepalkan tangannya bergetar.


aku hanya berdiri dibelakangnya, memperhatikannya bingung.

Shosei kemudian berbalik berjalan kearahku dan memukuliku membabi buta.


"loh?? duh.. duh. kenapasih?! "


sakit. tentu saja.

"aaah ngeselin! baru juga diomongin udah muncul orangnya!! "

setelah puas memukuliku, shosei kembali melanjutkan langkahnya berbalik.

"loh, gajadi ke kantin? "

"gak!"

akupun memandang sekitar, memang ada seseorang yang duduk di salah satu kursi kantin yang paling dekat kami disana.

orang itu sendirian, sepertinya sedang menunggu temannya.

loh, itu kan...

akupun mengejar Shosei, kembali menyejajarkan langkahnya.

"maksudmu orang itu? yang duduk sendiri di kursi kantin itu? "

shosei mengangguk enggan.



"loh, itukan Shion. "

you say that ; renkumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang