cinq

1.2K 108 3
                                    

"Tuan,"

Seorang pria yang tengah duduk di atas mejanya memutar kursinya menghadap sang ajudan.

"Hari ini sudah dilangsungkan pelantikan nona Yiren sebagai CEO Wang Entertainment. Putra anda juga datang di acara tersebut,"

Brakkk

"Dasar bodoh! Buat apa lagi ia bertemu dengan gadis sialan itu?" Teriak pria itu sambil menendang meja kerjanya.

"Menemani nona tuan. Nona kan berada di bawah naungan perusahaan keluarga Wang,"

"Cih! Ga anak, ga menantu, sama saja bodohnya! Aku heran kenapa dulu menjodohkan anak itu dengan gadis itu,"

"Kalau bukan karena urusan bisnis, aku tidak mungkin menikahkan putraku dengan keluarga tidak jelas itu,"

"Lalu apa yang harus kita lakukan tuan?"

"Aku benci untuk mengatakan ini. Tapi sebaiknya kita lihat kondisi saja dulu. Kalau Wang sampai macam-macam, baru kita beraksi,"

"Kenapa tidak langsung menyerang Zhong saja tuan?"

"KAU GILA???" teriak sang pria, melempar map di samping tangannya ke kepala si ajudan.

Tidak mungkin ia langsung menyerang perusahaan Zhong, yang ada perusahaannya yang langsung dilindas habis.

"Maksud saya, saya ada rencana yang bisa dipakai mengancam keduanya di saat bersamaan," ucap si ajudan yang membuat sang pria tertarik.

"Apa itu?"

Rencana sang ajudan membuat si pria tersenyum licik. Sepertinya ide yang bagus untuk segera dilaksanakan.

"Kalau begitu, beri umpan. Setelah itu baru kita serbu,"

Renjun mendekati istrinya yang tengah sibuk membersihkan wajah di meja rias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun mendekati istrinya yang tengah sibuk membersihkan wajah di meja rias. Lalu merangkul Ryujin dari belakang.

"Masih lama, hmm?"

Ryujin menunjukkan senyum melalui cermin, tetap melanjutkan aktivitasnya menghapus make up menggunakan kapas yang sudah dibubuhi micellar water sebelumnya.

Namun saat hendak menghapus lipstick di bibir, dagu Ryujin dipegang oleh Renjun dan laki-laki itu langsung saja mencium bibir sang istri.

"Ayah, agresif banget sih," ucap Ryujin setelah Renjun melepas bibirnya.

"Masih belum boleh ya bun? Ayah kan mau ngunjungin aegi," tanya Renjun pelan.

Ryujin tertawa pelan, kemudian menghapus lipstick yang ia kenakan. Membuang kapas itu, dan mengambil yang baru. Tak lupa ia bubuhi pula dengan pembersih.

Ryujin perlahan berdiri, membuat Renjun melepas rangkulannya. Wanita itu lalu berbalik dan bergerak menghapus bekas lipstick yang menempel pada wajah Renjun akibat ciuman mereka tadi. Tangannya yang menganggur bertumpu pada bahu sang suami.

visages | chenyi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang