six

1.3K 99 4
                                    

Yiren mengerjap matanya pelan, berusaha membuka netranya. Ia menemukan dirinya berada di kamar Chenle dan seketika mengingat apa semalam ia lakukan dengan tunangannya itu.

Yiren memandang sekitar dan menemukannya pakaiannya serta pakaian Chenle yang tersebar secara tidak beraturan di atas lantai.

Yiren lalu bergerak ke samping, menemukan Chenle masih tertidur pulas. Ia bisa merasakan sebuah tangan kokoh yang memeluk pinggang polosnya erat, seakan-akan mengatakan kalau pria itu tidak akan melepas Yiren barang sedetik pun.

Tangan Yiren dengan lembut menyentuh wajah Chenle, memandang pria itu teduh. Kulit pria itu begitu putih. Mungkin kalau vampire benar-benar ada, Yiren akan mengklasifikasikan tunangannya ke dalam klan menghisap darah itu.

"Udah puas belum kak megangin muka aku?" Tanya Chenle yang masih terpejam.

Pria itu lalu mencium telapak tangan Yiren kebetulan berada dekat bibirnya.

"Belum. Baru tahu aku kalau kamu ternyata seganteng ini," ucap Yiren yang masih saja sibuk memegang wajah Chenle.

"Dih, dari dulu kali. Kakak aja yang ga nyadar betapa gantengnya aku," ucap Chenle cukup percaya diri.

"Iya iya iya, saking gantengnya sampe si Jo Yuri kepincut sama kamu. Itu loh, temen kamu waktu kita SMA, sumpah kocak banget," ucap Yiren sambil tertawa pelan.

"Ih kok malah ngingetin yang itu sih kak!"

"Ya abis lucu tahu. Terus karena kamu risih, kamu cari cara lah biar ga dikejerin. Pas aja aku lewat, jadi kamu narik aku terus nyium aku. Si Yuri Yuri itu mana berani macem-macem sama aku, jadi kamu berhasil hahaha. Tapi tetep aja kalau diinget tuh l....,"

Ucapan Yiren terpotong ketika Chenle dengan lancangnya mencium bibirnya. Melumat kasar bibir Yiren, silih berganti antara bibir atas dan bibir bawah. Bahkan Chenle tak segan menggigit bibir bawah Yiren, membuat wanita dibawahnya mengerang. Tanpa aba-aba, Chenle menerobos masuk dan mengabsen seluruh rongga mulut Yiren.

Yiren dengan sedikit tenaga mendorong Chenle. "Le, masih pagi,"

"Pagi mananya? Di luar masih gelap sayang," goda Chenle yang membuat bulu kuduk Yiren meremang.

Tunangannya ini pintar sekali menggoda Yiren. Sudah semalaman Chenle menggempur dirinya, dan sekarang pria itu berhasil menggoda Yiren untuk meminta lebih.

Maka jangan kalian tanyakan lagi apa yang terjadi setelah itu. Keduanya hanya berharap seisi rumah tidak mendengar desahan-desahan yang keluar dari mulut Yiren dan sesekali dari Chenle.

"Apa-apaan ini???" Teriak Hendery yang berdiri dari kursinya dan langsung saja melempar kertas-kertas yang baru saja diberikan sekretarisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa-apaan ini???" Teriak Hendery yang berdiri dari kursinya dan langsung saja melempar kertas-kertas yang baru saja diberikan sekretarisnya.

"Maaf tuan......,"

"Bagaimana bisa kita kecolongan seperti ini? Apa yang Wang Jackson bodoh itu lakukan di perusahaannya sampai kita mengalami kerugian?" Bentak Hendery.

visages | chenyi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang