bab 4

51 1 1
                                        

Tibalah hari dimana pemberkatan nikahku dan Marcel di laksanakan, Marcel tidak mengundang banyak orang, cukup keluarga inti nya saja, aku belum mengenal orangtua Marcel , tapi sebelum pemberkatan nikah Marcel mengenalkan ku pada papah nya, pikir ku dimana mama nya? 

"Marcel dimana mamah mu?"

"Mamah?? Dia dia sedang di luar negeri dengan kekasih kaya raya nya!"

jawab nya sinis?? Sebentar?? Papah nya orang yang kaya?? Kenapa mamah nya masih mencari laki laki yang lebih kaya, ah entahlah aku akan bertanya kapan kapan saja.
Acara sudah hampir di mulai, awal nya acara sangat damai dan tiba tiba seorang wanita datang dengan amarah nya. Siapa lagi kalau bukan Rose , Rose mengamuk dan bertriak

"Marcel aku hamil anak kamu!"

Sontak semua orang di Gereja kaget mendengarkan itu, mereka langsung manatap tajam ke arah Rose . Rose menangis seperti menghayati drama nya, Mercel dengan tenang menghampiri Rose, wajah Rose berseri seperti ada harapan, tapi semua terkejut dengan apa yang di katakan Marcel

"Rose, terakhir kali kita berhubungan 5bulan lalu, jika kamu hamil, bukankah perut mu akan terlihat besar?"

Rose lebih terkejut lagi dan mulai kebingungan

"Tapi, Marc ini anak mu!" ucap Rose sedikit terbata.

"Bukan, ini pasti anak dari Reza direktur perusahan sebelah!"

Semua undangan terkejut, dan Rose lebih terkejut.
Papah Marcel hanya diam mendengar dan melihat semua itu.
Lalu...

"Saya tidak menyangka Rose, kamu sangat mengecewakan. Papah mu pasti malu dengan perbuatan mu !"

Papah Marcel membuka mulut

"Tapi Om, ini benar anak Marcel, calon cucu om!"

Ucap Rose berusaha menjelaskan, tetapi semua orang seakan tidak percaya dengan kata-kata Rose, karena sebagai yang datang juga mengenal siapa itu Rose,
Rose adalah anak dari teman papah Marcel, pengusaha property yang cukup sukses, papah dari Rose orang yang sangat rendah hati begitu cerita singkat dari Marcel saat di villa beberapa hari lagi.

Rose trus melakukan dramanya,

"Aleya kamu wanita, pasti kamu bisa ngerasain apa yang aku rasa!"  ucap rose memelas.

Seketika hati ku seperti disambar petir, aku melangkah maju mengahampiri Marcel

"Marc kita perlu bicara!" ucapku mencoba tenang .

"Tidak perlu, aku sudah tau apa yang akan kamu bicarakan!" sahut Marcel

Marcel terdiam sesaat, lalu kembali ke arah ku,

"Lanjutkan pemberkatannya, dan kau Rose, tunggu anak itu lahir, kita lakukan tes DNA!"

Dengan santai Marcel mengatakan itu semua, Rose pun seperti kecewa dan terlihat takut

"Oke Marc kalo itu mau kamu!" ucap Rose sedikit gugup.

Anton pun menimpali
"Segera pergi atau aku telepon papah mu?" ucap Anton sedikit mengancam.
Rose pun meninggalkan Gereja dengan wajah kesalnya.
Pembekatanpun dilanjutkan lagi, dan aku merasa seperti berdosa dihadapan Tuhan.
Kalau benar itu anak Marcel bagaimana? Dan sekarangpun pernikahan ini adalah kebohongan besar . Tuhan ampuni aku yang sudah mengucapkan janji suci ini dengan kebohongan.

Acara pemberkatan sudah selesai. Aku tidak melihat Josua dan Adela disini, jujur aku merindukan bayi kecil itu.
Tamu undangan sudah bubar, dan ternyata malamnya Marcel sudah memesan restoran untuk merayakannya .
Siang hari Marcel mengantarku membeli pakaian disebuah butik, seperti bukan tempat biasa.

My Proud HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang