bab 5

67 3 1
                                    

Acara perayaan hampir dimulai, pembawa acarapun menuntun jalannya acara.
Tiba saatnya jamuan makan malam, Marcel mempersilahkan para tamu untuk menikmati semua hidangan yang tersedia.
Aku melihat ada Rena disana, aku mencoba melambaikan tangan untuk menyapa Rena.
Tapi Rena seperti tidak mengenali ku, aku mencoba berjalan kearah Rena, tapi aku merasa ada yang mendorong tubuh ku dari samping.

Braaakkk...

Aku pun terjatuh, tubuhku menabrak meja disebelah ku, kepala ku sedikit pusing, semua pandangan mengarah padaku.
Rena sepertinya menyadari itu aku, dan berlari ke arah ku.
Aku dengar ada suara yang tak asing memaki ku.
Siapa lagi kalau bukan ratu drama si cantik Rose.

"Dasar, kamu perebut laki orang!" teriak Rose.

Aku masih diam, karena kepalaku sedikit pusing, Marcelpun segera berlari kearah ku, membantu ku untuk berdiri .
Rena juga berusaha membantuku.

"Sebentar? Nona Rose, anda bilang saya perebut laki orang? Apa buktinya?" ucap ku sedikit marah dan menahan pusing.

"Kamu masih tanya bukti, ini buktinya, kamu menikah dengan kekasih ku!" teriak Rose, sontak semua tamu undangan melihat kekacauan ini.

"Marcel, tolong jelaskan pada semuanya, saya tidak mau nama baik saya menjadi buruk gara-gara nona halu ini!" ucap ku sedikit menyindir.

"Kamu bilang aku halu!" teriak Rose sambil nengangkat tangan kanannya yang mungkin akan menampar aku.
Tapi dengan cepat Marcel menangkap tangan Rose .

"Sudah cukup Rose, sudah berkali-kali kamu melakukan kekacauan, di kantor, di gereja, dan sekarang di sini! , Aleya tidak merebut ku darimu. Tapi aku yang memilih dia. Karna dia lebih pantas dari pada kamu!" tegas Marcel.

"Apa?? Apa yang kamu lihat dari dia?? Ha??!" Rose tetap berteriak dan marah.

"Aku hamil anak mu Marc!" lanjut Rose sedikit memelas.

"Aleya tidak murahan sepertimu! Masalah kehamilan mu, kalau dia memang anak ku, kita akan lakukan tes DNA!" Jawab Marcel.

Sebenarnya aku kasian melihat Rose, tapi Marcel pasti lebih kesal lagi karna Rose suka sekali berselingkuh.

Penjagapun datang, dan mencoba mengusir Rose dari sini.

Badan ku terasa sakit semua, Marcel menuntun ku untuk duduk.

Dan dia menjelaskan semua yang terjadi pada semua undangan.

Rena menemaniku dan meyakinkan ku bahwa aku tidak apa-apa.

Para undangan pun sepertinya paham dengan apa yang terjadi .

Sudah berapa kali Rose membuat ku malu seperti ini.

Jam pun sudah berlalu, tak terasa acarapun sudah selesai.

Badanku masih terasa sakit, aku lihat lengan dan kaki ku memar.

"Apakah sakit?" tanya Marcel.

"Iya sedikit!" jawabku.

Tanpa pikir panjang Marcel menggendong ku, akupun terkejut.

"ah, Marc aku bisa Jalan sendiri!" ucap ku.

"Tak apa, anggap saja aku menebus salah ku, ini semua salah ku !" jawab Marcel, dan aku hanya menurut saja.

Sesampainya dikamar, Marcel menurunkan aku di tempat tidur.

"Tunggu di sini, aku akan menelepon petugas hotel untuk membawakan es batu!" ucap Marcel.

"Baiklah, aku harus ganti baju!" jawab ku.

Aku turun dari tempat tidur dengan hati-hati dan menuju almari untuk mengambil baju santai, dan mengganti baju ku di kamar mandi.

My Proud HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang