Part3

95 2 0
                                    

        Mungkin hanya memandang Dari kejauhan yang bisa dilakukan Ah hye, ia tak berani untuk mengungkapkan seluruh perasaan nya. Hanya sebuah kertas yg bisa mewakili. Sesekali ia tersenyum saat melihat wajah yang begitu membuatnya bahagia, seseorang yang membuat hari hari nya berwarna, membuat kupu kupu berterbangan dalam perutnya.

"Hanya melihat bayangan mu saja sudah membuat Ku bahagia apalagi saat kau benar benar berada tepat dihadapan iris mata Ku, hey AKU MENCINTAI MU ".

sesekali ia tersenyum saat melihat wajah itu sedang mengamati suatu objek untuk dipotret oleh nya.

"Apa kau membaca semua surat dari Ku Minho?" Gumamnya.

Terpaan angin terus menerpa wajah cantik nya, membuat kulit disekitar wajah nya memucat karna kedinginan.

Tapi Ah hye sama sekali tak peduli dengan semua itu, ia hanya meneruti hati nya untuk terus memandangi laki laki yang sangat ia cintai.

"Aku bahkan pernah berfikir kalau kau akan membalas perasaan Ku, sungguh aku gila karna mu" .

Sesekali ia melempar senyum pada sang tokoh pria, sayang sang tokoh pria sama sekali tak menyadari senyumannya apalagi dirinya.

   Senyuman Jinri terus terpaut diwajah tirus nya ia bahagia sangat, karna ia berhasil mengendap endap keluar dari apartemen tanpa diketahui oleh Ah hye, ini adalah Kali pertama Ah hye tak menemaninya. Tapi tatapan bingung nan khawatir nampak dari wajah laki laki bertubuh tinggi "Jinri kau sendiri? Dimana Ah hye?" Jinri nampak bingung ia mengernyitkan alis nya dan mencoba tersenyum pada seseorang yang mengkhawatirkanya "Minho?" Minho hanya bergumam "aku sengaja tak mengajak Jinri karna aku sudah terlalu banyak merepotkannya" lagi lagi Jinri tersenyum. "jangan mengkhawatirkan Ku, aku bisa sendiri Minho walau mata Ku buta tapi hati Ku tidak" Minho menarik lengan Jinri secara perlahan mereka melangkah berdampingan, Jinri mengernyit "aku yang akan menjaga mu" Jinri tersentak,  Jinri berusaha melepaskan tautan tangan nya tapi nihil, genggaman tangan Minho terlalu kuat untuk dipaksa lepas. "Minho Ku mohon aku hanya ingin sendiri!" Minho memberhentikan langkahnya, lambat laun genggamannya mengendur.

"maaf Minho bukan nya aku menolak niat baik mu tapi sungguh aku hanya ingin sendiri Dan tak merepotkan banyak orang" Jinri menunduk perlahan ia terus berjalan tanpa memperdulikan Minho.

   Dari kejauhan Ah hye terkejut dengan apa yang ada dihadapannya kini, Jinri ya Jinri bagaimana bisa dia lalai menjaga sahabatnya, dengan cepat Ah hye berlari menuruni tangga menuju tempat Jinri berdiri. Ia terus merutuki dirinya "bodoh kau sangat bodoh Ah hye!" Tanpa mantel yang membungkus dirinya ia terus berlari, ia takut akan terjadi suatu hal yang akan menimpa sahabat tercintanya.

"Jinriiiiiiii!!!" Spontan kedua insan tersebut mematung, Minho mencoba mencari sumber suara. Dengan sangat tertatih Ah hye membawa tubuh nya mendekat, jantung Ah hye terus memompa begitu cepat, "Ah hye" Ah hye tak memperdulikan panggilan Minho, ia berusaha  menggenggam lengan Jinri. "Ah hye maaf" ucap Jinri bagaikan gumaman tapi masih dapat didengar oleh Ah hy

"Tak apa Jinri aku mengerti Ku ingin jalan jalan sendiri, aku tak akan melarang mu tapi setidaknya kau memberitahu aku, kau tahu aku merasa diriku ini amat sangat bodoh saat menyadari kau diluar sendiri, untung ada Minho disini kalau tidak?"

Jinri hanya menunduk ia merasa bersalah dengan segala tingkahnya "maaf kan aku Ah hye" Ah hye tersenyum ia mengelus punggung Jinri mencoba menenangkannya.

"Aku mengerti Jinri, tak apa" Minho tersenyum melihat kehangatan antar sahabat yang ada dihadapnya kini.

Rencana awal yang telah Jinri bangun dengan susah kini semuanya gagal. Tak ada percakapan antar kedua sahabat tersebut, keheninganlah yang lebih mendomonasi. "Maaf boleh aku ikut dengan kalian ber2?" suara Minho memecahkan keheningan tersebut. Ah hye mengangguk antusias, sedangkan Jinri hanya bergumam tak semangat. Minho menempatkan dirinya disamping Jinri lalu tersenyum.

Walaupun Jinri tak dapat melihat tapi ia tau seseorang sedang tersenyum kepadanya, Jinri membalas senyuman itu dengan singkat.

Ah hye melihat Minho tersenyum, ia mengira senyuman Minho ditunjukan kepadanya. Seketika pipinya merona merah dan ia pun tersenyum sendiri.

Walaupun senyuman ITU bukan untuk Ku , tapi biarlah aku mengaggap kau sedang tersenyum kepada Ku.



************

Cukup ya part3 nya dimohon koment Dan vote nya terima kasiiiiih

Why I Love you?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang