Suara burung berkicauan dan suara angin berhembus terdengar oleh kira yang sedang berbaring di atas rumput yang tepat dibawah pohon besar.
Saat dirinya membuka mata, dia tidak lagi berada di tempat yang serba putih. Saat ini dia berada di tempat yang serba hijau yang tidak lain adalah sebuah hutan belantara yang luas dengan pohon-pohon tinggi dengan daun tumbuh di setiap cabang membuat sinar matahari terhalang.
Hanya dari celah-celah kecil, sinar matahari itu bisa sampai kebawah.
"Aku tidak menyangka kalau aku akan berada di hutan sendirian untuk pertama kalinya berada di dunia baru ini, tapi setidaknya aku tidak memulai dari bayi, tapi mungkin dari usia Remaja"
Kira melihat tubuhnya sedikit berbeda dengan tubuh sebelumnya. Tingginya sudah berkurang beberapa meter, lengannya juga lebih pendek dari sebelumnya dan terlebih dia tidak merasa ada bekas kumis ataupun jenggot yang dicukur di wajahnya.
"Aku harus melihat wajah ku dan keluar dari hutan belantara ini"
Dia langsung berdiri dan melangkahkan kakinya menuju arah depannya. Kira tidak yakin apakah arah depannya adalah jalan keluar dari hutan belantara.
Setelah berjalan selama beberapa jam dengan perasaan yang sangat mencemaskan karena di hutan sendirian, tenggorokan kering, dan kaki yang kelelahan akibat berjalan tanpa henti, akhirnya dia menemukan sebuah cahaya yang sangat terang di arah depannya.
Kira berjalan sedikit lebih cepat yang membuat dia sampai lebih cepat di ujung hutan belantara tersebut.
"Woowww!!!!".
Kira melihat sebuah lapangan terbuka yang bergelombang bentuk tanahnya dan dilapisi oleh rumput hijau. Lapangan terbuka tersebut terbagi menjadi dua dengan pemisahannya adalah sebuah sungai.
Kira langsung berlari menuju ke sungai untuk melihat wajahnya dan juga mencoba apakah sungai itu bisa diminum atau tidak. Rasa kelelahan setelah berjalan tanpa henti sudah tidak dia rasakan lagi.
Sesampai di pinggir sungai, dia melihat wajah dirinya yang berumur 28 tahun, tapi wajah saat dia masih berusia 16 tahun. Namun ada sedikit perbedaan yang mana wajahnya sangat bersih tanpa ada jerawat sama sekali, tidak seperti saat wajahnya yang lama.
Setelah mengecek wajahnya yang lebih ganteng dari aslinya dan tersenyum sendiri, dia memutuskan untuk mencoba air sungai tersebut apakah bisa diminum atau tidak.
Dia mencelupkan jarinya ke sungai dan kemidy dia mengangkat kembali dan menjilati jarinya itu.
"Hmm~ sepertinya tidak ada masalah, ini air sungai biasa saja"
Dia langsung mengambil air tersebut dengan tangannya untuk meminumnya. Namun dia tidak bisa terus-terusan meminum air sungai itu dengan mentah karena itu sangat membahayakan bagi dirinya.
Menurutnya saluran tv yang menampilkan acara bertahan hidup, air sungai dapat diminum secara langsung tapi lebih baik memanaskannya agar semua bakteri jahat mati.
Setelah tenggorokannya kembali basah akibat air sungai itu, dia baru teringat akan kartu yang menjadi keberkahannya untuk menjalani kehidupan di dunia baru ini, namun dia tidak menemukan sama sekali kartu yang telah dipilihnya itu setelah mencari-cari di seluruh saku celananya.
"Sial.. kenapa tidak ada, apakah terjatuh di hutan belantara tadi"
Kira langsung terduduk dengan lemas di pinggir sungai karena merasa keberuntungan tidak datang padanya walaupun sudah berada di dunia baru.
Namun baru saja kehilangan harapan, sebuah layar holografik berbentuk kotak muncul dalam pandangannya.
[System]
Jual/beli
uang
![](https://img.wattpad.com/cover/203567742-288-k362706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moving To Another World Only To Build Cities
Fantasykira Syahputra, lelaki berumur 28 tahun yang hidupnya penuh dengan kata tidak beruntung selama hidupnya. usaha yang dibangun dengan susah harus tenggelam karena kesalahan kecil temannya. dengan penuh kesedihan dia harus kembali ke rumah orang tuanya...