April 2019
Setelah menyelesaikan tour Love Yourself nya.
Boy grup di bawah naungan Big Hit Ent, akhirnya mendapatkan sisi kehidupannya menjadi hening sejenak.
Kurang lebih selama sembilan bulan mereka telah mengerahkan seluruh tenaga dan cintanya untuk semua orang yang menyayanginya, terkhusus para fans.
~~~
Hannam The Hill
Ialah dorm atau asrama yang di tempati BTS, dimana setiap lantainya terdapat dua unit.
Sesampainya di Baseman, tujuh pria dewasa itu segera membawa barang pribadinya masing-masing. Pamit, serta tidak lupa mengucapkan terimakasih pada supir dan satu dua stylist yang ikut dalam mobil yang mereka tumpangi. Setelah itu memasuki lift bersamaan.
Masker mulut yang dikenakan Taehyung dan Jungkook pada saat menginjakkan Incheon Airport, dikarenakan wajah mereka yang tidak tersentuh make up. Sudah terlepas dan tidak mereka kenakan lagi saat memasuki kawasan komplek apartemen super mewah yang menjamin keamanan dan privasi mereka.
“Sedih... Sembilan bulan kita, yang aku kira akan berjalan lama. Selesai begitu cepat.” Ucap member termuda –Jungkook-- saat pintu lift benar-benar tertutup.
Disusul helaan nafas panjang oleh sang leader dan anggukan beberapa member.
“aku setuju, tapi juga tetap bahagia— ” balas pria yang memiliki kulit paling putih diantara semua member BTS –Suga
“karna aku akan bertemu kekasih ku, yaitu kasurku.” sahut semua member secara bersamaan. Memotong ucapan Suga yang belum selesai, disertai gelengan kepala dan melirik malas ke arah tersangka.
Yang di tatap pun hanya menampakan senyum khasnya lalu mengangkat tangan dan membentuk huruf ‘V’
“Peace.” cengiran khasnya yang sering terlihat saat hanya bertujuh, membuat suasana rehat benar-benar terasa nyata.
TINGG...
Obrolan singkat pun ditutup dengan suara dentingan lift setelah sampai pada lantai apartemen milik mereka.
~~~
09.00 p.m KST
Setelah istirahat sejenak, mengisi tenaga dengan makanan dan membicarakan banyak hal. Semua berpisah mencari kegiatan menyenangkannya masing-masing.
Berbeda dengan lainnya yang memilih berada di kamar milik sendiri.
Hal yang paling menyenangkan dimalam hari bagi Taehyung adalah memandangi gemerlapnya bangunan mahal dari balik dinding kaca yang memisahkan antara bagian dalam ruang tengah dan balkon apartemen.
Ditambah dengan segelas coklat panas yang menemani.
Semua itu sangat lengkap untuk menaikan moodnya bagi Taehyung.
“Tae.. kesini sebentar. Tolong bantu aku mencari sesuatu.” teriak Kim Seokjin dari arah dapur.
Dengan segera Taehyung menghampirinya.
Tapi...
Belum mencapai dapur, Seokjin kembali teriak “tidak.. tidak jadi... aku sudah menemukannya.”
beruntung mood ku sedang baik hyungg- batin Taehyung, akhirnya ia kembali lagi ke tempat semula.
“jangan mengumpat Taehyung-ah aku mendengarnya.” tambahnya disertai suara tawa yang menggema, masih dari arah dapur.
Setelah menatap lurus bangunan-bangunan yang ada di depannya, Taehyung berniat mengubah posisinya menghadap kana—
“aahhh kamjagiyaa!!— ” spontan dirinya merunduk saat melihat sesosok wanita.
Tidak.
Lebih tepatnya punggung sesosok wanita berambut panjang. Taehyung merunduk bukan berarti dirinya penakut, hanya terkejut.
Wajar bukan manusia terkejut?
Saat ingin melihat ke arah tadi..
—
—
“kau sedang apa Taehyung-ah?” suara bervolume rendah muncul dari balik punggung Taehyung.
“aaaaaahhhhh!! Ha.. hah... hah...” Spontan Taehyung terduduk lemas, bahkan hampir menjatuhkan gelas yang berada di genggamannya.
Saat mendapati seseorang muncul secara tiba-tiba di belakangnya, Taehyung menjadi berteriak kesal “YAKKK... JANGAN IKUT MENGAGETKAN AKU HYUNGGG!!”
“ikut? Memangnya kau sedang melakukan permainan?” tanya Namjoon lagi dengan tidak merasa bersalah dan hanya menampakan ekspresi bingung.
Iya, yang berbicara pelan, bervolume rendah dan tepat di sebelah telinga Taehyung tadi ialah Kim Namjoon.
Bukannya menjawab, Taehyung langsung menarik lengan Namjoon agar berdiri sejajar dengannya lalu mengarahkan kepala Namjoon menghadap kanan.
“kau melihatnya hyung?” tidak hanya Namjoon, Taehyung juga ikut melihat sosok itu lagi.
“Jangan bilang hanya aku yang dapat melihatnya?” belum Namjoon jawab, Taehyung telah menggandakan pertanyannya.
—
—
—
“cantik.”
—
—
“hah?”
__
__
“sepertinya tetangga kita cantik.” Ucap Namjoon dengan tatapan mengarah pada Taehyung.
~~~
Sebelumnya cuma mau bilang, klo cerita ini pure imajinasi aku aja.
satu vote dari kamu = semangat buat aku rajin lanjutin ceritanya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Smile, you
Teen Fiction"Sibuk itu omong kosong. Semuanya tergantung prioritas." Irene menatap tajam ke delapan pria di hadapannya bergantian. Mereka bungkam mendengarkan penuturannya. "Dan kebetulan... mungkin aku bukan termasuk prioritasnya." tambah Irene. Tidak kuat di...