Pada Bulan Matahari

160 34 1
                                    

Sebuah Perjalanan

Pada bulan matahari
Masalah datang silih berganti
Sampai pada puncak akhir
Kami tak mampu menghadapi




⏳⏰⏳

Dongpyo berjalan menuruni anak tangga rumahnya dengan pelan

Dia merasa tidak bersemangat akhir akhir ini. Dia juga sering merasa lemas

"Dongpyo, kau sakit?" Yohan menanyainya. Entah sejak kapan sahabatnya yang satu itu ada di rumahnya

"Tidak, aku hanya lelah" Dongpyo lalu berjalan ke meja makan dan duduk untuk sarapan

Ting~ tong~

"Han, tolong buka pintunya" Yohan yang tadinya ingin duduk mendengus kesal dan berjalan ke arah pintu untuk membukanya

"Siapa ya?" Yohan menanyai orang yang ada di depannya ini

"Keum Donghyun, aku teman Dongpyo" Yohan menatap tak percaya pada Donghyun

"DONGPYO!" Yohan berteriak memanggil Dongpyo

"APA? AKU SEDANG MAKAN! JANGAN MENGGANGGUKU!" Dongpyo balas berteriak

"Ada temanmu!" Yohan merendahkan nada bicaranya

"SIAPA?!" Dongpyo membalas bertanya

"Namanya Donghyun!" Yohan lalu tak mendengar balasan tadi, tapi ia melihat Dongpyo yang berjalan menghampirinya

"Hai, Pyo" Donghyun tersenyum menyapa Dongpyo

Baru saja hendak menyapa balik Donghyun, Yohan malah menatap dirinya dan Donghyun dengan tajam

"Yohan, pergi sana. Kau mengganggu kami berbicara" Dongpyo mendorong Yohan keluar rumah

"Aku mau menumpang sarapan dulu" Yohan berjalan masuk, tapi ia berhenti lagi. "Oh iya, Hyungjun mana?"

Dongpyo memutar bola matanya malas. "Berangkat sekolah dengan pacarnya sebelum kau datang"

"Jangan bercanda, Pyo. Hyungjun mana mungkin punya pacar" Yohan terlihat tak percaya

"Emang dia udah punya pacar. Kau tahu kan laki laki yang kemarin datang buat kerja kelompok di sini?" Yohan menganggukkan kepalanya

"Itu pacarnya Hyungjun" Yohan terlihat tak percaya

"Kau yang benar?" Yohan menatap Dongpyo penuh selidik

"Beneran, kok. Udah sana pergi" Dongpyo mendorong Yohan ke arah meja makan

Dongpyo lalu menarik Donghyun keluar dan menutup pintu rumahnya

"Ada apa kemari? Dan dari mana kau mendapatkan alamat rumah ku?" Tanya Dongpyo

"Wajah mu kenapa pucat?" Alih alih menjawab Donghyun malah balik bertanya

"Jawab dulu pertanyaan ku" Dongpyo berucap

"Aku kesini ingin memberitahu mu sesuatu" Donghyun terlihat ragu saat ingin mengatakannya

"Dongpyo" Dongpyo hanya memasang wajah bertanyanya

"Kau tahu kan aku mencintaimu?" Dongpyo hanya diam tak menjawab

Donghyun lalu merogoh kantong celananya guna mencari sesuatu

"Simpan ini, anggap saja sebagai hadiah terakhir dari ku" Donghyun menyerahkan sebuah gelang dengan batu berwarna hijau di tengahnya

"Maksud mu?" Dongpyo tak paham

"Nanti kau juga tahu. Di pakai ya, gelangnya. Aku pergi dulu" Donghyun lalu tersenyum ke arah Dongpyo sebelum meninggalkan Dongpyo yang terdiam

Dongpyo memandangi gelang di tangannya. Gelangnya indah

Dongpyo lalu membuka pintu rumahnya dan berjalan masuk

Baru saja beberapa langkah dia merasa pusing, dan

Bruk!

Dongpyo pingsan










⏳⏰⏳







"Yohan" Dongpyo memanggil Yohan yang duduk di sofa tak jauh dari ranjang rumah sakit

"Apa?" Yohan menatap Dongpyo dingin

Dongpyo rasa sahabatnya ini marah karena ia tiba tiba pingsan tadi pagi

"Maaf" Yohan mengehela nafasnya pelan

Yohan lalu mengambil sesuatu dari dalam tasnya

"Nih" Yohan menyodorkan benda yang ada di tangannya

Buku diary bermotif awan dan sebuah bolpoin

"Kau tidak marah kan?" Yohan menggelengkan kepalanya

"Jangan ngintip" Yohan gak peduli, dia langsung kembali duduk di sofa

Dongpyo melihat ke arah Yohan, memastikan kalau Yohan tidak mengintip. Akhirnya Dongpyo mulai menulis diarynya


Pada Bulan Matahari

Pada bulan matahari
Masalah datang silih berganti
Sampai pada puncak akhir
Kami tak mampu menghadapi


16 Agustus 20xx

Hari ini aku masuk rumah sakit lagi.
Hari ini Yohan tahu kalau Hyungjun sudah punya pacar
Hari ini juga Donghyun memberikan ku gelang, katanya itu hadiah terakhir darinya
Apa maksudnya?
Apakah hari ini menjadi hari terakhir aku bertemu dengannya?



Dongpyo lalu menutup diary itu dan menolehkan kepalanya ke arah Yohan

"Yohan" yang di panggil menoleh

"Gelang dengan batu warna hijau di tengahnya itu, dimana?" Yohan tanpa mengucapkan sepatah katapun menunjuk ke arah meja di samping ranjangnya

Dan benar saja ada gelang yang di carinya di sana

"Kalau benar ini hari terakhir kita bertemu, dan ini hadiah terakhir dari mu. Aku akan menjaganya sepenuh hati ku"














⏳⏰⏳















--------------
Ehehe^^

A Journey « KeumPyo »✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang