Bertunangan

1.6K 130 2
                                    

" Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. "

Hari ini ulang tahun Hinata, semua merayakan dengan menyanyikan lagu penuh gembira. Meski tidak dengan Hinata yang masih ragu dengan keputusannya sendiri.

Usai tiup lilin dan mengucapkan selamat, Fugaku pun memulai pembicaraan.

" Terima kasih atas kehadiran kalian semua, malam ini aku ingin mengumumkan bahwa kami keluarga besar Uchiha berniat untuk meminang putri Hyuga yaitu Hinata "

Semua bertepuk tangan.

" Jadi ku mohon terimalah pertunangan dari kami, Hiashi-san " ucap Fugaku mengakhiri.

Hiashi dan istrinya saling pandang lalu melihat putrinya sambil tersenyum.

" Dengan senang hati kami terima " ucap Hiashi.

Para tamu undangan kembali bertepuk tangan.

" Hinata " panggil ibunya.

Sasuke sudah berdiri tegap dengan Mikoto dan Fugaku di sampingnya.

Hinata berjalan perlahan mendekat pada kedua orang tuanya.

Kemudian Fugaku membuka sebuah kotak kecil dan memberikannya pada Sasuke.

Sasuke menatap lekat lavender itu sambil sesekali tersenyum. Lalu meraih tangan kiri Hinata perlahan dan memasangkan cincin itu dijari manisnya begitu juga sebaliknya.

" Dengan ini kunyatakan keduanya sah bertunangan " ucap Fugaku.

Gelas-gelas kaca para tamu itupun diangkat, bersorak untuk Sasuke dan Hinata.

Hingga semua acara selesai Hinata hanya diam dan terus memandang cincin di jari manisnya.

" Kau menyesal ya dengan pertunangan ini? "

Hinata hanya diam memandang langit malam itu.

" Aku tau kau-"
" Tinggalkan aku sendiri " potong Hinata.

Saat Hinata mulai keras kepala, Sasuke pun lebih keras lagi.

" Sana masuk " usir Hinata.
" Iie.. aku tidak akan meninggalkanmu "
" Kau tidak pakai mantel, sudah sana masuk "
" Iie "

Sasuke berdiri melipat kedua tangannya menahan dingin yang semakin menusuk tulang.

" Sana "

Hinata mendorong Sasuke.

Greb

Tiba-tiba Sasuke memeluk Hinata.

" Hanase "
" Ijinkan aku masuk ke hatimu.. Hinata..." bisik Sasuke.

Deg

Sasuke lantas melepas peluknya dan kembali ke dalam kastil.

Lagi-lagi butuh waktu bagi Hinata untuk menerima semua ini.

Besoknya semua kembali pulang kerumah.

" Hinata jangan cemberut terus begitu " bujuk sang ibu.
" Tenang saja Hinata kalau dia macam-macam dengan mu aku yang akan menghajarnya "
" Otou-san "
" Bukan itu yang ku pikirkan.. aku hanya sedih..kecewa..kenapa aku tidak bisa menentukan masa depanku sendiri "

Mendengar itu Hiashi dan istrinya saling pandang.

" Gomennasai " ucap keduanya memeluk putri semata wayangnya itu.

" Okaa-san.. lebih baik ini disimpan saja "

Hinata memberikan cincin bermandikan berlian itu pada ibunya.

" Kau yakin? "
" Aku masih pelajar nanti akan jadi keributan di sekolah jika tau aku sudah bertunangan "
" Wakata "

Ibunya menerima cincin itu dan segera menyimpannya.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang