Loli

3.1K 236 16
                                    

" Apa yang terjadi? "
" Biasa.. putra Uchiha menggoda seorang gadis "

Suasana ramai sesaat membicarakan sang putra Uchiha, Sasuke. Usia 23 tahun, sudah lulus kuliah di Inggris dan siap mewarisi tahta Uchiha di perusahaan Fugaku. 

Satu hal yang paling terkenal dari seorang Uchiha, playboy. Tak terhitung berapa gadis yang jatuh ke pelukannya. Meski nyatanya tak satupun yang bisa memuaskan hatinya.

" Hey jangan merusak pesta adikku " ucap gadis kuncir 4, Temari.
" Itu hanya kecelakaan " elak Sasuke.
" Alasan saja, aku mengenalmu cukup lama Sasuke "
" Ha-i.. ha-i.. "
" Tetap tenang disini dan jangan lakukan apapun "
" Oke "

Sasuke berdiri di dekat minuman dan meneguk satu demi satu wine yang tersedia. Hingga tiba-tiba satu-persatu gadis datang dan mengajaknya bicara.

Saat Temari mulai membuka acara, Sasuke sudah dikerumuni banyak gadis cantik. Temari langsung menatap Sasuke dengan tajam.

Ku bilang kan diam saja disana jangan melakukan apapun, batin Temari yang terbaca dari ekspresinya.

Aku tidak melakukan apapun, jawab Sasuke dengan menaikkan kedua pundaknya.

" Haaah.. " desah Temari sambil menggeleng.

Keduanya memang sudah sangat dekat bahkan sebelum mereka masuk perguruan tinggi di Inggris. Hanya dengan melihat ekspresi masing-masing sudah tau maksudnya.

Merasa cukup risih dengan gadis-gadis yang tak kunjung berhenti menghampiri, Sasuke pun beranjak pergi. 

Di vila Uchiha. Seorang wanita paruh baya sedang menyiram tanaman sambil bersenandung. Suasana hatinya jelas sedang bagus saat itu.

" Tadaima "
" Okaerinasai Sasuke "

Sasuke lantas duduk di bangku taman itu.

" Bagaimana acaranya? "
" Membosankan "
" Jangan bilang kau di dekati banyak gadis lagi "
" Begitulah "
" Sepertinya putraku ini terlalu tampan ya "
" Kadang aku merasa lelah "
" Itu anugrah yang diberikan dewa padamu, berterima kasihlah "
" Arigatou "
" Bukan padaku tapi Kamisama "
" Tapi kan ibu yang melahirkanku "
" Astaga anak ini " senyumnya.

Seorang pelayan datang dan memberikan secangkir teh hangat untuk keduanya. Ibunya lantas duduk juga di bangku menemani Sasuke.

" Sasuke aku ingin memperlihatkan sesuatu padamu "
" Nani? "

Dia mengambil sebuah amplop coklat dan mengeluarkan isinya tuk diberikan pada putranya, Sasuke.

Sasuke mulai melihat satu demi satu.

" Mereka semua adalah putri pengusaha dari berbagai negara yang menawarkan diri untuk menikahimu "

Sasuke masih asik melihat satu persatu foto-foto ditangannya itu. Tanpa mengucapkan sepatah katapun.

" Aku tidak tertarik " ucapnya meletakkan semua foto itu di meja.
" Dari sekian banyak foto gadis tak satupun menarik hatimu? "
" Mereka hanya mengincar kekuasaan "
" Kau bahkan belum mengenal mereka "
" Terlihat dari ekspresi yang mereka berikan, tidak ada yang tulus "
" Haah.. " desah ibunya.
" Mereka tidak berbeda dengan gadis-gadis yang mudah ku dekati "
" Seleramu aneh sejak dulu "

Sasuke meneguk minumannya dan menatap kosong ke taman bunga di depannya.

Bip..bip...

" Sebentar ya " 
" Hm " angguk Sasuke.

Ibunya berbalik dan memunggungi Sasuke, video call dengan temannya.

" Kau sudah jarang datang ke tempat yoga sekarang "ucap ibunya.
" Aku yoga sendiri dirumah "
" Benarkah? "
" Iya, rumahku cukup tenang jika suami dan putriku sudah pergi "

Mereka berdua asik sendiri bicara dan tertawa mengabaikan Sasuke dibelakang.

" Siapa pria dibelakangmu itu? "
" Dia Sasuke putraku "
" Sasuke-kun yang dulu kecil itu? "
" Iya "
" Tampan sekali dia "

Sekarang Sasuke jadi topik pembicaraan mereka.

" Bu..aku ke kamar ya "
" Eh tunggu dulu disini "

Sasuke jelas malas mendengar mereka membicarakan kenakalannya dulu.

Dirumah Hyuga.

Hinata membersihkan riasan diwajahnya usai mengganti baju. 

" Dasar kurang ajar! Tidak sopan! Dia pikir aku gadis murahan hah?! " umpatnya sambil terus mengusap bibirnya.

Ciuman pertama hilang bahkan sebelum usia 17 tahun. Ino yang melihat Hinata marah lantas pulang, mencari aman sendiri.

" Ku harap seumur hidupku tidak pernah bertemu lagi dengannya " kesalnya.

Puas memaki di cermin dia keluar menuju meja makan.

" Okaa-san pudingku disini tidak ada "

Tak ada jawaban. Ibunya masih asik video call dengan temannya.

" Okaa-san "

Tak juga dapat respon. Hinata lantas menghampiri ibunya.

" Okaa-san pudingku hilang " 
" Sebentar ya " ucap ibunya tanpa mematikan video call nya.

Berjalan menuju dapur dan membantunya mencari.

Ditaman bunga Uchiha.

" Bu.. " rengek Sasuke yang mulai bosan.
" Tunggu.. sebentar lagi ibu selesai "

Penasaran Sasuke ikut melihat ke ponsel ibunya. Ingin tau siapa teman ibunya yang sudah menyita waktunya itu.

" Kemarin ku simpan disini " suara dari ponsel ibunya.
" Aku tidak memakannya, mungkin otou-san yang makan "

Sasuke mencoba melihat dengan pasti siapa gadis disana yang bicara dengan wanita paruh baya itu.

" Gadis itu kan... " gumamnya.

Ibunya lantas menoleh mendengar Sasuke mengatakan sesuatu.

" Ada apa? "
" Ah tidak.. "

Karna sepertinya membutuhkan waktu akhirnya ibu Hinata menyudahi pembicaraan mereka.

" Bu.. itu teman yang mana? "
" Yang tadi? " tanya ibunya dan dibalas anggukan Sasuke.
" Dia teman lamaku, kami sudah dekat bahkan sebelum ibu menikah "
" Oh "
" Ibu lebih dulu bertemu dengan ayahmu dan menikah, sedang dia 4 atau 5 tahun kemudian "
" Yang tadi itu.. "
" Temanku "
" Bukan.. yang dibelakangnya "
" Gadis kecil tadi? itu putrinya masih SMA katanya "
" Oh "

Ibunya bisa menebak dengan perubahan ekspresi Sasuke saat itu.

" Masaka "
" Nani? "
" Kau suka gadis muda ya "
" Apa sih bu.. tadi aku bertemu dengannya di pesta "
" Benarkah? pesta putra Sabaku? "
" Iya tapi karna sesuatu hal dia jadi kesal padaku "
" Jangan bilang kau merayunya "
" Tidak seperti itu "
" Lalu? " selidik ibunya yang semakin curiga dengan ekspresi Sasuke yang sesaat tersenyum tapi juga malu.
" Aku tidak sengaja menciumnya "
" Haaa.. " 

Ibunya langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya karna terkejut.

" Sasuke.. "
" Tidak sengaja bu.. tidak sengaja.. itu kecelakaan "
" Uso "
" Kami bahkan tidak saling mengenal mana mungkin aku melakukan hal itu "
" Awas saja kalau kau sampai melakukan sesuatu pada Hinata "
" Apa? "
" Nani? "
" Hi-apa tadi ibu bilang? "
" Hinata "
" Hinata? "
" Iya nama putrinya Hinata "

Hinata ya namanya, batin Sasuke.

" Kita harus bertemu mereka dan meminta maaf "
" Oke " jawab Sasuke cepat.
" Ha? "
" Aku mau "
" Kau yakin? "
" Iya.. ada yang salah? "

Ibunya masih tertegun dengan jawaban Sasuke yang secepat kilat menyetujuinya.

Jangan-jangan dia suka loli, batinnya.

~Skip~


HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang