its up to you.

1K 36 0
                                    

Hari ini lily memulai aktifitasnya, yaitu sekolah ia mulai bersekolah dan memasuki lingkungan sekolah.

Ada rasa benci dan juga harus bertahan. Sebenarnya lily tak ingin melanjutkan sekolahnya dan ia ingin sekali pindah sekolah namun saat ini yang hanya bisa ia lakukan hanya bertahan dan sabar.

" lily " suara pria itu lily mengenalnya suara yang memanggilnya dengan lembut dan hangat.

Gadis yang di sebut namanya itu pun menatapa sumber suara itu.

Terlihat galang berdiri di belakangnya dan tersenyum manis ada raut wajah rindu namun tidak ia tampakkan karena malu.

" oh hai galang " ucap lily.

" kau dari mana saja, apa kau baik baik saja, apa pria itu tidak menyiksa mu ? " ucap galang.

" y. . . ya aku baik apa kabarmu " tanya lily takut jika risa melihat ia sedang mengobrol dengan galang.

" aku baik, syukurlah kau mulai sekolah kembali itu sudah cukup buatku " balas galang senyum hangatnya tak pernah ia hilangkan.

" ayo " ajaknya dan berjalan mendahului lily.

Gadis kecil itupun mengikuti pria sopan itu dan tersenyum tipis.

* * *
" maaf tuan ada yang ingin saya sampaikan " ucap pak jo.

" ada apa paman ? " tanya bagas.

" saat ini lukas tengah menyelidiki lily saya takut jika ia berniat nekat seperti dulu kembali. " ucap jo.

" ah aku tahu itu, sudah ku duga sejak ia bertanya tentang lily padaku aku sudah mengetahuinya, lukas bukanlah orang bodoh, paman kita harus bertindak jauh dan aku ingin meyakinkan arga " ucap bagas.

" baik tuan " balas jo.

" batalkan pemotretan dan meeting hari ini aku ada urusan " ucap bagas pada asistennya.

" baik pak ".

bagas bermaksud menemui arga untuk menjelaskan semua sudah cukup gadis itu tersiksa oleh sandaran keluarganya dan sudah cukup ia berpisah jauh dari ayahnya.

" sial ini anak kemana sih " ucap bagas membanting stirnya saat menelpon arga tidak aktif.

* * * *
Setiba di kantor arga, bagas tak melihat arga di sana bahkan di ruang kerjanya pun.

" ah kau, dimana arga ? " tanya bagas pada clarissa.

" pak arga sedang mengobrol pada pamannya " jawab clarisaa.

" pamannya ? Lukas " ucap bagas kaget.

" dimana ruangannya " ucap bagas mendesak clarissa.

" di ruangan atas pak " jawab clarissa cepat.

Tak perlu menjawab bagas segera menuju ruangan itu dan benar saja lukas tengah mengobrol dengan arga dan mempengaruhi arga untuk membenci lily.

" kau tahu arga paman saat melihat kematian adikmu paman ada disana bagaimana ia menembak kepala adikmu dengan sadis anak kecil yang tengah bermain itu ia tembak dengan tidak berdosa bahkan saat paman berada di sana ia mencoba menembak paman, untung saja paman bisa melarikan diri sementara adikmu tak tertolong paman begitu menyesal nak mereka itu keluarga yang jahat dan juga kejam nak " balas lukas menangis dan berpura pura sedih.

Arga yang mendengar itu dengan seksama terbawa emosi dan juga ikut terpengaruh.

" paman kenapa mereka begitu membenci keluarga ku " balas arga.

" karena bimo iri dengan kekayaan ayahmu, ia tidak suka ayahmu sukses sementara ia hanya menjadi tangan kanannya saja "

" arga bimo itu licik ia bisa sekali memutar balikkan fakta paman pun kena imbasnya saat itu ia menuduh paman dan ia juga ingin membunuh ibumu saat kejadian itu "

Black Symphoni [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang