Bingung.

816 25 2
                                    

Terlihat pria bertato itu berjalan bolak balik membuat ibunya bingung ada apa dengan putranya ini.

" kau ini kenapa arga " tanyanya.

" aku sedang menunggu jo ma " balas arga.

" memang jo kemana ? " tanyanya lagi.

Sebelum arga menjawab jo sudah datang.
" maaf tuan saya terlambat " ucap jo.

" bagaimana lily kau mengantarnya dengan selamat ? " tanya arga khawatir.

" tentu saja tuanku sekarang nona sudah dirumahnya " balas jo.

Sang mama yang masih berada disana berdiri dan menatap arga.

" kau memulangkan gadis itu, jadi selama ini kau hidup berdua dengannya !! " tanyanya dengan nada keras.

" mah, mama baru sembuh jangan cari ribut deh arga capek " balas arga meninggalkan ibunya.

" arga !!! Mama belum selesai bicara sama kamu " panggilnya namun arga tidak menghiraukan itu dan masuk kedalam kamarnya.

" saya pamit nyonya " balas jo karena tidak ingin di tanya oleh bos nya itu.

* * * *
Seminggu sudah lily menjalani hidupnya dan keadaanya pun cukup pulih walaupun kakinya masih sedikit sakit tapi ia kini bisa berdiri sendiri.

" hmm ayah kita sarapan dulu ya " ajaknya menyiapkan makanan di meja.

Pagi sekali lily menyiapkan makanan untuk sang ayah.

" wah baunya harum banget kamu masak apa nak ? " tanya ayah.

" hmm ini aku sengaja masak buat ayah biar ayah sehat dan makannya teratur lagi " ujar lily.

" ayah ayo duduk disini " ajak lily.

Pria tua itupun dengan wajah senyumnya menatap putri semata wayangnya itu, entah bagaimana hidupnya jika harta satu satunya ini akan meninggalkannya lagi.

" ayah ayo makan, ayah harus banyak makan biar sehat oke " ucap lily senyumannya merekah tangannya sedari tadi menari nari mengambil makanan untuk sang ayah.

" bagaimana sekolahmu nak " tanya ayahnya.

" sekolahku tetap seperti itu ayah, ehmm mungkin aku akan berhenti sekolah saja " ujar lily pelan.

Sang ayah pun melambat gerakan makannya saat mendengar putrinya ingin berhenti sekolah.

" tidak, kau tidak boleh berhenti, apapun caranya ayah akan lakukan agar kau tetap sekolah nak bahkan ayah akan menguliahkanmu " ujar ayah.

" yah, ayah tidak perlu capek capek, sekarang lily mau ngurus ayah aja lagipun sekolah itu tidak cocok untuk lily sekolah yang penuh dengan kekayaan dan orang orang disana hidup dengan kekayaan " ujar lily memegang  tangan sang ayah.

" ayah tidak ingin pendidikanmu jatuh karena ayah miskin nak, ayah merasa gagal menjadi kepala rumah tangga, bundamu pergi dan sekarang kau harus menanggung semua beban ini " ujar sang ayah menangis sembilu.

Air matanya tak henti berjatuhan mengingat mendiang sang istri yang selalu mendukungnya yang selalu berada disampingnya, kini ia harus membahagiakan putri kecilnya ini tanpa seorang ibu.

" ayah, bunda sudah tenang disana aku yakin bunda akan bahagia disana, ayah jangan sedih kasihan bunda dia bisa melihat kita " balas lily.

" maafkan ayah nak, tapi ayah mohon jangan berhenti sekolah " sang ayahpun memohon pada lily agar ia tidak mengambil keputusan itu langsung.

" baiklah aku akan ikut kata ayah, tapi ayah harus janji ayah jangan sakit sakit an lagi ayah jangan bekerja berat berat karena itu akan mempengaruhi kesehatan ayah " balas lily.

Black Symphoni [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang