Hari minggu, hari berlibur yang sangat ditunggu-tunggu oleh pegawai maupun pelajar. Entah digunakan untuk bermain atau hanya bersantai ria di atas pulau kapuk. Hari ini aktivitas cukup padat, banyak jalan yang mengalami kemacetan tidak terkecuali jalan menuju bandara internasional incheon. Saat ini baekhyun tengah menggerutu dalam mobilnya, karena sudah hampir 3 jam ia terjebak dalam kemacetan yang tak berujung. Hingga pada pada pukul 14.00 kst ia baru sampai di bandara. Baekhyun jalan dengan tergesa-gesa sambil menarik-narik kopernya. Lalu ia berhenti untuk mengambil nafas, tidak sengaja matanya melihat suho dan teman kawan-kawan tengah menunggunya. Tanpa pikir panjang baekhyun kemudian semakin mempercepat langkahnya hingga ia sampai di depan suho.
"Yak kau kemana saja? aku sudah menelponmu 12 kali tapi tak ada yang kau angkat"tanya suho
"Mian, tadi di jalan macet dan aku juga membisukkan handphoneku"jawab baekhyun
"Ya sudah kalau begitu ayo kita pergi" ujar Suho dan lalu pergi
Setelah ucapan suho tadi,semua lalu berjalan menuju lapangan landas. Untuk menaiki pesawat pribadi yang telah mereka beli kemarin. Sesampainya mereka di dalam pesawat mereka langsung memilih tempat duduk yang mereka sukai. Baekhyun memilih untuk duduk di dekat jendela. Tidak lama setelah itu, pesawat mulai melandas. Dalam diam baekhyun menatap langit biru yang luas dan lalu menatap langit kabin pesawat.
"Appa sebentar lagi dendamu akan terbalaskan"gumam baekhyun dengan smirknya dan lalu tidur
Tak terasa 9 jam sudah mereka dalam pesawat. Dan akhirnya mereka telah sampai di bandara Charles de Gaulle yang terletak di pusat kota. Setelah keluar dari bandara. Lalu mereka pergi ke Hôtel Plaza Athènèè- Dorchester Collection yang tak yang terletak tak jauh dari bandara. Sesampainya di hotel, baekhyun langsung mandi dan lalu tidur.
Tidak terasa bulan telah pergi,dan digantikan sang mentari. Merasa cahanya mentari menerangi wajahnya,dengan engan ia terbangun. Dengan mata sayu ia bangun dari tidunrnya dan menyibak selimut,dengan langkah gontai ia berjalan ke kamar mandi. 10 menit sudah ia di dalam sana dan lalu keluarlah ia dengan keadaan yang lebih segar. Dia keluar hanya mengunakan handuk yang bertenger manis di pingangnya, rambut panjangnya menutupi dahi dan tidak lupa air yang menetes dari rambutnya.
Setelah berpakaian dengan rapi, ia pergi ke restoran yang telah di sediakan pihak hotel untuk sarapan. Disana ia melihat teman-temanya yang tenggah duduk melingkar sambil bercanda rai. Tatapan sedih terlintas di matanya,ia tidak tega meninggalkan semuanya. Tapi persekian detik kemudian ia kembali ceria, dengan riang ia berjalan kearah teman-temannya.
"Akhirnya kau datang"ujar xiumin
"Baek hyung cepatlah duduk, aku ingin segera makan"ucap sehun
Setelah itu acara sarapan pun segera dimulai. Kebisingan tetap berlanjut, walau dalam keadaan makan mereka masih berbicara satu sama lain. Hingga tidak terasa makanan mereka sudah habis. Suasana yang tadinya ceria berubah menjadi serius. Mereka mulai mendiskusikan rencana yang telah di rancang. Hingga waktu makan siang tiba.
Setelah selesai mengemasi perlengkapan dan segala hal yang mereka butuhkan. Mereka berjalan dengan teman sekelompok mereka dan pergi ke tempat tujuan. Saat ini baekhyun tengah duduk di dalam mobil Ferrari berwarna hitam. Tatapannya menajam, raut wajahnya nya dengan serius memperhatikan lalu lintas jalan kota paris hari itu. Tidak terasa ia telah sampai di sebuah gudan tua.
Dengan perlahan ia membuka pintu mobil dan berjalan menuju pintu masuk gudang tua itu. Langkahnya mulai melambat,bau besi tua sangat mendominasi. Terkadang ia juga seperti merasa mendengar suara teriakan orang meminta dibebaskan. Merasa ada yang memperhatikannya, ia terdiam dan menajamkan pendengarannya. Dan lalu mengarahkan pistolnya arah selatan. Terlihat sesosok suet bayangan seorang yang tengah berdiri dalam kegelapan. Sedikit demi sedikit bayangan itu semakin jelas, hingga bayangan itu terlihat dengan jelas. Setelah melihat wajah orang itu,terlintas rasa benci yang memuncak dari bola matanya. Tangannya dengan sangat kuat memegang pistol.
"Wah wah wah lihat siapa yang datang, anakku. Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa sekarang sudah sangat dewasa ya"ujarnya
Dengan tatapan mata sinis dan smirknya. Ia melihat namja itu dengan tatapan jijik, mengingat apa yang telah ia lakukan kepada appanya membuat amarahnya semakin bergejolak dalam tubuhnya.
"Hari ini aku akan mengantarkanmu ke gerbang neraka"ucap baekhyun
"Benarkah? Ataukah aku yang aan mengantarmu ke gerbang neraka"ujar changmin
Setelah perkataan changmin,baekhyun mengeluarkan belati. Tak terhindarkan lagi pertempuran dimulai. Kecepatan keduanya hampir seimbang,walau lebih unggul changmin dibandingkan baekhyun. Baekhyun hanya bisa menorehkan 3 goresan di wajah 4 goresan di kedua tangan dan 1 goresan di punggung. Sedangkan changmin telah menorehkan 3 goresan di wajah 6 goresan di tangan 3 goresan di kaki dan tak lupa darah mulai menutupi wajah baekhyun.
" Hanya begitukah kemampuanmu? jika kau ingin membunuh appamu ini, seharusnya kau lebih cepat dan gesit dibandingkan aku" ujar changmin
Baekhyun terdiam mencoba mencerna semua perkataan changmin. Hingga tiba-tiba ia telonjak.
" Apa maksudmu meyebut dirimu appaku??"tanya baekhyun
"Kau belum masih belum mengerti juga, aku ini appamu. Kau bukan anaknya hee chul tapi kau anakku "jawab changmin
"Tidak mungkin, kau pasti hanya bergurau"ujar baekhyun diiringi tawa sumbang
"Kau masih tidak percaya? Ayo kita ke dokter kita buktikan saja"balas changmin
"Aku ke sini bukan untuk mendengar kabar ini, tapi aku ke sini untuk mendengar kabar kematianmu"ujar baekhyun dengan smirk
"Anak appa ini sepertinya mengikuti sifat eommanya yang keras kepala. Tapi apa kau telah mendengar kabar bahwa eommamu telah mati terbunuh?"tanya Changmin
Seketika itu ia terdiam. Matanya mulai berkaca-kaca,seakan siap untuk menjatuhkan air mata. Tapi dalam hati dia mengumpat untuk 'apa kau percaya kepada orang bangsat seperti dia'.
Tanpa menunggu lama lagi pertempuran di antara mereka yang sempat terjeda berlanjut kembali. Kali ini baekhyun lebih unggul dari pada changmin. Mulai dari kecepatan, ketangkasan, dan kegesitan. Sebenarnya cahngmin mulai kerepotan menghadapi perlawanan yang baekyun berikan, hingga ia lengah. Tanpa pikir panjang baekhyun memangfaatkan kelengahan itu, dan tertancaplah belati itu di dada kanan changmin. Walau dada kanannya terluka tapi luka itu tidak menghalanginya.
Pertempuran itu terus berlanjut hingga terdengar suara ledakan yang begitu Dahsyat. Gudang tua itu hancur berkeping-keping. Puing-puing bangunan itu menimpa tubuh baekhyun dan changmin. Dengan tragis changmin mati. Sedangkan baekhyun
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Terlihat seluet seorang namja menggunakan jas rapi dengan senyum manis menghiasi wajahnya. Dia senang, apa yang telah ia buat bekerja dengan baik. Lalu ia berbalik dan berjalan. Di tengah perjalanan, ia terdiam.
"Eomma dendammu sudah terbalaskan" ujar Namja itu, lalu mengusap bahunya dan pergi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Baekhyun merangkak melewati puing-puing. Dia terus merangkak hingga kekuatannya habis. Rasa pusing dan sakit yang ia rasakan sungguh menyiksanya. Hingga kegelapan mengajaknya pergi. Tetapi sebelum kegelapan itu membawanya pergi, ia melihat bayangan adiknya yang sangat ia rindukan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Taehyung-ahh"
Dan lalu kegelapan membawanya pergi untuk selamanya.
End.
Akhirnya selesai juga nih cerita
Do'a in autornya semoga cerita yang lain cepet selesai....aminF.P.F
Bogor,20 oktober 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho (short story) {END}
FanfictionJangan salahkan aku Jika aku jadi seperti ini Salahkan dirinya yang Membuatku seperti ini ~Byun Baekhyun