Sebuah tangan hangat nan lembut mengenggam tangan Naomi. Di alam bawah sadar Naomi merasa ia harus segera bangun untuk melihat keadaan sang Kakak.
Mata Naomi terasa begitu berat, namun Naomi memaksakan diri untuk membuka matanya dengan perlahan lahan.
Selang oksigen menyumbat di hidungku, aku sedikit lemas. Dan aku merasa nyeri di bagian perutku.
"Naomi?" Panggil seseorang itu. Suara itu adalah suara yang begitu Naomi kenal. Itu adalah suara Kak Nada.
"Naomi, kamu udah sadar?" Tanya suara itu.
Naomi melirik ke orang-orang yang kini berada di hadapannya. Tampak buram.
Orang yang pertama Naomi lihat adalah kak Nada dengan kursi rodanya yang sedang mengenggam tangan Naomi.
Setelahnya ada Pak Dino yang berdiri di samping Dafa dan Cindi. Mereka semua berdiri di hadapan Naomi.
Tanpa sadar Naomi mengalirkan air mata.
"Naomi, kamu koma selama 9 hari. Kakak sangat mengkhawatirkan kondisimu" ucap kak Nada yang membuat Naomi tersadar bahwa.
Naomi telah berhasil mendonorkan ginjalnya kepada sang kakak meski waktu itu ia sempat di tolak untuk mendonorkan ginjalnya, beruntungnya di hari itu umur Naomi tepat 17 tahun sehingga memenuhi persyaratan sebagai seorang pendonor.
Naomi tersenyum pelan, Naomi bahagia kembali ke dunia meski ia sempat tidur beberapa hari. Naomi bahagia kak Nada bisa terlihat sehat kembali.
"Nao-Chan cepet sembuh ya. Naomi pasti kuat, Cindi aja kemarin bisa kok ngelewatin masa operasi Cindi. Cindi yakin Nao-Chan itu lebih kuat di banding Cindi" ucap Cindi penuh ketulusan.
Naomi tersenyum kembali. Tapi rasanya begitu aneh, kenapa mata dan badan Naomi terasa begitu berat. Naomi terus saja lemah.
Dafa pun terlihat tersenyum kepada Naomi "Naomi emang kuat kok, buktinya aja dia berhasil bawa medali emas dan mengalahkan banyak lawan. Masa sakit gini aja nggak kuat? Iya kan Naomi?"
Naomi hanya diam mendengar ucapan Dafa. Jujur ia selalu bisa membuat Naomi percaya kepada dirinya sendiri bahwa Naomi mampu melewatinya. Ia adalah teman yang baik.
"Naomi sudah menunjukan bahwa Naomi sangat kuat. Naomi nggak lemah kok, dan Naomi pantas untuk menjadi orang yang di sayangi banyak orang" jelas Pak Dino.
Naomi berusaha mencerna setiap kalimat yang di ucapakan Pak Dino.
"Iya benar, Kakak sayang sama kamu Naomi. Maafin kakak ya karena selama ini kakak terlalu keras sama kamu. Terima kasih sudah jadi adik yang sangat kuat bagi kakak" papar kak Nada sembari mencium tangan Naomi.
"Pak Dino dan Cindi juga sayang kok sama Nao-Chan" tambah Cindi.
Dafa pun tak mau kalah "Gue apalagi. Sayang banget malah sama Naomi eh hehehe"
Mereka pun tampak tertawa pelan mendengar ucapan Dafa barusan. Sungguh Dafa membuat Naomi bingung tujuh keliling. Naomi tak tau apa maksud Dafa bicara seperti itu padanya.
Naomi tidak mau ke ge eran mungkin itu cara Dafa untuk mencairkan suasana.
Jujur Naomi sangat bahagia dan bersyukur bahwa Naomi telah berhasil melewati setiap kesedihan, kepedihan , kesepian yang selama ini ia rasakan.
Naomi bahagia bisa mengenal Dafa dan Cindi. Naomi bahagia kak Nada kembali sehat, Naomi bahagia telah di beri kesempatan untuk hidup lebih lama. Ternyata Yang Maha Kuasa member kesempatan pada Naomi untuk berusaha memperbaiki dirinya.
Terimakasih dan rasa syukur Naomi panjatkan kepada Sang Pencipta.
Ini adalah hadiah terindah dari kesabaran yang selama ini Naomi lalui.
Ternyata harapan kecil Naomi akhirnya terwujud. Naomi di beri oleh Yang Maha Kuasa akhir cerita yang bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneesan
Teen FictionGadis kecil itu adalah Naomi. Tapi saat beranjak remaja, ia lebih sering dipanggil Naomi-Chan. Bukan karena mengikuti tren nama panggilan supaya eksis, tapi karena ia sangat menyukai anime Jepang.