"Jungkook? Kenapa?"
Meski suara Jimin terdengar dan biasanya terasa hangat dan menenangkan bagi pribadi Jungkook, namun entah kenapa saat ini dia gelagapan sendirian, bingung dengan diri sendiri.
Jungkook berusaha menetralkan degupan jantungnya saat ini. Wajah manis yang dimiliki wali kelasnya itu harus Jungkook akui memasuki list pemandangan yang tak akan pernah bosan dia pandangi.
Dan karena wajah manis itulah sehingga tatapan yang dimiliki wali kelasnya tersebut benar-benar memabukan, seolah tak memberi sedikit celah agar Jungkook bisa bernafas setidaknya hanya untuk sementara..
"ada apa?" Jimin tersenyum lagi lewat panggilan video. Dan lagi membuat Jungkook tak tenang, baik dirinya sendiri maupun hati dan jantungnya. Jimin seolah tak membiarkan Jungkook tenang meski hanya sementara. "kamu ada masalah?"
Entah sudah keberapa kali Jimin menanyakan hal yang sama, dan sudah kesekian kalinya juga Jungkook tak mengeluarkan satu katapun! Dirinya sendiri juga bingung, kenapa dia tidak mampu mengucapkan kata-kata yang ingin dia sampaikan? Kalian harus tahu, kata-kata yang ingin Jungkook sampaikan adalah kata-kata yang dia susun sejak masih di sekolah tadi.
Katakanlah dia tidak fokus selama berada di sekolah! Karena nyatanya dia terus-terusan memikirkan dan menyusun kata untuk dia katakan pada Jimin lewat panggilan video malam ini.
"hey.. Kamu ada masalah?" suara lembut Jimin semakin memperkuat Jungkook untuk semakin gugup dan tak berani mengatakan apa yang ingin dia katakan!
Atau memang kenyataannya Jungkook ditutupi gengsi yang terlalu besar? Karena kata-kata yang akan dia sampaikan termasuk sederhana dan tak membutuhkan waktu yang lama untuk mengatakannya!
"jangan.. ja-jangan.. emm.."
Melihat wajah Jimin yang terlihat penasaran namun jatohnya semakin lucu, mendukung diri Jungkook untuk semakin gugup dan tak berani melanjutkan kata-katanya.
Dia menggaruk kepalanya dengan gerakan canggung. "dasar bodoh!" makinya pada diri sendiri ketika dia mengalihkan pandangan ke arah lain.
Jungkook kembali melihat ke arah layar ponselnya, melihat di sekitaran Jimin jika lelaki itu dalam perjalanan pulang. Dia terlihat tidak menaiki kedaraan, hanya berjalan kaki.
"Jungkook, jangan buat aku makin khawatir.."
Sedikitnya Jungkook merasa bersalah. Karena ego dan gengsinya yang terlalu menahan diri untuk tidak mengatakan hal itu, Jimin yang bisa dibilang menjadi korbannya. Lelaki mungil itu terlihat kedinginan, terbukti dari beberapa kali dia membenarkan letak coat serta berulang kali menghembuskan nafas yang terlihat beruap di bawah pencahayaan lampu.
"ja-jangan.." lagi-lagi dia hanya bisa mengalihkan pandangan karena terlalu gugup untuk mengatakannya.
"jangan apa?"
Baiklah! Jungkook tidak ingin bertingkah layaknya anak kecil lagi. Kasihan juga wali kelasnya itu mengeluarkan nafas beruap karena saking dinginnya.
"jangan lu-lupa makan!"
Terlihat Jimin berhenti melangkah dan menatap Jungkook dengan tatapan bercampur aduk. "hah?"
Jungkook pun tak dapat meyembunyikan kegugupan yang melandanya. Terbukti saat dia gelagapan, berusaha agar tidak menatap mata Jimin. Degupan di dadanya pun terasa semakin tidak normal, lagi!
Jungkook memejamkan mata lalu menarik nafas. "pokoknya jangan lupa makan! Kamu harus makan banyak, jangan ada yang namanya diet. Badan kamu itu udah bagus dan pas, jadi jangan diet lagi, apalagi mikirin kalau kamu itu kayak babi! Intinya aku gak mau punya pacar yang kurus, karena gak enak dipeluk.." ucapnya dalam satu tarikan nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fvcking Hoodie Guy (✓)
Fanfiction"aku nakal tapi tidak bajingan!" -JeonJungkook © sLMyyy, September 2019