Sudah ada?
Bukan titik-titik lagi kan?
Pas aku cek ulang, aku bingung ternyata cuma titik doang.. 1600 word yang aku tulis hilang entah kemanaㅠㅠaku gak ngeprank kok tadi..Ini aja aku tulis ulang..
••••
Suara ombak yang berisik menyapa pasang telinga orang-orang yang berdiri di tempat mereka berpijak saat ini.
Angin yang bertiupan membuat helai-helai kain yang tergantung, baik menjadi tirai maupun yang bertugas menutupi meja berterbangan searah dengan arah angin yang bertiupan tersebut.
Sinar jingga dari matahari ikut menyinari, memberi suasana dan kesan yang romantis bagi sepasang anak manusia yang berdiri tepat di depan tirai berbentuk love, dihiasi bunga bernuansa putih dan biru.
Senyum dari wajah para undangan beserta keluarga kedua belah pihak menjadi pendamping termanis kala cincin itu terpasang dengan cantik di jari manis seorang lelaki mungil.
Semuanya bahagia.
Baik dari pihak keluarga, yaitu ayah dan ibu, serta adik. Senyum haru tercipta di wajah mereka, tak terkecuali sang pemilik acara pertunangan, Kim Taehyung.Dua cincin berbeda ukuran itu telah terpasang dengan rapi di jari manis mereka berdua, pertanda jika mereka telah resmi menjadi sepasang anak manusia yang telah bertunangan.
Dan seharusnya, moment ini menjadi moment bahagia, terutama bagi dua orang yang menjadi pemilik acara pertunangan tersebut. Ya! Bagi pribadi Kim Taehyung, ini adalah moment paling bahagia dalam hidupnya. Telah mengikat seorang Park Jimin menjadi tunangannya merupakan sautu hal yang sangat dia inginkan.
Selangkah lagi, maka Park Jimin akan resmi menjadi miliknya, seutuhnya!
Lalu bagaimana jika kita melihat dari sisi Park Jimin sendiri? Harusnya ini menjadi hari dan moment bahagianya bukan? Ya! Seharusnya demikian. Tapi saat ini hanya dia seorang yang tahu akan isi hatinya.
Mata sipitnya memandang wajah ayah dan adik tirinya, Soyeon. Senyum yang menunjukan kebahagiaan terpancar dari wajah mereka. Berbincang dengan rekan-rekan mereka, Jimin hanya berdiam diri sambil memegang sebuah gelas berisi whiskey.
Sesekali menyesapnya, Jimin kembali mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Matanya sekaligus menatap ke arah jari manisnya, terpasang dengan rapi sebuah cincin tunangan.
Cincin tunangan yag berhasil membuat dua tetes air mata jatuh membashi pipinya yang ikut merah akibat menahan sesak sedari tadi.
Perpisahan yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Perpisahan yang paling menyakitkan.. Dan dia sendiri tidak dapat berbuat apa-apa selain memeluk orang yang dia sayang. Memeluk dalam tangis, dan meminta maaf dalam sesak.
Jimin menyayangi Jungkook.
Sangat! Dan bahkan bisa dia pastikan, rasa itu jauh melebihi rasanya pada pasangan tunangannya sendiri.
Hati Jimin sangat hancur ketika waktu itu Jungkook mengatakan jika dia kehilangan dua orang yang dia sayang dalam waktu yang bersamaan.
Satu orang, satu wajah, satu sosok yang sangat ingin dia lihat saat ini. Namun sejauh matanya memandang dan mencari sosok itu, nyatanya dia tidak ada. Satu orang yang sangat dia harapkan kehadirannya saat ini, nyatanya tidak tampak bahkan hanya dengan sehelai rambutnya.
Dan Jimin benar-benar egois!
Dia menangis, mengumpat dalam hatinya karena merasa jika Jungkook tidak mau berhubungan dengannya lagi. Jungkook pergi tanpa mau memperjuangkannya!Tapi, apakah Jimin memikirkan perasaan Jungkook?
Dia hanya ingin Jungkook untuk hadir di acara pertunangannya, tapi tidak memikirkan sama sekali perasaan Jungkook jika anak itu benar akan hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fvcking Hoodie Guy (✓)
Fanfiction"aku nakal tapi tidak bajingan!" -JeonJungkook © sLMyyy, September 2019